Pengajian Al-Ikhlas 18/12/2010

Sebagai wujud menjalin silaturahim, pada hari sabtu tanggal 18/12/2010 saya bersama Bapak Lukman Azis ketua majelis taklim Fajar Islam menghadiri pengajian 3 mingguan majelis taklim Al-Ikhlas. Pengajian yang dipandu ketua majelis taklim Al-Ikhlas bapak Danni Amri malam ini diisi oleh Ustadz Dr Chalidin Yakob. Tema pengajian yang disampaikan malam ini berkaitan dengan bulan Muharam yang merupakan tahun baru Islam.

Pada bulan Muharam umat Islam disunahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam. Kewajiban umat Islam di dunia ini adalah menyampaikan risalah Islam sesuai dengan kemampuan kita. Pada bulan Muharam ini seharusnya kita evaluasi apa yang sudah kita lakukan dakwah/syiar Islam yang telah kita sampaikan baik untuk keluarga maupun untuk masyarakat. Setidaknya kita harus mempunyai rencana dakwah untuk masa ke depan, begitu juga ibadah-ibadah yang akan kita lakukan sebaiknya direncanakan untuk meningkat ke arah yang lebih baik.

Kita yang hidup di Australia ini  harus melakukan dakwah/syiar Islam baik untuk keluarga kita maupun untuk masyarakat kita. Kita harus berbagi baik harta atau ilmu yang kita miliki kepada orang lain dengan memberikan sedekah maupun mengajarkan ilmu agama yang kita miliki, kita harus menyampaikan walaupun hanya satu ayat. Amalan baik kita sekecil apapun jangan kita remehkan sebab bisa jadi amal itu yang akan menghantarkan kita ke surga, begitu juga jangan kita remehkan dosa sekecil apapun yang kita perbuat sebab bisa jadi dosa itu yang akan menghantarkan kita ke neraka.

Jika kita melakukan dakwah amar makruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran) harus disertai dengan cara yang tepat sesuai dengan obyek dakwah, sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan mudah. (BambangPK).

Pengajian Bapak 17/12/2010 - Tafsir surat Al Qaari'ah dan Al'aadiyaat

Pada hari Jumat 17/12/2010 pengajian FPJ diisi oleh ustadz Zaenal Arifin. Pengajian malam ini membahas tafsir Al qaari'ah dan Al'aadiyaat.

Pengajian dimulai dengan membahas kewajiban manusia. Kewajiban manusia terbagi dua yaitu fardlu ain dan fardlu kifayah. Fardlu ain adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu yang tidak boleh diwakilkan kepada orang lain misalnya shalat, untuk itu kita diwajibkan untuk mengetahui tata cara shalat dan menjalankannya secara benar. Fardlu kifayah adalah kewajiban yang apabila sudah dilaksanakan oleh satu atau sebagian dari umat maka gugurlah kewajiban tersebut, misalnya menguburkan jenazah.

Pembahasan selanjutnya adalah tafsir surat Al qaari'ah. Surat Al qaari'ah menjelaskan tentang hari kiamat. Al qaari'ah artinya adalah gempa. Ketika hari kiamat terjadi manusia dalam kedaan kebingungan dan mencari keselamatan sendiri-sendiri. Pada hari kiamat manusia diibaratkan seperti belalang yang berterbangan, artinya manusia-manusia amat kebingungan karena dahsyatnya hari kiamat. Gunung-gunungpun seperti kapas yang beterbangan. Pada hari kiamat nanti akan ditimbang antara amal keburukan dan amal kebaikan manusia. Maka apabila timbangan kebaikan lebih berat dari keburukan maka manusia tersebut akan berada dalam kesenangan dan dimasukkan dalam surga, sedangkan bila keburukan lebih berat dari kebaikan maka manusia dalam keadaan celaka dan dimasukkan dalam neraka yang sangat panas. Panasnya api neraka lebih panas 70 kali dari panasnya api di dunia.

Hari kiamat pasti akan terjadi tetapi waktunya tidak diketahui, hanya nabi mengabarkan bahwa hari kiamat terjadi pada hari Jumat dimana matahari tidak terbit dari timur melainkan terbit dari barat.

Pembahasan terakhir adalah tafsir surat Al'aadiyaat. Surat Al'aadiyaat menjelaskan tentang sifat manusia yang mempunyai sifat tamak dan rakus. Menurut nabi Muhammad SAW sebaik-baik manusia adalah apabila dia mendapatkan rizki orang itu bersyukur. Dalam surat ini Allah SWT mengatakan sesungguhnya kebanyakan manusia itu ingkar terhadap nikmat Allah SWT dan tidak pandai bersyukur. Kebanyakan manusia cinta terhadap dunia sehingga merka menjadi tamak dan rakus, mereka tidak sadar bahwa harta dunia yang mereka miliki itu akan ditanya oleh Allah SWT dan akan memberatkan mereka nanti di akherat. (BPK).

Youth Lecture - 10/12/10: The Importance of Time

On Friday night, the topic of our lecture was about time and how it could be utilised efficiently. Is time something to waste? Or is it something that should be used to the maximum?


We should all use time usefully, because we might not know when we will die. We shouldn't be like those who say that they will start praying when they are a bit older, because who knows, the Angel of Death might be behind your back right now.


These days, many youths waste their time on unnecessary things like games, going out, watching movies and so on. It is not until later in life that they ponder upon, realise & regret the precious time that they have wasted.


Time is one of those things that once it passes, it can never return again.


Allah explains the importance of time in Surah al-`Asr.


وَالْعَصْرِ

إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

(1) By the time, (2) Verily, Man is in loss, (3) Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience.

In this Surah, Allah swears by one of the most precious things we have, i.e. time. He says that mankind is in loss, except for those among mankind who believe, do righteous deeds, advise each other to the truth & patience.

Imam Ash-Shafi`i said: "If Allah had revealed only this Surah to His creatures, it alone would have sufficed them with their guidance."

This explains the importance of time & how to use it to our advantage.

Of course, there are times when we relax and have fun. Islam permits this. However, Islam steps in when this fun and relaxation occupies & distracts us from our duties to Allah.

And Allah Knows Best

Pengajian Bapak 10/12/2010 - Meneladani Hijrah Rasullulah

Pada hari Jumat 10/12/2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Materi yang disampaikan pada malam ini adalah berkenaan dengan hijrah, pemilihan topik ini karena pada saat ini kita masuk dalam bulan hijriah. Pada masa sebelum Rasulullah diutus menyebarkan Islam masyarakat bangsa arab dalam keadaan jahiliyah. Dalam masalah aqidah mereka menyembah berhala, dalam bidang sosial mereka menjalankan hal-hal yang buruk misalnya bidang perdagangan mereka mengurangi timbangan, melaksanakan riba dan hal-hal buruk lainnya. Dalam kondisi demikian Nabi Muhammad SAW diutus sebagai nabi terakhir untuk memperbaiki masyarakat jahiliyah tersebut. Hal pertama yang diperbaiki dari masyarakat jahiliyah tersebut adalah masalah aqidah. Nabi Muhammad SAW mengajak kaum quraisy dari menyembah berhala untuk beralih menyembah kepada Allah SWT. Ajakan dakwah untuk mengesakan Allah ini mendapat penentangan yang kuat dari suku bangsa arab. Agama Islam mengajarkan dalam masalah aqidah dilakukan melalui proses berpikir, Islam mengajarkan bahwa secara akal bila di dunia ini ada lebih dari satu Tuhan maka dunia ini terjadi kekacauan, disini terlihat relevansi ajaran Islam yang benar dalam masalah ketauhidan yaitu hanya ada satu Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta ini beserta isinya yaitu Allah SWT.

Rasullulah dalam melaksanakan tugas dakwah dan para sahabat yang mengikuti ajaran Rasulullah mendapat tekanan dari bangsa quraisy yang tidak menyukai dakwah Rasulullah, sehingga sebagian dari sahabat atas petunjuk Rasulullah melakukan hijrah ke negeri Abasyiah/Ethiopia dan dapat perlindungan dari raja Najasi yang beragama kristen. Dalam kondisi hijrah ini para sahabat tetap melaksanakan tugas dakwah untuk mensyiarkan Islam.

Rasulullah dalam dakwahnya juga menyerukan kepada berbagai kabilah/suku bangsa lain selain quraisy misalnya bani Thaib. Ada sekitar 13 kabilah yang diberi dakwah oleh Rasulullah, dan hanya kabilah dari Madinah yang menyambut seruan dakwah Rasulullah dan bersedia memberikan perlindungan serta memberikan baiat kepada Rasulullah. Setelah mendapat perlindungan dan baiat maka Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam yang pertama. Setelah berdirinya negara Islam di Madinah maka diterapkan sistem kehidupan di masyarakat Madinah dengan sistem kehidupan Islam sehingga terwujud Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.

Seharusnya berpindahnya kita ke negeri yang mayoritas penduduknya bukan Islam seperti Australia mencontoh hijrah Rasulullah dan para sahabat, yaitu hijrah yang mempunyai misi dakwah untuk mensyiarkan Islam agar menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia. (BPK).

Pengajian Umum 3/12/2010 - Membentuk Keluarga Islami

 Pada hari Jumat tanggal 3 Desember 2010, pengajian umum FPJ yang dilaksanakan 1 bulan sekali setiap jumat pertama diisi oleh ustad Muhamad Dajuhari. Isi daripada ceramah tersebut antara lain adalah salah satu kewajiban umat Islam adalah menjaga keluarganya dari api neraka, sebagaimana firman Allah :”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Dari keluarga Islami yang terbentuk ini akan melahirkan sebuah masyarakat yang Islami. Dalam Al Quran terdapat beberapa tipe-tipe keluarga sebagai ibrah bagi kita semua. Misalnya keluarga Lukman, keluarga Nabi Ibrahim. Ada 5 hal bagaimana Nabi Ibrahim sukses membina keluarganya, yaitu :


1. Dalam suatu keluarga dalam mengarungi kehidupan ini harus mempunyai visi hidup. visi hidup di dunia bukan hanya mencari harta saja, visi yang dicontohkan oleh nabi Ibrahim adalah dalam suatu keluarga harus mempunyai visi dakwah. Dakwah artinya mengajak ke arah kebaikan dan meninggalkan segala keburukan. Dalam melakukan dakwah lakukanlah dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh kaumnya (orang yang diajak bicara) agar mudah dipahami apa yang disampaikan.

2. Sebagai orang tua harus menjadi figur yang dibanggakan oleh anak-anaknya, dengan cara menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, salah satunya adalah dengan sering-sering mengajak keluarga ke tempat pengajian. Kalau ada surga di dunia ini adalah keluarga sakinah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : “Keluargaku adalah surgaku”. Komunikasi yang baik diantara suami istri sangat diperlukan, sehingga anak-anak merasakan kedamaian dalam keluarga. Menjadi suri teladan itu membutuhkan ilmu oleh karena itu dituntut untuk selalu belajar.

3. Selalu berdoa kepada Allah SWT. Manusia diwajibkan untuk berikhtiar, namun ketentuan di tangan Allah SWT, oleh sebab itu kita dianjurkan untuk tidak bosan-bosan berdoa dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.

4. Tidak pernah ragu terhadap semua perintah Allah SWT. Apapun yang diperintahkan Allah SWT sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia sendiri. Yang benar adalah datangnya dari Allah SWT untuk itu harus kita laksanakan dengan tanpa ragu-ragu baik itu berupa kewajiban maupun larangan. Sekaligus kita tidak ragu-ragu bahwa Allah SWT akan menolong kita. Sebagaimana dicontohkan nabi Ibrahim ketika menerima perintah Allah SWT untuk meninggalkan anaknya Nabi Ismail dan istrinya Siti Hajar di padang pasir sehingga datang pertolongan Allah dengan ditemukannya sumber mata air yang sekarang kita kenal dengan sumber air Zamzam.

5. Melakukan dialog diantara keluarga. Ketika nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail melalui mimpi, maka nabi Ibrahim melakukan dialog dengan anaknya Nabi Ismail bagaimana melaksanakan perintah ini sehingga nabi Ismail dengan ikhlas melaksanakan perintah ini. Dialog dalam keluarga sangat diperlukan untuk menjaga saling pengertian diantara anggota keluarga.

Acara ditutup dengan sepatah kata dari Koordinator Forum Pengajuan Jumat (FPJ) bapak Agus Hermawan yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji. (BPK)

Pengajian Bapak 26/11/2010 - Meneladani Nabi Ibrahim A.S.

Pada hari Jumat 26/11/2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Isi daripada ceramah tersebut antara lain: peristiwa Idul Qurban yang dicontohkan nabi Ibrahim adalah contoh yang harus ditiru. Dalam menjalankan perintah dari Allah Swt harus disertai dengan sikap penyerahan diri secara total, pengakuan kepada yang Maha Pencipta, ketundukan kepada Allah swt, disertai dengan keikhlasan dan dilakukan dengan rasa damai/tentram.

Keimanan yang dilakukan oleh nabi Ibrahim adalah keimanan melalui proses berpikir sehingga sampailah nabi Ibrahim pada suatu keiman yang kuat dengan melihat berbagai fenomena yang ada di sekitarnya, sehingga sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu di dunia ini ada penciptanya, sehingga nabi Ibrahim datang dan tunduk kepada Allah swt dengan hati yang tulus.

Rasa cinta yang timbul dari proses berpikir akan lebih baik hasilnya dibandingkan dengan rasa cinta yang timbul hanya dari perasaan semata. Demikian juga dengan rasa cinta kepada Allah Swt seharusnya tumbuh dari proses berpikir yang dalam.

Allah akan menguji hambanya untuk melihat rasa cinta kepada Allah, sebagaimana Allah menguji nabi Ibrahim. Karena rasa cintanya yang begitu dalam kepada Allah Swt, nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah Swt dengan rasa ikhlas meskipun perintah yang harus dijalankan sangatlah berat, salah satunya adalah perintah untuk menyembelih puteranya nabi Ismail.

Seorang muslim ketika berdoa kepada Allah harus yakin Allah akan mengabulkan doanya dan berdoa dengan rasa ikhlas dan tulus ketika menghadapi ujian dari Allah Swt, sebagaimana yang dicontohkan nabi Ibrahim ketika menghadapi ujian dari Allah Swt.

Allah pada akhirnya berkenan memberi gelar Khalilullah (teman Allah) kepada nabi Ibrahim setelah dengan segala keikhlasan menjalankan semua ujian yang diberikan Allah kepadanya.

Ujian yang berat saat ini kepada umat Islam adalah perintah Allah untuk menjalankan semua hukum-hukum Allah agar tegak di bumi ini. Tugas dakwah untuk mengajak umat Islam agar menegakkan hukum-hukum Islam yang diterapkan dalam sebuah institusi negara Islam adalah sebuah ujian yang harus dijalankan, tugas dakwah ini tidak mudah karena akan menghadapi banyak rintangan dari orang-orang yang tidak menyukai Islam tegak di muka bumi ini, namun demikian tugas ini harus dilaksanakan dengan keikhlasan. (BPK)

Misinformation, Stubborness & Quarrelling - An Islamic Viewpoint

The following article is about the importance of providing the correct information, as well as the characteristics of some of today's Muslims that should not be part of their character.

There were some people who were going to a lecture in Lakemba. The lecture was given every 2 weeks. Among those people, there was a person named Naufal who provided misinformation about the lecture. The people ended up coming to the lecture place on the wrong week.

Similarly in Islam, providing the correct information in Islam is crucial. If one tells the people that the Haram is Halal & the Halal is Haram, he would be committing a big sin.

For example, if a scholar tells his followers that Riba is Halal & Tarawih Prayer is Bid`ah, he is committing sins by changing the Law of Allah & The Prophet's Sunnah, as well as misguiding the people.
Also, the media and those who provide misinformation & misconceptions about Islam are in grave error for presenting a distorted version of Islam to the world.

Now back to the story about those people who wanted to go to the lecture. Later that evening, they went to Lakemba Masjid. There was a fight there about parking. Some people parked their cars in the driveway and in other places where they're not supposed to park, blocking the people who wanted to leave early. As a result, people started arguing with each other just beside the House of Allah.

In Islam we must always think about others. Whether on a small scale, such as people blocking other cars in the carpark, or on a bigger scale, such as the victims of the recent Pakistani & Indonesian disasters. We mustn't be selfish or stubborn either. When it comes to small things such as parking, we shouldn't be selfish, so you should park somewhere where you won't cause chaos. Similarly, we shouldn't be stubborn when it comes to big things, such as lending a hand to the victims of natural disasters & war.

However, we must always think about others and not be selfish in both small & large matters at the same time. We can't just be one of those people who are willing to think about and give Sadaqah to those less fortunate, yet, they do not think about those whom they have just blocked with their cars.

The issue is not just parking though. Leaving phones on during prayer, raising voices unnecessarily inside the masjid and other matters are things that need to be resolved as well.

If we are always being selfish & not thinking about others, we will end up arguing & quarrelling amongst ourselves. `A'ishah reported that the Messenger of Allah (sallallahu `alayhi wa sallam) said: "The most hated person in the sight of Allah is the most quarrelsome person (the person who argues all the time)."[al-Bukhari: 637]

As Muslims, we should be united in small things, such as parking in the right places at the mosque, as well as large things, such as the spiritual, physical, mental & political unity of the Ummah.

And Allah Knows Best (Ibnu Adam)

Dakwah Akbar Komunitas Muslim Sydney Western Suburbs

Pada hari sabtu tanggal 20 Nopember 2010 bertempat di Mount Druitt Community Hall, 87 Mount Druitt rd – Mount Druitt – NSW, dilaksanakan dakwah akbar dengan tema “Menjalin Ukhuwah Islamiyah”. Acara ini terselenggara atas kerjasama Ashabul Kahfi, Al Ikhlas, Fajar Islam, Forum Pengajian Jumat (FPJ), Forum Study Islam (FSI), Institute of Social and Learning Association of Muslim (ISLAM), Keluarga Jawa Timur dan One Brothers.

Acara yang dipandu oleh Bapak Danny Amry (ketua majelis taklim Al Ikhlas) dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-quran oleh ananda Ismail dan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan Inggris oleh ananda Gesit. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan dari wakil Komunitas Muslim Sydney Western Suburb yang disampaikan oleh bapak Lukman Azis (Ketua Fajar Islam). Pada sambutan ini disampaikan bahwa Allah telah menjadikan kita umat yang satu. Meskipun umat Islam berbeda-beda suku, berbeda bahasa, berbeda warna kulit, namun sesungguhnya mereka tetap sebagai umat yang satu, satu aqidah dan satu syariah. Allah SWT dan Rasul-Nya mewajibkan umat Islam untuk bersatu sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (TQS. al-Hujarat [49]: 10). Sambutan ditutup dengan harapan semoga langkah kecil ini dapat menjadikan suatu kesadaran diantara kaum Muslim khususnya Muslim yang ada di Australia, untuk terus menggemakan dakwah tentang pentingnya dan keharusan untuk mewujudkan persatuan baik dalam skala lokal maupun dalam skala global yang masih menjadi cita-cita besar kita bersama: yaitu terwujudnya oersatuan kaum muslim di seluruh dunia di bawah satu kepemimpinan seorang Khalifah yang menjalankan institusi Khilafah yang akan membawa kebangkitan umat Islam yang saat ini sedang tercerai berai dan dalam kondisi terpuruk.

Sambutan berikutnya adalah dari Ashabul Kahfi yang disampaikan oleh bapak Ustadz Dr. Chalidin Yakob. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan pentingnya menjalin ukhuwah islam di Australia agar gema dakwah Islam terasa gaungnya dan mengharapkan secara berkesinambungan agar menyelenggarakan acara dakwah akbar semacam ini, sehingga jalinan ukhuwah Islamiyah di Australia dapat terwujud.

Selanjutnya acara utama adalah ceramah umum yang disampaikan oleh Dr. Irfan Syauqi Beik MSc, yang diundang dari Indonesia oleh Ashabul Kahfi dalam rangka penyelenggaraan Gema Dakwah Dzulhijjah 1431 H. Dalam ceramahnya disampaikan bahwa tema yang diambil dalam acara ini adalah tema yg menarik, krusial dan sangat penting sebab kondisi umat saat ini sedang terpuruk. Kondisi umat yang terpuruk ini adalah sebagai bagian dari proses perjalanan umat islam. Sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Di balik kesuksesan Islam yang dulu berjaya juga diawali dengan kesulitan-kesulitan dan masalah. Demikian juga dengan keluarga sakinah bukan berarti keluarga tanpa masalah, sedangkan dalam skala negara misalnya indonesia mempunyai masalah hutang yang besar dan juga kesenjangan ekonomi yang lebar, juga masalah sosial, masalah korupsi, pendidikan, dan berbagai masalah lainnya.

Oleh karena itu di tengah kompleksnya masalah ini kita harus percaya bahwa di balik kesulitan itu ada kemudahan dengan cara memanfaatkan potensi yang ada. Potensi pertama adalah Islam itu sendiri, dimana ajaran Islam adalah ajaran yang lengkap yang tercakup dalam Al quran dan sunah. Ibadah seharusnya sebagai sebuah kebutuhan dan bukan kewajiban. Kita harus memahami maqasit dengn benar. Banyak kalangan cendekiawan dan ilmuwan masuk islam setelah mempelajari Al quran.

Potensi kedua, umat Islam mempunyai potensi Sumber Daya Manusia yang cukup dengan banyaknya jumlah umat Islam yang banyak, hanya saja jika disertai dengan kualitas yang baik akan menambah kekuatan umat Islam. Umat Islam saat ini tidak banyak yang mempelajari Islam secara sungguh-sungguh sehingga tidak mengetahui sejarah kebesaran Islam. Sejarah membuktikan bahwa kejayaan Islam telah membawa peradaban manusia yang baik. Hal ini diperlukan

Potensi ketiga, pertolongan Allah melalui umat Islam yang terus melakukan dakwah. Seharusnya seorang muslim selalu bermanfaat bagi masyarakatnya dengan terus melakukan aktifitas dakwah sehingga Allah memberikan pertolongannya.

Untuk itu ada beberapa pilar yang harus dibangun dan harus diperkuat yaitu membangun:

1. Dakwah amar makruf nahi munkar, predikat umat terbaik akan menjadi kenyataan apabila umat Islam terus melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Jika dakwah ini tidak berjalan maka kalian akan diberi pemimpin dari golongan yang buruk. Jika dakwah tidak berjalan akan menghasilkan pemimpin, pengusaha dan ilmuwan yang menyesatkan. Akibat lain jika tidak berdakwah adalah doa kita tidak dikabulkan oleh Allah.

2. Tegakkan Sholat berjamaah. Permasalahan umat islam yang tidak bangkit bukan pada masalah misi dan visi tetapi pada kesatuan hati, salah satu sarana untuk menyatukan hati adalah dengan shalat berjamaah dan saling mendoakan sesama muslim. Diantara kebiasaan orang soleh seharusnya saling mendoakan. Persoalan ukhuwah bukan sebuah barang jadi tetapi adalah sebuah proses yang harus diusahakan.

3. Kita harus mengembangkan pilar ekonomi. Salah satu pilar ekonomi Islam adalah zakat. Muslim mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi vertikal hubungan manusia dengan Allah dan dimensi horizontal yaitu hubungan sesama manusia. Zakat adalah salah satu pilar horizontal.

4. Terus menerus membangun ketaatan kepada Allah Swt.

Kita harus bersabar secara berjamaah dan bersabar untuk sama-sama melakukan aktifitas dakwah, dan bersabarlah kita terhadap sesama aktifis dakwah. Sabar tidak boleh ada batasnya, insya Allah jika kita bersabar tujuan kita untuk menjalin ukhuwah Islamiyah akan tercapai. Acara ditutup dengan doa oleh Bapak Ustadz Dr. Chalidin Yakob. (Bambang PK)

Pengajian Bapak 19/11/2010

Pada hari Jumat 19 Nopember 2010 pengajian bapak-bapak diisi oleh ustadz Zaenal Arifin. Beberapa hal yang disampaikan dalam kajian kali ini antara lain Ibadah harus dilandasi dengan keikhlasan yang sungguh-sungguh seperti yang dicontohkan oleh nabi ibrahim ketika melaksanakan perintah Allah untuk berkurban. Berkorban seharusnya yang terbaik yang kita miliki, disini dibutuhkan keikhlasan yang sungguh-sungguh.

Semua ibadah harus dimulai dengan niat yang jelas, Allah akan membalas ibadah seseorang sesuai dengan niatnya. Seperti yang disampaikan oleh nabi Muhammad saw ketika berhijrah ke madinah bahwa pahala berhijrah tergantung pada niatnya, apabila niat berhijrah disebabkan karena harta maka yang di dapatkan hanya harta, tetapi jika diniatkan karena untuk menjalankan perintah Allah dan Rasulnya akan mendapat pahala dunia dan akherat. Ibadah dan amalan-amalan tidak ada nilainya bila tidak disertai dengan niat yang benar.

Contoh yang diajarkan oleh nabi Ibrahim dan nabi Ismail adalah ketika ada perintah dan larangan dari Allah maka segera dilaksanakan/ditinggalkan tanpa menawar-nawar lagi. Manusia selalu diuji oleh Allah swt, tetapi bagi seorang muslim yang taat dan ikhlas semua cobaan yang ada akan dihadapi dengan kesabaran.

Sesuatu dosa biarpun kecil akan memberikan bekas titik hitam di hati kita, untuk itu kita harus banyak-banyak beristighfar serta meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita agar hati kita tidak menjadi keras karena tertutup dosa-dosa kita. Allah maha pengampun dan penyanyang, maka bila kita meminta ampun atas dosa-dosa kita disertai dengan keinginan untuk bertobat akan diampuni dosa-dosa kita. Hanya satu dosa besar yang tidak bisa diampuni oleh Allah swt yaitu dosa musyrik yaitu dosa mensekutukan Allah dengan makhluk lainnya.(BPK)

Pengajian bersama FPJ dan Fajar Islam, serta Penggalangan Dana Untuk Korban Bencana Alam

Pada hari sabtu tanggal 6 Nopember 2010 dilaksanakan pengajian bersama majelis taklim Fajar Islam dan Forum Pengajian Jumat (FPJ). Pengajian kali ini diisi oleh Ustadz Chalidin Yakob dengan materi pengajian adalah tugas dakwah umat Islam.

Tugas utama dakwah adalah masing-masing diri seorang muslim harus melakukan dakwah kepada keluarganya, yaitu perintah agar kita menjaga keluarga kita dari api neraka karena pada saat ini kita umat Islam sedang sakit, beberapa penyakit umat Islam antara lain :

1. Umat Islam saat ini dalam lingkungan masyarakat yang jahil. Untuk itu kewajiban awal adalah belajar ilmu agama kepada siapa saja yang mempunyai kapasitas untuk mengajarkan bagaimana mengenal Allah lebih dekat agar sikap jahil ini bisa ditinggalkan .

2. Umat Islam dikuasai oleh musuh-musuh Islam di seluruh dunia pada saat ini. Salah satu sebab adalah kurangnya kesadaran umat Islam untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, diantara organisasi Islam banyak yang kurang bisa menjaga persatuan dan saling mempertajam perbedaan. Seharusnya kita tidak terlalu fanatic pada organisasi ataupun ustadz tertentu, karena Allah Swt melarang untuk mengagungkan seseorang berlebihan, sikap yang benar adalah bukan mengagungkan seorang ustadz tetapi mengambil apa yang diajarkan oleh ustadz berdasarkan Islam, sebagaimana Allah mencela sikap orang-orang yahudi yang mengagungkan rabbi-rabbi mereka meskipun hukum-hukum yang diajarkan bertentangan dengan hukun-hukum Allah Swt yaitu menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

Kita sering tidak adil kepada diri sendiri, karena waktu kita lebih banyak kita gunakan untuk urusan dunia daripada untuk bertaqarub kepada Allah Swt, jika kita tidak bisa adil kepada diri sendiri mungkinkan kita bisa adil terhadap orang lain bahkan kepada keluarga kita sendiri karena sedikitnya waktu yang kita berikan kepada keluarga kita untuk mengajarkan Islam secara intensif.

Dakwah harus dimulai dari diri kita sendiri, keluarga dan bermasyarakat. Alhamdulillah pada saat ini dakwah Islam berkembang dalam berbagai aktifitas, mulai dari dakwah kepada non muslim untuk mengajak masuk memeluk agama Islam, dakwah meningkatkan ketaqwaan individu, dakwah tentang keluarga, dakwah tentang ekonomi Islam maupun dakwah dalam bidang politik Islam. Perbedaan cara berdakwah ini hendaknya disikapi dengan bertoleransi satu sama lain sehingga bisa saling mengisi antara pendakwah satu dengan pendakwah lainnya.

Pada kesempatan pengajian bersama ini jamaah pengajian juga mengumpulkan dana untuk dikirimkan ke bencana alam di Indonesia (korban Tsunami Mentawai dan Gunung Merapi), total dana yang terkumpul sebesar $930, dana yang terkumpul ini disatukan dengan dana yang terkumpul dari jamaah North Sydney sebesar $1146.95. Jumlah keseluruhan dana sebesar $2076.95 akan segera diserahkan secepatnya kepada korban bencana tersebut, semoga bantuan tersebut bisa meringankan para korban bencana dan para penyumbang dana mendapatkan pahala dari Allah Swt. Amin.  (BPK).