Pengajian malam ini diisi oleh ustadzah Evi. Pengajian diawali dengan pembahasan tentang hukum ziarah kubur untuk wanita. Topik ini diangkat sebagai follow up dari pertanyaan seorang ukhti pada pengajian yang telah lalu. Berdasarkan ijtihad ziarah kubur bagi para wanita hukumnya makruh. Yaitu bila ditinggalkan mendapatkan pahala dan bila dikerjakan tidak berdosa. Namun ada juga pendapat yang mengharamkan ziarah kubur bagi para wanita. Dasarnya adalah dulu Rosulullah swt pernah melarang wanita untuk berziarah kubur.
Disunnahkan bagi kita untuk membaca doa yang artinya: assalamualaikum yaa ahli kubur dan insya Allah kami juga akan menyusul. Sesuai dengan firman Allah swt: Kullu nafsin dhaa ikotil maut yang artinya bahwasanya setiap yang hidup akan mengalami kematian. Ziarah kubur senantiasa akan mengingatkan kita pada kematian dan akhirat.
Mencari ilmu adalah wajib hukumnya bagi setiap orang mukmin sesuai dengan sebuah hadits yang berbunyi Tholabul ilmu faridhotul ngala kulli mukmin. Dan begitu pentingnya menuntut ilmu bagi orang mukmin sehingga diibaratkan bahwa seorang yang berilmu lebih baik dari 1000 orang ahli ibadah yang tidak berilmu. Maka sangatlah penting untuk menempatkan ilmu dahulu sebelum beramal. Bila amal mendahului ilmu.
Dalam surat Al Qashas ayat 77 Allah berfirman: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan (dimuka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan.
Dari ayat tersebut diatas kita di haruskan untuk mencari ilmu dunia dan juga ilmu akhirat. Kita harus menyeimbangkan antara urusan dunia dengan akhirat. Adapun doa dan harapan kita untuk mempunyai anak yang solekh kebanyakan hanyalah merupakan doa dan cita cita belaka. Karena doa tanpa usaha apalah artinya. Kita berdoa agar anak kita menjadi solekh, namun kita sendiri tidak mendidik anak kita tuk menjadi anak yang solekh. Itu hanya sebuah contoh. Ada beberapa hal yang dapat menjauhkan kita untuk menjadi orang solekh. Yaitu:
1. Rasa puas dengan ilmu yang dimilikinya
2. Menjadikan dunia sebagai fokus atau center hidupnya
3. Terlalu condong untuk mencari dunia, kalau kita mengejar dunia, maka tak akan pernah ada habisnya.
4. Bakhil terhadap harta yang dimiliknya, suka menumpuk harta dan merasa takut kehilangan hartanya.
5. Riya dalam beramal. Riya termasuk sirik kecil karena membuat tandingan selain Allah dalam melakukan sebuah amalan
Pengajian ditutup dengan pembahasan tentang pemikiran Islami. Topik ini diangkat sebagai brain storming untuk topik pengajian yang akan dating. Allah berfirman di dalam surat Al Maaidah ayat 3 Allah menyempurnakan Islam sebagai agama kita. Untuk itu kita harus menerima Islam secara keseluruhan. Yaitu menerima Islam sebagai way of life kita. Dan bila kita menerima Islam dan mengaku Islam maka kita harus harus berpikiran Islami
Pengajian ditutup dengan kafaratul majlis dan pembacaan surat Asr (Tsalis Nursolikhah)
5 comments:
wah ibu Nur sekarang rajin nulis ya. Well done.
Mantaaap Bu!!!!
Allah Ta’ala berfirman :
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan merka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh sesuatu di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan di dunia dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud : 15-16)
Jazakillah khoir sister, maaf ana ngga bisa dtg krn ada jenguk saudara yg mau pergi haji n kena trap traffic on the king georges rd...Alhamdullilah sister noer follow up so I did not miss a lot. Love you....
Banyak orang yang ajalnya datang ketika maksiat mereka menggunung. Entah karena pembunuhan, zina, khamar, riba, nyanyian , tidak shalat lima waktu berjamaah, ataupun tidak peduli pada risalah Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam.
Tentu, hendaknya kita selalu mengingat kematian, yang akan datang setiap saat. Terkadang kita lalai dan lupa akan kematian, lupa peristiwa sesudah mati. Karena kita terperosok ke dalam maksiat, nafsu syahwat, syubhat, yang membuat Allah menjadi marah.
Mengingat mati bisa dilakukan dengan berziarah kubur. Seiring dengan berkembangnya peradaban, perkembangan budaya, berbagai macam godaan syahwat, ragam makanan yang lezat, corak pakaian dan barang-barang perabot, maka ziarah kubur jarang-jarang dilakukan. Akibatnya, kamatian pun dilupakan.
Ziarah kubur, mengucapkan salam kepada para penghuni makam, dan mendoakan mereka. Merenungi bagaimana pemusnah kenikmatan merenggut mereka, memasukkan mereka ke dalam liang yang gelap. Menarik mereka keluar dari rumah, gedung dan istana. Dahulu mereka makan minum, berfoya-foya, tertawa-tawa, mengendarai mobil mewah, menduduki jabatan tinggi, membangun gedung-gedung pencakar langit, dikawal tentara, dikerumuni banyak orang, bendera berkibar diatas kepala mereka, tetapi akhirnya semua direnggut dari tangan mereka, dan mereka dikuburkan ke dalam lubang-lubang yang sempti.
Dalam shahih Bukhari, Ibnu Umar ra, berkata Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam menarik pundakku, “Di dunia ini jadilah engkau seperti orang yang asing atau musafir”. Hanya orang-orang yang segera bertobat yang bersiap-siap menghadapi kematian.
Maaf minta izin share ustadzah.wallahu'alambishawab.(Abu-Abu)
Post a Comment