Pengajian Bapak 12/2/2010: Tafsir Surat Quraisy

Pengajian bapak yang dilaksanakan pada hari jum’at 12 Februari 2010 kali ini diisi oleh Bapak Ustad Zaenal Arifin. Pengajian kali ini membahas tentang tafsir Surat Quraisy. Beberapa hal yang disampaikan dalam pengajian ini antara lain adalah:

- Banyak nikmat yang diberikan Allah kepada kita, tetapi sedikit sekali kita bersyukur atas nikmat Allah tersebut. Nikmat terbesar yang diberikan Allah adalah nikmat Iman dan Islam.

- Nabi Muhammad bersabda ada 2 Nikmat yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu :
1. Nikmat Kesempatan, untuk itu gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencari ridha Allah. Gunakan waktu senggang sebelum waktu sempitmu.
2. Nikmat Sehat, untuk itu gunakanlah waktu sehat kita sebanyak mungkin untuk mengamalkan ibadah-ibadah dan meraih pahala sebanyak-banyaknya sebelum datangnya sakit.

- Surat Quraisy diturunkan di Mekah isinya membicarakan tentang orang-orang Quraisy. Bangsa Quraisy dihormati karena banyak berasal dari keturunan para nabi, dan bahasa Arab yang terbaik adalah dari bahasa Arab bangsa Quraisy.

- Surat Quraisy berbicara tentang kebiasaan orang Quraisy yaitu berdagang untuk mencari nafkah. Berdagang adalah profesi yang disukai oleh nabi. Pada musim dingin mereka berdagang di negeri Yaman, dan pada musim panas mereka berdagang di negeri Syam. Dengan cara berdagang ini mereka menjadi berkecukupan, Allah juga menjaga mereka dari rasa ketakutan dan rasa tidak aman, untuk itulah Allah memerintahkan untuk bersyukur dengan cara beribadah kepada Allah saja, yaitu Sang pemilik Ka’bah. Pada surat ini kita diingatkan bahwa hasil usaha bukan semata-mata dari manusia, tetapi karena Allah yang memberi.

- Intisari dari surat Quraisy adalah :
1. Allah telah mengatur segalanya di dunia ini
2. Allah menjelaskan tentang keutamaan orang Quraisy
3. Wajibnya kita beribadah kepada Allah dan meninggalkan peribadatan selain kepada Allah.
4. Wajibnya bersyukur terhadap nikmat yang diberikan kepada Allah SWT.
5. Penekanan bahwa yang memberi makan manusia dan menjamin dari rasa ketakutan hanyalah Allah SWT. (BPK)










Pengajian Umum 05/02/2010 : Rasul Teladan Kita

Pengajian umum Jumat 5 Februari 2010 adalah pengajian yang pertama kali diadakan Forum Pengajian Jumat (FPJ) setelah hampir 2 bulan mengalami kekosongan yang disebabkan putera-puteri Forum Pengajian Jumat mengikuti program pesantren kilat di Pondok Pesantren Gontor. Pengajian kali ini disampaikan oleh Ustadz M Dajuhari yang membahas tentang Rasul teladan kita. Beberapa hal yang disampaikan dalam pengajian umum ini antara lain adalah:

- Kasih sayang Nabi Muhammad saw sangat besar kepada umatnya. Pada saat menjelang wafatnya yang dipikirkan adalah umatnya. Beliau berkata kepada malaikat Izrail yang akan mencabut nyawa beliau : “Mohonkan pada Allah, timpakan seluruh rasa sakit kepadaku dan aku berharap umatku tidak merasa sakit ketika ruhnya dicabut”.



- Rasul diutus Allah di dunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dalam pribadi Rasul terdapat teladan yang sangat baik dalam segala aspek kehidupan, antara lain : teladan Rasul sebagai kepala rumah tangga, sebagai suami, sebagai panglima perang, sebagai kepala Negara dan panutan-panutan lainnya.



- Kepada pembantunya Anas bin Malik yang telah 10 tahun menjadi pembantunya, Rasul tidak pernah sekalipun berkata "hush" dan tidak pernah bertanya kenapa ini kamu lakukan terhadap sebuah kesalahan yang dilakukan Anas bin Malik. Betapa lembutnya sikap Rasul terhadap pembantunya.



- Rasul mengatakan Ali ra adalah Pintu gudangnya ilmu (sebab gudangnya Ilmu adalah Rasul sendiri), jika kamu ingin bertanya tentang ilmu bertanyalah kepada Ali ra. Suatu ketika ditanyakan 7 pertanyaan oleh sahabat kepada Ali ra :
1. Apa yang lebih berat dari bumi ?
2. Apa yang lebih luas dari langit?
3. Apa yang lebih kaya dari lautan?
4. Apa yang lebih keras dari batu?
5. Apa yang lebih ganas dari batu?
6. Apa yang lebih dingin dari bulan?
7. Apa yang lebih pahit dari racun?

Disebabkan keterbatasan waktu, pada kesempatan kali ini hanya diterangkan jawaban dari pertanyaan 1 dan 2 saja.

Jawaban pertanyaan pertama, apa yang lebih berat dari bumi? adalah rasa sombong. Dikatakan bahwa “Tidak akan masuk surga barang siapa terdapat satu biji kesombongan”. Yang dimaksud dengan kesombongan disini adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia lainnya. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa sombong adalah dengan mengerti makna dari hidup ini, yaitu dengan merenungi 3 hal : dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup, dan akan kemana sesudah kita mati. Allah berfirman : “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. Sikap sombong adalah sesuatu yang manusiawi, tetapi kita harus menekan sikap sombong tersebut, ibarat padi semakin tua semakin merunduk.



Jawaban pertanyaan kedua, apa yang lebih luas dari langit ? adalah kebenaran. Diantara kebenaran ini adalah menyangkut masalah hati dan sabar. Hati adalah panglima perang, jika hati lapang semua persoalan menjadi kecil. Allah tidak pernah memberikan beban di luar kemampuan manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan sabar adalah sabar menjalankan perintah Allah, sabar menjauhi larangan Allah, sabar dalam menerima cobaan/musibah, dan sabar dalam menerima kesenangan.(BPK)

Liputan : Pengajian di Al-Ikhlas

Salam,

Ikhwan-akhwat rahimakumulloh, perkenankanlah terlebih dahulu saya menyampaikan selamat tahun Baru Islam 1 Muharam 1431. Semoga di tahun yg akan kita jalani ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, amin.

Seiring dgn terhentinya sementara kegiatan rutin Forum Pengajian Jum'at, dikarenakan hampir seluruh putra dan putri asuh kami beserta orangtuanya mengikuti program Pesantren Kilat di Pondok Pesantren Darusalam Gontor. Kami yg berada disini mohon ma'af kl up-load berita pun menjadi terhenti.

Meski demikian, saya yg masih merupakan anggota Majlis Taklim Al-Ikhlas alhamdulillah berkesempatan hadir untuk mengikuti Taujiah bulanan yg biasa di selenggarakan tepatnya pd tgl 3 jan 2010 kemarin, yang di bawakan Oleh Bpk H. Iwan Natapraja. Dengan tema "Apa hukumnya di dalam Islam ikut merayakan Hari rayanya Agama lain "

Beliau mengatakan : dasar utama yg harus kita camkan utk menelaah pertanyaan tsb, adalah bertitik tolak dari ayat Al-quran QS Al Fatihah : 6, yg artinya "tunjukkanlah aku kepada jalan yg lurus" (terjemah bebasnya). Beranjak dari surat ini beliau jabarkan dgn dirujuk beberapa hadits. Yang salah satunya berbunyi : "Barangsiapa meniru perilaku suatu golongan maka dia termasuk kepada golongan tersebut".

Kesimpulannya beliau mengatakan "bahwa jangankan mengikuti ritualnya... memberikan selamat saja itu "Tidak boleh" kita lakukan sebagai Muslim, krn kl melakukannya berarti kita menyetujui keberadaan agama mereka yg bisa menggelincirkan kita kpd kekufuran, sebab agama lain selain Islam tidak ber-Tuhankan Yg Esa.

Yang cukup menarik dari taujiah ini ketika menginjak sesi tanya jawab, krn selain adanya pro dan kontra jg masih adanya yg belum tahu akan hal ini dan bahkan baru mendengarnya saat itu.
Salah satu pertanyaan yg menarik, yaitu pertanyaan
"Kalau memang itu dilarang kenapa para pejabat seperti mentri agama atupun tokoh2 agama yg sdh kita kenal yg barang tentu ilmunya lebih tahu dari kita, mereka mengucapkan selamat bahkan ikut menghadiri ?"

Jawaban Beliau cukup singkat namun padat : Jangan dilihat siapanya dia ... krn kita kan sdh sepakat bahwa sebagai umat Islam yang harus di jadikan Idola/Panutan/contoh adalah Rasululloh saw. Perkara mrk melakukan yg tidak di contohkan Rasul itu tanggung jawab mrk.

Memang benar adanya Ikhwan-akwat, fenomena yg terjadi di umat skrg ini, krn minimnya pengetahuan dan malasnya utk belajar shg orang cendrung inginnya instant, yaitu dgn mengambil percontohan2 tokoh yg mrk anggap Islami yg padahal belum tentu benar... inilah bahayanya pengidolaan yg dilarang oleh Rasul.

Untuk itu marilah kita berlomba-lomba di dalam kebaikan dan ber amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran).

Kiranya demikian liputan singkat yg bisa saya sampaikan semoga bermanfa'at khususnya bagi jema'at Al-ikhlas umumnya buat kita semua, amin

Wasalam,

AbuAtha

Kabar Dari Gontor


Assalamu'alaikum wr.wb.

Dear brothers and sisters in Islam,

Semoga antum semua mendapat barakah dan lindungan Allah swt. Ahamdulillah saya mendapat kesempatan untuk merasakan kehidupan di kota santri.......Pondok Pesantren Gontor Putri I Ngawi Jatim. Mohon doa dari antum semua smoga saya bisa memanfaatkan kesempatan yang berharga ini untuk bisa memperdalam keimanan dan keislaman saya meskipun dalam waktu singkat (3 minggu). Sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan Tahun Baru Hijriah....untuk itu saya mengucapkan HAPPY NEW YEAR 1431H semoga dengan pergantian tahun ini kita diberi kekuatan untuk melakukan hijrah dari kekufuran kepada Islam yang kaffah. Amin.

Berikut ini ada artikel berkenaan dengan tahun baru Hijriah. Semoga bisa diambil hikmahnya.

Salam dari PP Gontor,

Errien



HIJRAH: SAATNYA MENINGGALKAN REZIM DAN SISTEM JAHILIAH

[Al-Islam 485] Waktu terus bergulir. Umat Islam tidak terasa memasuki tahun baru Hijriah 1431 H, meninggalkan tahun 1430 H. Hampir di setiap penjuru negeri-negeri Muslim, momentum pergantian tahun ini diisi dengan peringatan dan serimoni tahunan. Pergantian tahun hijriah kali ini hendaknya menjadi titik penting untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri) atas capaian-capaian umat Islam pada tahun-tahun yang lalu. Umat juga perlu merenungkan sejauh mana mereka menyusuri lorong waktu dan setiap kesempatan yang dikeruniakan Allah SWT dengan membuktikan rasa syukur dalam bentuk pengabdian (ibadah) kepada Allah SWT semata. Syukur dan pengabdian itu dibuktikan dengan cara menyelaraskan seluruh amal perbuatan dengan tuntunan yang datang dalam al-Quran dan uswah (teladan) hidup yang diberikan Baginda Rasulullah saw.

Pemaknaan hijrah yang utuh akan menjadikan umat Islam menyadari betapa saat ini kehidupannya masih jauh dari nilai-nilai hijrah seperti yang telah dicontohkan Baginda Nabi saw. dalam wujud kehidupan nyata di Madinah al-Munawarah (Yastrib).

Makna Hijrah

Ibn Rajab al-Hanbali dalam Fath al-Bara® menjelaskan, asal dari hijrah adalah meninggalkan dan menjauhi keburukan untuk mencari, mencintai dan mendapatkan kebaikan. Hijrah dalam as-Sunnah secara mutlak dimaknai: meninggalkan negeri syirik (kufur) menuju Dar al-Islâm karena ingin mempelajari dan mengamalkan Islam. Jadi, hijrah yang sempurna (hakiki) adalah meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah SWT, termasuk meninggalkan negeri syirik (kufur) menuju Dar al-Islam.

Para fukaha mendefinisikan hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju Darul Islam. (An-Nabhani, Asy-Syakhsiyyah al-Islamiyyah, II/276). Darul Islam adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariah Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan keamanannya secara penuh berada di tangan kaum Muslim. Sebaliknya, darul kufur adalah wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariah Islam dan keamanannya tidak di tangan kaum Muslim, sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam.

Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta hijrah Nabi saw. sendiri dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam). Artinya, Rasulullah berpindah dari satu negeri yang menerapkan sistem Jahiliah ke negeri yang kemudian menerapkan sistem Islam.

Pertama kali Rasulullah saw. menginjakkan kaki di Bumi Yastrib (Madinah al-Munawarah), hari Jumat pagi, 16 Rabiul Awal tahun ke-13 dari kenabian, bertepatan dengan 2 Juli tahun 622 Miladiah, setelah bersama sejumlah Sahabat menempuh perjalanan sangat bersejarah nan melelahkan; penuh derita dan ancaman kematian.

Tujuh belas tahun kemudian, Khalifah Umar bin al-Khaththab mengukirnya menjadi titik tolak kalender (penanggalan) untuk umat Islam, yang dimulai pada awal bulan Muharam karena begitu pentingnya peristiwa hijrah ini.

Rasulullah saw. Membangun Umat Terbaik

Pada awal kedatangan Rasulullah saw. di Tanah Yastrib (Madinah), beliau membangun Masjid Quba, kemudian Masjid Nabawi, dilanjutkan dengan mempersaudarakan kaum Muslim dari kalangan Muhajirin dan kaum Anshar atas dasar ikatan akidah tauhid La ilaha illa Allah Muhammad Rasalullah. Saat itu Rasulullah saw. secara de facto menjadi kepala negara di Tanah Yastrib (Madinah al-Munawwarah). Beliau membangun masyarakat istimewa yang berdiri di atas ideologi wahyu (Islam). Beliau melahirkan peradaban mulia. Ideologi Islam mewarnai setiap aspek kehidupan masyarakat Islam. Baik di ranah keyakinan, ibadah ritual maupun ruang publik (kehidupan politik), Islam sejak saat itu menjadi nilai sekaligus sistem yang melekat sepanjang perjalanan hidup kaum Muslim. Dari Darul Muhajirin (Darul Islam) ini, Islam diemban ke seluruh pelosok negeri untuk menebar kabar gembira dan mengajak setiap insan menghamba hanya kepada Allah SWT. Mereka diajak untuk mengikuti tuntunan Islam yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan menenteramkan kalbu.

Rasulullah saw. selama sepuluh tahun di Madinah telah meletakkan pondasi bangunan masyarakat islami dalam wujud yang teraba dan terasa. Masyarakat islami ini menjadi kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Hijrah Rasulullah saw. ke Madinah juga dirasakan hakikat dan tujuannya oleh orang-orang Quraiys yang berada di Makah al-Mukaramah pasca Futuhat terjadi. Sebagian besar mreka menekuk wajah karena malu saat mengingat masa lalu perlawanan mereka terhadap Rasulullah saw. Padahal akhirnya mereka merasakan bahwa kehidupan mereka sebelumnya adalah Jahiliah dalam ruang kegelapan nilai serta sistem hidup yang fasad (rusak), menuhankan akal dan menyembah sesama hamba; juga dalam sistem sosial yang hewani dan sederet kerusakan lain yang menjadi inti dari seluruh aspek kehidupan mereka. Hijrah pada akhirnya memisahkan antara haq dan batil serta antara hidup dalam kegelapan dan hidup dalam naungan cahaya terang-benderang. Sebagian besar manusia yang telah tersentuh dengan cahaya Islam enggan kembali pada sistem Jahiliahnya karena telah memahami perbedaannya secara hakiki.

Bagaimana Umat Islam Saat ini?

Prihatin. Di tingkat global negeri-negeri Islam menjadi obyek penjajahan gaya baru dari bangsa Barat. Irak dan Afganistan porak-poranda oleh AS dan sekutunya. Palestina tetap dalam cengkeraman Zionis Israel. Konflik terjadi di berbagai negeri Islam karena intrik dan kepentingan negara asing terhadap potensi-potensi strategisnya. Di negeri-negeri Barat diskriminasi atas umat Islam yang minoritas juga menjadi pemandangan saban hari. Sebaliknya, di negeri-negeri Islam sendiri kaum Muslim berada dalam tawanan penguasanya sekalipun mereka mayoritas. Negeri-negeri Islam masih terpecah-belah dan dipasung dalam ashabiyah modern yang disebut nasionalisme.

Di dalam negeri, sepanjang tahun 1430 H (2009 M) nasib umat Islam belum berubah, sekalipun sudah berganti DPR, dan lahir kabinet pemerintahan baru. Inilah fakta sepanjang tahun 2009 (1430H) yang berlalu. Negeri yang oleh para pujangga dulu disebut zamrud khatulistiwa ini juga tetap diwarnai oleh banyak sekali bencana berupa gempa bumi, banjir dan tanah longsor. Bencana tersebut menyisakan sebuah ironi. Selain karena faktor manusia, bencana terjadi karena qudrah (kekuatan) dan iradah (kehendak) Allah SWT. Karenanya, kita sering diajak berdoa agar terhindar dari segala bencana. Namun anehnya, mengapa pada saat yang sama kita tidak juga mau tunduk dan taat kepada Allah dalam kehidupan kita? Buktinya, hingga kini masih sangat banyak larangan Allah (riba, pornografi, kezaliman, ketidakadilan, korupsi dan sebagainya) yang dilanggar; masih sangat banyak pula kewajiban Allah (penerapan syariah, zakat, uqubat, shalat, haji, dan sebagainya) yang tidak dilaksanakan. Haruskah ada bencana yang lebih besar lagi untuk menyadarkan kita agar segera tunduk dan taat kepada Allah? Tentu tidak.

Jika demikian, ada beberapa catatan penting sebagai bahan muhasabah (renungan) kita semua terkait dengan berbagai situasi dan kondisi yang meliputi kehidupan umat Islam saat ini di berbagai belahan dunia dan di negeri Indonesia khususnya.

Pertama: Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2009 (1430 H), dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor utama di belakangnya, yakni faktor sistem dan manusianya. Kemiskinan, kriminalitas dan masalah sosial lain, intervensi asing, ketidakadilan, Islamophobia (ketakutan terhadap Islam) dan berbagai bentuk kezaliman yang ada sepenuhnya terjadi akibat pemimpin yang tidak amanah dan sistem yang buruk, yakni sistem Kapitalisme-sekular. Karena itu, jika kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Zat Yang Mahabaik. Itulah syariah Islam. Adapun pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu.

Kedua: Di sinilah sesungguhnya inti dari seruan Selamatkan Indonesia dengan Syariah. Sebab, hanya dengan sistem berdasarkan syariah, dan dipimpin oleh orang amanah saja Indonesia benar-benar bisa menjadi lebih baik. Dengan sistem ini pula terdapat nilai keimanan dan takwa dalam setiap aktivitas sehari-hari yang akan membentengi tiap orang agar bekerja ikhlas dan penuh amanah. Dengan syariah problem kemiskinan, intervensi asing, ketidakadilan, kezaliman dan berbagai persoalan masyarakat bisa diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga kerahmatan Islam bagi seluruh alam bisa diwujudkan secara nyata.

Ketiga: Karena itu, diserukan kepada seluruh umat Islam, khususnya mereka yang memiliki kekuatan dan pengaruh seperti pejabat pemerintah, para perwira militer dan kepolisian, pimpinan orpol dan ormas, anggota parlemen, para jurnalis dan tokoh umat untuk berusaha dengan sungguh-sungguh memperjuangkan tegaknya syariah di negeri ini. Hanya dengan syariah saja kita yakin bisa menyongsong tahun mendatang dengan lebih baik. Lain tidak.

Keempat: Untuk mewujudkan kesatuan umat di seluruh dunia dan penerapan syariah secara kâffah mutlak diperlukan Khilafah. Dengan kesatuan itu, umat akan menjadi kuat dan dengan kekuatan itu segala penjajahan dan kezaliman di Dunia Islam bisa diatasi secara sepadan. Insya Allah.

Khatimah

Berdasarkan pemaparan di atas, peringatan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw. sudah saatnya dijadikan sebagai momentum untuk segera meninggalkan sistem Jahiliah, yakni sistem Kapitalisme-sekular yang diberlakukan saat ini, menuju sistem Islam. Apalagi telah terbukti, sistem Kapitalisme-sekular itu telah menimbulkan banyak penderitaan bagi kaum Muslim.

Awal tahun Tahun Baru Hijrah dan hari-hari ke depan adalah hari untuk menggelorakan kebangkitan Islam menuju perubahan hakiki dan mendasar. Perubahan yang hakiki adalah perubahan yang dapat menyelesaikan secara tuntas seluruh persoalan kaum Muslim di seluruh dunia saat ini. Perubahan semacam itu tidak mungkin tercapai kecuali dengan dua hal sekaligus. Pertama: membangun kekuatan politik internasional Khilafah Islam yang menyatukan seluruh potensi kaum Muslim, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kedua: menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam Khilafah Islam tersebut. Hanya dengan cara inilah kaum Muslim akan mampu mengakhiri kondisi buruknya di bawah kekuasaan sistem Kapitalisme global menuju kehidupan mulia dan bermartabat di bawah payung institusi global Khilafah Islam.

"Apakah hukum Jahiliah yang kalian kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS al-Maidah [5]: 50).

Liputan: Keberangkatan Putera/Puteri Forum Pengajian Jumat Western Suburb Ke Gontor

Pada hari minggu tanggal 6 Desember 2009, putera-puteri Forum Pengajian Jumat Western Suburb – Sydney, berangkat menuju pondok pesantren Gontor untuk mengikuti program disana selama 3 minggu. Rombongan ini terdiri dari 21 orang yang terbagi dalam 3 regu, yaitu:

A. Regu Biru

Pengasuh : Ibu Errien Nariswati Aisyah dan Ibu Sulistyowati
Anggota regu:
1. Erma Bilqis Afra
2. Bilqis Kencana
3. Natasya F Hermawan
4. Nadia P Alvinia
5. Randy Manhuyod
6. Hanif Ali
7. Ismail H Effendie
8. Rizki Ahmad Nurdin

B.Regu Merah

Pengasuh: Ibu Tsalis Nursolikhah dan Ibu Rosdiana Manhuyod
Anggota regu:
1. Shofiya Abdilla Maslichan
2. Zakaria Noor Maslichan
3. Laetitia Mahdi
4. Allya Amany Syahrudi
5. Rachel Manhuyod
6. Amrullah Hamidi

C.Regu Hijau

Pengasuh: Bapak Raden Wijoyo
Anggota regu:
1. Gusman Wijoyo
2. Erick Brian Hunter


Rombongan yang akan berangkat ini berkumpul di Sydney Airport pada jam 7 pagi diantar oleh keluarga, diantara keluarga yang mengantar adalah :
- Keluarga Ali Maslichan
- Keluarga Agus Hermawan
- Keluarga Faisal
- Keluarga Pipin/Kusdi,
- Keluarga Syawal Hamidi
- Keluarga Bambang Purba Kencana
- Keluarga Lutfi
- Keluarga Ali Nurdin
- Keluarga Ibu Lisa
- Keluarga Ibu Nani
- Keluarga Ibu Nadra

Meskipun terjadi insiden kecil seperti kesalahan komputer bagian tiket mendeteksi passport salah satu peserta, pegangan koper yang tidak bisa ditutup sehingga bagian tiket tidak mau menerima koper tersebut sehingga dengan terpaksa pegangan koper tersebut dipatahkan, kelebihan bagasi pada kelompok biru, dan beberapa hal kecil lainnya, syukur Alhamdulillah semua administrasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pelepasan rombongan didahului dengan sedikit pesan dan do’a bersama yang dipimpin oleh Bapak Ali Maslichan, kemudian dilanjutkan dengan peluk cium dari anggota keluarga yang mengantar, dimana sebagian peserta dan keluarga yang mengantar tampak menangis karena merasa terharu.

Pesawat berangkat sekitar jam 11 siang dari Sydney, landed di Jakarta jam 13.45 WIB dan baru beres administratif bea-cukai serta imigrasi sekitar jam 15.15 WIB. Selanjutnya sebelum melakukan perjalanan berikutnya ke Bandara H. Juanda Surabaya yg berangkat jam 17.00 WIB, rombongan melaksanakan shalat Ashar dahulu di Bandara Soekarno-Hatta, setibanya di Bandara Surabaya langsung menuju Pondok Pesantren Gontor, dan menurut kabar sampai di gontor pada jam 1.30 WIB (atau 5.30 waktu Sydney) dini hari tanggal 7 Desember 2009, artinya rombongan peserta menempuh perjalanan lebih dari 20 jam sejak dari Sydney, sebuah perjalanan yang melelahkan, semoga Allah meridhoi semua aktifitas putera/puteri Forum Pengajian Jumat Western Suburb Sydney. (BPK)

Liputan: Persiapan Akhir Dan Do'a Bersama Menjelang keberangkatan Ke GONTOR

Pada hari Jumat tanggal 4 Desember 2009, dilaksanakan pertemuan untuk melakukan persiapan terakhir dan do'a bersama agar keberangkatan putera-puteri Forum Pengajian Jumat ke Pondok Pesantran Gontor berjalan dengan lancar.

Pengarahan persiapan akhir dilakukan oleh Koordinator Forum Pengajian Jumat bapak Agus Hermawan, berkenaan dengan tiket para peserta, hal-hal yang perlu dibawa untuk keperluan selama menetap di Gontor, teknis keberangkatan untuk kemudahan pelaksanaan koordinasi dengan membagi 3 kelompok yaitu kelompok biru (dibimbing oleh ibu Errien dan ibu Sulis) - kelompok merah (dibimbing oleh ibu Nur dan ibu Ros) - kelompok hijau (dibimbing oleh Raden Wijoyo).

Acara dilanjutkan dengan pesan-pesan dari Ustad ardi Hanan kepada para peserta yang akan berangkat, bahwa keberangkatan mereka ke Gontor adalah atas usaha orang tua mereka dengan harapan putera/puteri mereka dapat menuntut ilmu agama dengan baik, untuk itu seharusnya mereka memanfaatkan waktu di pondok pesantren Gontor dengan sebaik-baiknya. Acara kemudian ditutup dengan do’a bersama agar keberangkatan, aktifitas selama di Gontor, serta perjalanan pulang mereka kembali ke Sydney berjalan dengan lancar. (BPK)



Pengajian Umum 20/11/2009 : Idul Adha

Pengajian umum Jumat 20 Nopember 2009 disampaikan oleh Ustadz Ardi Hanan yang membahas tentang hukum Idul Adha. Beberapa hal yang disampaikan dalam pengajian umum ini antara lain adalah:

- Beberapa hadist nabi berkenaan dengan hari raya Idul Adha, antara lain :

“Siapa saja yang menghidupkan malam 2 hari raya dia berharap pahala dari Allah hatinya tidak pernah mati/lalai dimana hari itu banyak hati-hati yang mati/lalai”

“Hiasi hari raya itu dengan takbir”

“Tidak ada perbuatan pada hari raya idul adha kecuali berkorban”

“Faedah dari qurban adalah setiap bulu dari qurban menjadi suatu kebaikan”

“Barang siapa mempunyai harta dan tidak mau berkorban maka jangan dekat-dekat majelis Nabi”

- Hari raya Idul Adha pertama kali dilaksanakan pada tahun I Hijriah

- Dalil Al Qur’an yang berkenaan dengan melaksanakan qurban adalah Surat Al Kautsar (108) ayat 2, yang berbunyi : “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai) ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah”.

- Hukum salat Idul Adha. Menurut mahzab Hambali adalah Fardhu Kifayah yaitu apabila sebagian umat Islam sudah melaksanakan maka yang tidak mengerjakan tidak terkena dosa. Menurut mahzab Maliki dan Syafii adalah Sunah Muakad bagi orang yang terkena kewajiban melaksanakan salat Jumat.

- Mengucapkan selamat Idul Fitri dan Idul Adha hukumnya adalah mubah

- Hukum perempuan melaksanakan salat Idul Fitri dan salat Idul Adha menurut mahzab Hambali dan Syafii adalah : “tidak dianjurkan secara khusus bagi perempuan untuk melaksanakan shalat Jumat dan salat Idul Fitri/Idul Adha, tetapi bila pergi melakukan salat tersebut disyaratkan untuk tidak memakai wangi-wangian dan jangan memakai pakaian yang terlalu megah”. (BPK)

Pengajian Ibu 13/11/2009 : Pertanyaan Mendasar Hidup

PERTANYAAN MENDASAR HIDUP
(Ummi Afra)


Gambaran lamanya hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan sebelum dan sesudah dunia:

<---------------Sebelum---------------!---Dunia---!-------------Sesudah---------------------
<------------------------------------- 0 th ----- 80 th --- Akherat, lamanya tak terhingga

Perbandingan antara kehidupaan di dunia dengan di akherat bisa digambarkan dengan cara lain:
Jari dicelupkan ke air laut, kemudian diangkat dan dari jari tersebut akan menetes air. Air yang menetes tersebut diibaratkan dengan kehidupan di dunia sedangkan air yang ada di laut diibaratkan kehidupan akherat. Kehidupan di dunia yang singkat akan menentukan kehidupan di akherat, yang hanya ada dua pilihan, yaitu surga atau neraka.

Berkaitan dengan hidup ada 3 pertanyaan mendasar yaitu:
- Darimana Manusia berasal
- Untuk apa manusia di dunia
- Mau kemana manusia setelah meninggal

Jawaban dari ke tiga pertanyaan tersebut akan sangat mempengaruhi hidup kita di dunia dan sangat menentukan kebahagiaan di dunia dan di akherat. Bagi orang atheis yang percaya bahwa makhluk hidup (termasuk manusia) ada dengan sendirinya (bukan diciptakan Tuhan ), dia akan menikmati hidup di dunia sepuasnya karena kalau dia mati segala sesuatunya akan berakhir (tidak ada kehidupan lagi).
Hal ini sangat berbeda sekali dengan seorang muslim:
- jawaban pertanyaan 1: Manusia berasal dari Allah atau diciptakan oleh Allah. Ini mengingatkan Manusia akan adanya Pencipta yang bisa diketahui dari bukti-bukti penciptaan-Nya (QS Ali Imran:190).

- jawaban pertanyaan 2: merupakan tujuan penciptaan Manusia yang merupakan misi hidupnya yaitu untuk BERIBADAH KEPADA ALLAH (QS AdzDzariyyat: 56). Selain ibadah mahdhoh (seperti shalat, zakat, puasa, dll), ibadah juga memiliki arti tunduk dan patuh pada hukum-Nya. Seluruh aktifitas manusia bila dilakukan sesuai dengan hukum-Nya, yaitu SYARIAT ISLAM, maka akan merupakan suatu ibadah, baik itu dalam masalah dirinya sendiri (seperti berpakaian, makan, minum,dll) juga masalah muamalat (seperti ekonomi, politik, pendidikan, hukum, dll). Inilah yang akan menjadi amalan kita selama di dunia.

- Jawaban pertanyaan 3: sesuai dengan kalimat “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN “ = SESUNGGUHNYA KITA BERASAL DARI ALLAH DAN AKAN KEMBALI KEPADA ALLAH. Setelah meninggal, manusia akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan misi hidupnya selama di dunia (QS Az-Zalzalah: 6-8). Setelah melalui pengadilan Allah di Yaumil Hisab manusia akan ditentukan kehidupannya di akherat, yang hanya dua pilihan surga atau neraka.

Jadi kehidupana dunia yang sangat pendek akan menentukan apakah manusia mendapat kebahagiaan abadi di surga atau siksa yang mengerikan di neraka. Agar seorang muslim bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akherat dia harus selalu mengikuti ATURAN ALLAH = SYARIAT ISLAM dalam setiap aktifitasnya di dunia ini.

Pengajian Bapak 6/11/2009 : Kemukjizatan Al Qur'an

Kemukjizatan Al Qur'an

Pangajian untuk bapak-bapak tanggal 6 November 2009 diisi oleh Uztad Zulkarnaen membahas tentang Kemukjizatan Al Qur’an. Isi dari kajian tersebut adalah :

- Iman kepada Al Qur’an adalah salah satu dari rukun iman

- Iman harus dilandasi dengan kepastian dan tidak dianjurkan atas dasar perasaan

- Mukjizat tidak bisa dipelajari dan direkayasa, berbeda dengan sihir yang bisa dipelajari dan direkayasa

- Rasullulah mempunyai beberapa mukjizat, tetapi mukjizat yang abadi yang bisa dirasakan oleh umat pada jaman Rasullulah sampai dengan akhir jaman nanti adalah Al Qur’an

- Ada 3 kemungkinan siapa yang mebuat Al Qur’an, yaitu :
1. Orang Arab
2. Muhammad
3. Allah SWT

Kemungkinan bahwa Al Qur’an yang membuat orang arab dapat dipatahkan oleh tantangan yang tercantum dalam surat At Tur (52) ayat 34 yang berbunyi : “Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al Quran) jika mereka orang-orang yang benar.”. Tantangan-tantangan lain tercantum dalam :
* Surat Al Isra (17) ayat 88 yaitu tantangan terbuka pada manusia dan jin untuk membuat Al Qur’an
* Surat Hud (11) ayat 13 yaitu tantangan untuk membuat 10 surat.
* Surat Yunus (10) ayat 38 yaitu tantangan untuk membuat 1 surat
* Surat Al Baqarah (2) ayat 23-24 yaitu tantangan untuk membuat surat yang serupa

Tantangan-tantangan tersebut tidak bisa dijawab/dilaksanakan oleh manusia pada umumnya dan orang arab pada khususnya (sebab Al quran ditulis dalam bahasa arab).

Kemungkinan bahwa Al Qur’an dibuat oleh Muhammad terbantah oleh Al Quran yang tercantum dalam surat Al Ankabut (29) ayat 48 yang artinya : “Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelumnya (Al Qur’an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu, sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis) niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya”.
Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang tidak bisa membaca dan menulis, jadi sangat tidak mungkin Al qur’an ditulis oleh nabi Muhammad SAW.

Jika kemungkian pertama dan kemungkinan kedua tidak mungkin, maka hal yang pasti adalah Al Qur’an wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada manusia, hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Hud (11) ayat 14 yang artinya : “Maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu, maka (katakanlah) : ketauilah bahwa (Al Quran) itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (masuk islam)?”

- Kemukjizatan Al Quran dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya bisa dilihat dari susunan tata bahasa yang sangat indah, misalnya bisa ditemukan dalam surat Al Qamar (54) dimana dalam surat tersebut seluruh ayat mempunyai akhiran huruf Ra. Ditinjau dari segi science, banyak para ilmuwan yang membuktikan bahwa Al Qur’an berbicara tentang rahasia keilmuan, misalnya tentang proses bayi dalam kandungan (Surat Al Mukminun (23) ayat 12 s/d 14), tentang masalah kelautan (Surat Ar Rahman (55) ayat 19-20 dan surat Al Furqan (25) ayat 53). (BPK)

Pesantren Kilat

P E N G U M U M A N
Salam,
Ikhwan-akhwat rahimakumulloh, berkaitan dengan rencana keberangkatan putra/putri kita ke PONDOK MODERN DARUSSALAM, GONTOR. Maka kajian untuk Bapak-bapak dan juga Ibu-ibu untuk jum'at ini ditiadakan.
Mengingat ada beberapa hal penting yg perlu di bicarakan berkenaan dengan rencana tersebut. Berikut ini hal-hal yg perlu diperhatikan menyangkut keperluan anak laki-laki selama di Pondok :
Sarung (2x), peci (songkok), sabuk/ikat pinggang, kemeja polos, celana training, kaos (T-shirt), sandal jepit, buku tulis, pena dst ( keperluan tsb dpt dibeli di Pondok kl tdk sempat dipersiapkan). Dan juga celana panjang polos hitam/darkblue, sepatu olah raga.
Untuk keperluan anak perempuan : Gamis, jilbab, pakaian olah raga (kaos tangan panjang), sepatu olah raga, rok dan baju keatasan panjang, sandal jepit, serta buku tulis dan pena.
Selama di Pondok baik laki-laki ataupun Perempuan tidak diperkenankan membawa Mobile Phone, i-pod, gamewatch, dan sejenisnya.
Dan sebagai gambaran kegiatan selama di Pondok adalah sbb :
Minggu 6 Desember:
Tiba di Bandara Surabaya. Rombongan Putra & Putri berangkat menuju Pondok Gontor. Istirahat di Wisma Darussalam di Gontor 1.
Senin 7 Desember:
4:00-5:00 Bangun, Sholat Shubuh berjamaah di Wisma
5:00-6:00 Mandi & Sarapan
6:00-7:00 Persiapan untk berangkat menuju kampus Pondok Gontor
7:00- 9:00 Keliling ke seluruh pondok
9:00-11:00 Berkumpul sekaligus ramah tamah dgn pimpinan pondok
12:00-13:00 Sholat Dzuhur berjamaah dan makan siang
14:00 Berangkat menuju kampus Putri 1
17:00 Tiba di kampus Putri 1, mandi, Sholat Maghrib
18:00-19:00 Ramah tamah bersama pimpinan Pondok Putri 1
20:00 sholat Isya & istirahat
Selasa 8 Desember:
4:00-5:00 Bangun Sholat Shubuh berjamaah
5:00-6:00 Keliling melihat area pondok
6:00-7:00 Mandi & sarapan
7:00 Berangkat menuju kampus Putri 3
7:00-9:00 Ramah tamah bersama pimpinan
9:00-11:00 Keliling area kampus Pondok Putri 3
11:00-12:00 Sholat dhuhur & makan siang
13:00 Peserta Pria berangkat menuju kampus Putra 1
17:00-18:00 Tiba di kampus Putra 1, mandi, Sholat Maghrib
18:00-18:30 Membaca Al Qur'an
19:00-19:30 Makan malam & Sholat Isya
20:00-21:00 Briefing kegiatan
21:00-4:00 Istirahat
Rabu 9 Desember dan hari belajar efektif belajar lainnya:
03:30-04:30 Bangun pagi, Sholat shubuh berjama'ah
04:30-05:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a-do'a (bimbingan)
05:00-05:30 Belajar kosakata bahasa arab
05:30-06:30 Olahraga dan keliling kampus
06:30-07:00 Mandi dan persiapan masuk kelas
07:00-07:30 Sarapan Pagi
07.30-08:15 Belajar di kelas Materi 1
08:15-09:00 Istirahat 1 dan sholat dhuha
09:00-09:45 Belajar di kelas Materi 2
09:45-10:00 Istirahat 2
10:00-10:45 Belajar di kelas Materi 3
10:45-11:00 Istirahat
11:00-11:45 Belajar di kelas Materi 4
11:45-12:15 Persiapan Shalat Dzuhur
12:15-13:00 Sholat Dzuhur berjama'ah dan baca Al Qur'an
13:00-15:00 Makan siang dan free program
15:00-15:30 Sholat Ashar berjama'ah
15:30-16:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
16:00-17:00 Kegiatan ekstrakurikuler
17:00-17:30 Mandi dan persiapan sholat maghrib
17:30-18:15 Sholat Maghrib berjama'ah
18:15-18:45 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
18:45-19:30 Makan malam
19:30-20:00 Shalat Isya' berjama'ah
20:15-21:00 Evaluasi harian/ menulis resume
21:00-04:00 Istirahat.
Jum'at (hari libur) diisi dgn kegiatan ekstrakurikuler:
03:30-04:30 Bangun pagi & sholat Shubuh
04:30-05:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
05:00-06:30 Olahraga
06:30-07:00 Sarapan pagi
-
-
10:00-10:45 Persiapan Sholat Jum'at
10:45-12:15 Sholat Jum'at
12:15-13:00 Makan siang dan free program
-
15:00-15:30 Shalat Ashar berjama'ah
15:30-16:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
-
17:00-17:30 Mandi 7 persiapan sholat magrib
17:30-18:15 Shalat Maghrib berjama'ah
dan seterusnya....
Demikian pengumuman yg bisa saya sampaikan, untuk lebih lanjutnya kita bicarakan pada hari Jum'at. Jazakalloh..
Wasalam,
Koordinator.