Arti Nama-Nama Bulan Hijriyah (Artikel pelengkap dari Ustadz Cecep S)

Assalamu'alaikum wr wb

Berkenaan dengan ceramah Ustadz Cecep S pada tanggal 8 oktober 2010 yang bertemakan Bulan-bulan Islam, Ustadz Cecep S berkenan untuk melengkapi ceramahnya dengan tulisan yang dikirimkan kepada kami, berikut tulisan Ustadz Cecep S tersebut, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalam wr wb
BPK


Arti Nama-Nama Bulan Hijriyah

Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran matahari.

Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada jaman Khalifah Umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah.

Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29 - 30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wata'ala: ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS : At Taubah(9):36).

Sebelumnya, orang arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah di tahun gajah.

Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah).

Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw.

Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab.

Orang Arab memberi nama bulan-bulan mereka dengan melihat keadaan alam dan masyarakat pada masa-masa tertentu sepanjang tahun. Misalnya bulan Ramadhan, dinamai demikian karena pada bulan Ramadhan waktu itu udara sangat panas seperti membakar kulit rasanya. Berikut adalah arti nama-nama bulan dalam Islam:

1. MUHARRAM

Artinya: yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tesebut berlaku sampai masa awal Islam.

2. SHAFAR

Artinya: kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.

3. RABI'ULAWAL

Artinya: berasal dari kata rabi’ (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninqgalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain: Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.

4. RABIU'ULAKHIR

Artinya: masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan.

5. JUMADILAWAL

Nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi kekeringan.

6. JUMADILAKHIR

Artinya: musim kemarau yang penghabisan.

7. RAJAB

Artinya: mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang.

8. SYA'BAN

Artinya: berkelompok. Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).

9. RAMADHAN

Artinya: sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa peting seperti: Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran pertama kali, ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang Badar Kubra dan pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.

10. SYAWWAL

Artinya: kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang mernbahagiakan.

11. DZULQAIDAH

Berasal dari kata dzul (pemilik) dan qa’dah (duduk). Penamaan Dzulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah.

12. DZULHIJJAH

Artinya: yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.



Pengajian 16/10/2010: Walimatus Safar Jamaah FPJ

Pada hari sabtu 16 Oktober 2010 FPJ mengadakan pengajian sekaligus Walimatus Safar untuk mendoakan Bapak Agus Hermawan dan keluarga serta Ibu Nani dan keluarga yang akan menunaikan ibadah haji. Acara dipandu oleh Bapak Ajie Natapraja ini didahului dengan pembacaan ayat suci Al quran yang dibacakan oleh bapak Mamad. Selanjutnya Bapak Agus Hermawan memberikan sepatah kata yang intinya ucapan terima kasih atas terlaksananya pengajian malam hari ini, sekaligus berpamitan dan meminta maaf kepada jamaah yang hadir atas kesalahan yang disengaja maupun tidak selama berinterakasi, mangharapkan doa kepada jamaah agar pelaksanaan ibadah haji nanti diberikan kelancaran, selain itu juga mengingatkan apabila beliau mempunyai hutang baik materi maupun janji harap diingatkan sehingga bisa dilunasi sebelum melaksanakan ibadah haji.

Acara dilanjutkan dengan ceramah yang disampaiklan oleh Ustadz Zaenal Arifin.Ada 2 nikmat besar yang manusia sering mengabaikan yaitu nikmat sehat dan nikmat kesempatan. Sehingga sering mengabaikan kesehatan dan kesempatan untuk digunakan beribadah kepada Allah SWT. Nikmat-nikmat tersebut jika tidak disyukuri Allah akan mencabutnya. Selain itu nikmat yang sangat besar adalah nikmat hidayah iman, hidayah datangnya bukan dari nabi atau para ulama tetapi dari Allah SWT, nabi hanya memberikan informasi saja tentang Islam melalui dakwah tetapi tidak bisa memberikan hidayah, bahkan paman nabi sendiri tidak mendapat hidayah meskipun telah didakwahi oleh Nabi sampai akhir ajalnya.

Ada banyak anggapan bahwa orang tidak menunaikan ibadah haji karena merasa belum dipanggil ini adalah anggapan yang keliru,sebab umat manusia sudah diundang oleh Allah SWT sejak diperintahkannya untuk melaksanakan ibadah haji. Kewajiban haji dikenakan bagi orang-orang yang telah mampu baik harta maupun kesehatan. Biaya yang dikeluarkan untuk ibadah haji akan dilipatkan berlipat ganda oleh Allah SWT kelak sebagai balasan. Orang yang menunaikan haji seharusnya dengan ikhlas dan timbul dari keinginan sendiri. Yang dimaksud dengan haji Mabrur adalah orang yang melaksanakan ibadah haji dengan benar-benar seluruh rukun ibadah haji dari awal hingga akhir. Haji adalah ibadah yang perlu pengorbanan sehingga harus ikhlas untuk menghadapi berbagai cobaan yang ada. Ibadah yang tertinggi adalah Jihad, seorang perempuan yang bisa berhaji dan mabrur maka ibadahnya sama dengan ibadah jihad. Barang siapa shalat shubuh berjamaah dimasjid kemudian duduk sampai matahari terbit dan menunaikan shalat dhuha maka ibadahnya sama dengan ibdah haji nabi, namun demikian ternyata tidak banyak orang yang melaksanakan ibadah ini.

4 kelompok orang yang akan mendapatkan rumah istimewa yang indah dan bagus di surga nanti adalah :

1. Orang yang selalu berkata-kata lembut, yaitu orang yang selalu mengucapkan Laillahaillah, orang-orang yang selalu mengajak kepada kebaikan (melakukan dakwah)

2. Orang yang membiasakan ibdah puasa sunah

3. Orang yang selalu memberi makan kepada orang yang membutuhkan

4. Orang yang suka bangun malam untuk sholat tahajjud

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh bapak Iwan Natapradja. (BambangPK)

Youth Lecture - 24/9/10 & 8/10/10 - Tafsîr of al-Humazah

Part 1

On Friday Night, we learnt about a brief Tafsîr of Surah al-Humazah (104). It is a Makkiyyah Sûrah.

Literally, al-Humazah means The Slanderers, or those who lie about others.

This Sûrah is called al-Humazah because the whole Surah is a description of the Slanderers' traits & the punishment which awaits them in the next life.



The Reason For This Revelation

In the beginning of Prophethood, the Kâfirs of Quraysh used to make fun & make up stories of the Prophet & his companions. We can see today that the situation between now and at the time of the Prophet is very similar indeed. Today, our Prophet, the Muslims, Islam & everything to do with it is being mocked at by the Kuffâr of the present day.

Allâh revealed the Sûrah to point out the traits of the disbelievers in order that the believers may avoid them & that the believers may know a brief idea of what the punishment of the disbelievers will be like.

Tafsîr of the Sûrah

Âyah 1: Woe be on every slanderer & backbiter وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ

Allâh sends bad wishes to all who tell lies about innocent people. He curses backbiters, whether Muslim or non-Muslim. Islâm is firmly against slander & backbiting in all forms.

Abû Hurayrah reported that on one occasion, the Prophet asked the companions: "Do you know what backbiting is?" They replied: "Allâh & His Messenger know best." He said: "It is mentioning something about you brother that he doesn't like." Someone asked: "What if I say something about my brother that is true?" He replied:"If what you said about him is true, then you have backbitten (Ghîbah), and if it is false then you have slandered (Buhtân).

To make up for backbiting which has spread far is like climbing up a very tall tower with a bag full of feathers. You then flip the bag upside down and jump off the tower, trying to catch every single feather that has fallen.

Âyah 2: Who gathered wealth and counted it الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ

Because Allâh & religion mean nothing to a slanderer, life becomes a meaningless animal existence for him. According to a slanderer, there is no purpose in life, so the most important thing is to have fun, enjoy your life and indulge in worldly matters. According to him, to enjoy life, one must have a lot of wealth. Thus, a slanderer spends a lot of his time trying to gather all the wealth that he can and in any way he can.

Âyah 3: He thinks that his wealth has made him immortal! يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ

The one who slanders Allâh SWT becomes so wrapped up in the pleasures of this life that he begins to wish that he will not have to die. He starts to think that his great wealth should be able to keep him alive forever.

Indeed, this is the case today. Millions of Dollars, Euros & Pounds are being spent to find a cure for incurable things like death & old age. Their efforts are to no avail. Indeed, Allâh did not send a disease/illness to this earth but there is a cure for every single one of them except old age [and death].

Âyah 4: No, but surely he will be thrown into The Crusher كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ

Here, al-Hutamah (The Crusher) refers to Hellfire (see below). It crushes whatever is put into it.

For the slanderer, there will be no pleasure for him as his body & soul is completely destroyed. All that he will experience after his death is pain upon pain upon pain.

Part 2

Âyah 5: But what can make you understand al-Hutamah? وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ 

By asking this question, Allâh is really telling us that al-Hutamah (The Crusher) is too much for man's mind to understand. We are told that this creation of Allâh is beyond the imagination of man. Indeed, no sane man who has understood what Allâh is saying would want to meet al-Hutamah.

This verse strikes fear in the hearts of the believers & encourages them to do as much good as they can.

Âyah 6: It is the Blazing fire of Allâh نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ

Here, Allâh explains just exactly what al-Hutamah (The crusher) is. Al-Hutamah is one of the names of Hellfire.

Allâh describes Hellfire in the Qur'ân as follows:

When they are cast into it they will hear the dreadful drawing in of its breath as it blazes (TMQ al-Mulk 68:7) إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ 

Indeed, even the hottest flames of this world are nothing compared to the flames of Hellfire.

Âyah 7: Which overcomes the hearts الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ

The flames of Hellfire are so powerful that its burning flames reach into the human body & grab the heart in its fiery hands. Indeed, a man's heart is the most private thing which he owns. It is where he keeps his secrets hidden from all those around him. Also, all of the decisions of his life take place there. Therefore, that heart is the home of the disbelievers & the slanderer's disbelief in Allâh.

[The rest of this Sûrah will be explained in 2 weeks time, Inshâ'allâh]
(Ibnu Âdam)

Pengajian Ibu-ibu 8 Oktober 2010

Assalamualaikum warokhmatullah i wabarakatuh

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua sehingga pada malam hari ini kita bisa berada dalam majlis ilmu ini, yang disampaikan oleh ustadzah Evi. Bahwasanya majlis ilmu sangatlah berbeda dengan majlis yang lainnya, khususnya majlis jahilliyah. Bila orang yang jahilliyah (bodoh) melakukan sebuah kefasikan (dosa) maka dia berdosa dua, yaitu dosa karena melakukan sebuah dosa dan dosa karena tidak mau menuntut ilmu, sedangkan orang yang berilmu bila dia melakukansebuah dosa maka dosanya satu. Memang pada hakikatnya manusia itu tempat segala kesalahan, namun kita berharap bahwa dosa2 yang kita lakukan adalah dosa karena khilaf saja, untuk itu sangatlah merugi bagi orang orang yang tidak mempunyai kesempatan ataupun tidak mau menuntut ilmu.Pengajian malam hari ini juga dihadiri oleh tamu istimewa kita ustadzah Dina dari pondok Gontor, Darrussalam.
Sebagai referensi kita untuk bermuhasabah, Utsman bin Affan menceritakan bahwa Imam An Nawwawi mengemukakan bahwa ada tiga perbuatan yang afdol dilakukan yang akan menghasilkan perbuatan yang wajib untuk dilaksanakan, yaitu:

1. Membaca Alquran . Membaca Alquran sebuah perbuatan yang afdol, dan kita wajib mengamalkan apa yang telah kita baca.

2. Berziarah kubur . Pada awalnya berziarah kubur hanya diperbolehkan untuk laki laki, namun dikemudian hari para wanita pun didiamkan bila berziarah kubur. Ziarah kubur adalah sebuah perbuatan yang afdol dilakukan karena mengingatkan kita pada kematian. Sehingga kita berkewajiban tuk mempersiapkan diri untuk menyambut kematian kita. Dengan mengingat kematian adalah juga merupakan suatu cara untuk melunakkan hati seseorang.

3. Mengunjungi orang orang yang solekh. Kita wajib untuk meniru kesolekhan mereke. Kita boleh merasa iri terhadap orang orang yang solekh dan mengikuti amal amal ibadahnya.

Dalam surat Al Isro ayat 36 Allah berfirman: ‘Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya” . Berdasarkan ayat tersebut diatas maka sangatlah vital untuk kita mengetahui hukum/dasar dalam melakukan sesuatu. Dan didalam majlis ilmu inilah kita menggali hukum hukum Islam.

Kita juga perlu bermuhasabah sehingga kita akan ikhlas untuk menuntut ilmu, sebagai upaya kita untuk menggali hukum hukum Islam. Bila kita mendengar sesuatu hal, padahal kita tidak ada di tempat tersebut, maka kita diwajibkan untuk bertabayyun atau cek dan ricek tentang kebenaran informasi yang kita terima, sebelum kita mengeluarkan pendapat kita. Karena kalau tidak kita akan masuk kedalam kategori ghibbah dan tanpa kita sadari bahkan kita telah memfitnah. Dan didalam surat Al Hujuraat ayat 6 Allah berfirman “Hai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang yang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”

Adapun dasar hukum yang bisa kita jadikan sebagai referensi untuk tidak melakukan ghibbah adalah firman Allah swt di dalam surat Al Hujuraat ayat 12: ‘hai orang orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu adalah dosa. Dan janganlah mencari cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang”

Ancaman terhadap ghibbah

Allah dan rasul memerangi riba dan apabila ghibbah di bandingkan dengan riba, dosa riba yang paling rendah bagi orang yang melakukan riba adalah sama saja dengan berzina dengan ibunya. Sedangkan dosa orang yang ghibbah itu lebih besar dosanya dosa riba yang paling besar. Rosulullah berkata dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Ahmad: ‘Sebaik baik hamba jika dilihat kebaikan disebutnya nama Allah, seburuknya hamba Allah yaitu orang yang berjalan mengadu domba yang memecah belah orang yang saling mencintai’.

Namun adakalanya Ghibbah diperbolehkan dalam Islam:

Imam An Nawawi menuliskan didalam syarah shokheh muslim bahwa ada ghibbah yang diperbolehkan yaitu:

1. Orang yang mazluum /org yang teraniaya mengadukan kepada hakim atau kepada penguasa. Di dalam surat An Nisa ayat 148 Allah berfirman: ‘Allah tidak menyukai ucapan yang buruk (yang diucapkan) secara terus menerus oleh orang yang teraniaya. Allah Maha mendengar dan Maha mengetahui

2. Istikta yaitu meminta fatwa terhadap sesuatu perkara kepada orang yang berilmu.

3. makruf nahi munkar Ian kemungkaran agar berhenti kemungkaran itu /kembali ke jl yg benar tuk melaksanakan kwjbn tuk beramar

4. Dalam rangka untuk memperingatkan orang muslim dari berbagai kejahatan seperti perawi palsu atau saksi atau pengarang yang cacat sifatnya/kesaksiannya, juga penjual yang suka bohong

5. Apabila kita melihat atau tahu seseorang berguru kepada orang yang fasik (banyak melakukan dosa) seperti membicarakan tokoh2 Islam yang liberal. Karena mereka membahyakan pemikiran dan akidah orang muslim.

6. Menceritakan kepada khalayak terhadap orang yang berbuat fasik dengan terang terangan.

Adapun didalam Sulubus Salam Alghirafi para ulama mengatakan bahwa ada 5 ghibah yang diperbolehkan, yaitu:

1. Nasehat

2. Mengatakan perawi/pengarang yang cacat

3. Mengatakan secara terang terangan tentang bid’ah

4. Tentang orang yang menyesatkan

5. Ketika orang yang dibicarakan dan orang yang membicarakan sama sama tahu tentang hal yang dibicarakan

Dan pengajian ditutup dengan ulasan tentang ketaatan kepada orang tua, untuk menjawab pertanyaan :’bagaimanakah hukumnya bila dulu kita pernah diajarkan oleh orang tua untuk menolak datangnya hujan, kita diajari untuk merangkai cabai dan bawang merah?’. Didalam surat Luqman ayat 14 dan 15 Allah berfirman:”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu bapaknya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepadaKulah kembalimu”. “ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu kemudian hanya kepadaKulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan’ Dua ayat tersebut diatas juga berlaku buat kita yang mempunyai akidah yang berbeda dengan kedua orang tua kita.

Sesungguhnya orang yang bertakwa itu bagaikan orang yang sedang berjalan diatas duri. Sangatlah berat untuk mencapai dan menjaga ketakwaan. Semoga Majlis ini menjadi majlis yg diampuni Allah

Semoga uraian yang disampaikan oleh ustadzah Evi bisa menambah wawasan kita khususnya tentang Gibbah,yang menjadi topik yang hangat di forum jumat malam bbrp minggu ini.Karena diantara kita masih belum faham tentang gibbah itu sendiri. Semoga kita semua selalu berada dalam taufik dan Hidayah Allah swt amiin

Wassalamualaikum warokhmatullohi wabarokatuh (Nursolikhah)

Pengajian Bapak 08/10/2010 : Bulan-bulan Islam

Pada hari Jumat 8 Oktober 2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat diisi oleh Ustadz Cecep S. Adapun materi yang disampaikan berkaitan dengan bulan-bulan Islam.

Dalam tahun islam terdiri dari 12 bulan dan ada 4 bulan Haram. Kedua belas bulan tersebut adalah: Muharam, Safar, Rabiul awwal, Rabiul akhir, Dzumadil awal, Dzumadil akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, dzulqaidah, dzulhijah. Perbedaan kalender masehi dan islam 15 hari, bulan-bulan dalam islam 29 atau 30 hari. Yang dimaksud dengan bulan Haram adalah bulan dimana tidak diperbobolehkan ada perang yaitu bulan rajab, dzulqaidah, dzulhijah dan muharam. Penentuan hari/bulan dimulai setelah masuk maghrib.



Berkaitan dengan bulan dzulhijah,Rasullulah bersabda : " Tidak ada hari yang banyak pahalanya dibandingkan dengan yang lain yaitu 10 hari di awal bulan dzulhijah". Pada hadist lain Rasullulah bersabda : " Tidak ada hari yang paling baik selain 10 hari di awal bulan dzulhijah." Maka kita dianjurkan untuk memperbanyak takbir di hari-hari tersebut.

Penentuan awal dan akhir bulan-bulan Islam sering terdapat perbedaan disebabkan karena metode penentuan bulan yang berbeda yaitu metode rukhiyat dan hisab, dan saat ini umat Islam tidak punya amirul mukminin sebagai orang yang berhak menentukan untuk mengadopsi metode penentuan awal dan akhir bulan untuk menyelesaikan perselisihan.

Berkenaan dengan bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda : "Tidak ada malam yang paling baik adalah 10 malam terakhir di bulan ramadahan". Untuk itulah kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan iktikaf di masjid. Perbedaan keutamaan hari-hari di bulan dzulhijah dan bulan ramadhan adalah bulan dzulhijah di siang hari sedangkan bulan ramadhan di malam hari.

Pada bulan dzulhijah dilaksanakan kewajiban ibadah haji, untuk itu disunahkan berpuasa di bulan ini pada tanggal 9 dzulhijah. Ibadah haji mempunyai keutamaan yaitu : mendapat pahala surga, akan diganti seluruh biaya haji oleh Allah, diampuni dosa seperti bayi lahir, diberikan ketakwaan , salah satu amalan terbaik, haji salah satu amalan jihad terbaik jika mabrur, doanya dijabah, biaya untuk haji sama dengan biaya untuk jihad atau perang di jalan Allah, Allah sangat bangga dengan hambanya yang melaksanakan ibadah haji.

Rasul bersabda: "Barang siapa berpuasa pada tanggal 9 dzulhijah akan diampuni dosanya 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun sesudahnya". Hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa adalah pada hari raya idul fitri, hari raya idul adha, dan 3 hari tasyrik yaitu 11, 12, 13 dzulhijah. Ibadah lain yang dianjurkan di bulan dzulhijah adalah melaksanakan solat idul adha dan melaksanakan ibadah qurban.(BPK)

Pengajian Umum 1 Oktober 2010

Pada hari Jumat 1 Oktober 2010 bertempat di Mount Druit Hall, 87 Mount Druit Rd, Forum Pengajian Jumat mengadakan ceramah umum dengan penceramah Ustadz Noorsjamsi.

Tema yang disampaikan pada ceramah kali ini adalah penerapan aqidah islam dalam kehidupan sehari-hari. Secara bahasa aqidah adalah simpul atau ikatan. Secara istilah adalah keyakinan yang mendasar tentang alam, manusia dan kehidupan yang memancarkan suatu aturan. Aqidah Islam dibangun atas dasar keyakinan kepada Allah Swt sebagai pencipta seluruh alam semesta. Aqidah harus dibangun atas keyakinan dengan dalil aqli dan naqli. Aqidah Islam terdiri dari aqidah rukhiyah dan siyasiyah. Aqidah rukhiyah berkaitan dengan ibadah-ibadah ritual misalnya sholat, puasa,haji dan sebagainya. Aqidah siyasiyah yaitu aqidah yang berhubungan dengan pengaturan kehidupan manusia misalnya berhubungan dengan perdagangan(ekonomi), sosial, politik dan sebagainya.



Aqidah siyasiah tidak terdapat di dalam agama yang lain, agama selain Islam hanya mempunyai aqidah ruhiyah. Maka agama di luar Islam hanya mengatur urusan ibadah ritual saja, untuk pengaturan kehidupan harus dipisahkan dari peran agama, yang lebih dikenal dengan sekularisme yaitu pemisahan agama dari pengaturan kehidupan. Sedangkan Islam mengatur kehidupan ini berdasarkan aturan yang berasal dari Allah Swt dengan standar perbuatan adalah halal dan haram, bukan manfaat sebagai dasar perbuatan. Misalnya meskipun minuman alkohol bermanfaat dalam perdagangan ekonomi karena memberikan manfaat pajak yang besar, tetapi perdagangan seperti ini diharamkan dalam aturan hukum Islam.


Aturan kehidupan yang digunakan oleh agama selain Islam adalah aturan yang diambil dari aturan kapitalis atau sosialis, sedangkan umat Islam seharusnya menjadikan syariat Islam sebagai dasar untuk mengatur kehidupan ini. Hanya saja saat ini umat Islam tidak menjadikan syariat Islam sebagai pengaturan kehidupan, syariat Islam hanya digunakan untuk mengatur ibadah ritual saja. (BPK).

Pengajian Bapak 24/09/2010 - Kewajiban Dakwah

Kewajiban Dakwah


Pada hari Jumat 24 September 2010. pengajian bapak-bapak diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Kali ini materi yang disampaikan berkaitan dengan tugas dakwah seorang muslim yang berpindah dari negeri mayoritas berpenduduk muslim ke negara barat seperti Australia. Ustadz Zulkarnaen memberikan satu ilustrasi, ketika para sahabat hijrah ke Abyssinia yang diperintah oleh raja Najasyi yang beragama kristen untuk mencari perlindungan atas tekanan kaum Quraisy, mereka juga berdakwah dengan cara menyampaikan yang haq. Sebagian sahabat yang memutuskan untuk menetap di negeri itu dan tidak kembali ke Madinah melakukan aktifitas dakwah ke negeri itu sehingga Islam berkembang di sana, yang sekarang lebih kita kenal dengan Ethiopia. Begitu juga seharusnya kita kaum muslim yang berpindah dari negeri yang mayoritas berpenduduk muslim ke Negara-negara seperti Australia ini, yang pada umumnya berpindah karena faktor ekonomi seharusnya melakukan aktifitas dakwah seperti yang dilakukan oleh para sahabat.

Dalam kesempatan tanya jawab, disampaikan bahwa secara hukum Islam berpindahnya seorang muslim dari negeri yang mayoritas berpenduduk muslim (seperti Indonesia) dimana aktifitas kegiatan ibadah lebih mudah dilakukan ke negara seperti Australia dimana aktifitas pelaksanaan ibadah seperti shalat jumat kadang sulit dilaksanakan, maka hukumnya tidak diperbolehkan. Hal yang membolehkan kepindahan seorang muslim seperti ini adalah jika seorang muslim tersebut melakukan aktifitas dakwah. Untuk itulah sudah saatnya seorang muslim yang berpindah dari negerinya ke negara seperti Australia dengan alasan faktor ekonomi, seharusnya merubah niatnya menjadi mencari ridho Allah dengan melakukan aktifitas dakwah.

Aktifitas dakwah ditujukan kepada baik non muslim maupun muslim. Aktifitas dakwah yang ditujukan kepada non muslim yaitu dengan berdakwah kepada mereka tentang Islam agar mereka memeluk Islam setelah mengetahui kebenaran Islam. Aktifitas yang ditujukan kepada muslim yaitu mengajak mereka untuk menjalankan apa yang diajarkan oleh agama Islam dengan sungguh-sungguh, sebab banyak muslim yang tidak melaksanakan ajaran agama Islam, dengan kata lain melanjutkan kembali kehidupan Islam. (Bambang PK)

Silaturahin Forum Pengajian Jumat (FPJ) - 18 September 2010

Pada Hari Sabtu 18 September 2010, Forum Pengajian Jumat (FPJ) mengadakan silaturahim bersama masyarakat muslim di Western Sydney Suburb dengan mengundang Majelis Taklim Fajar Islam, Majelis Taklim Al Ikhlas dan Forum Study Islam (FSI). Acara ini dimaksudkan untuk memperkuat tali ukhuwah Islam. Acara dipandu oleh bapak Adjie Natapradja dimulai pada jam 7 pm, setelah sebelumnya dilakukan pemutaran film Penciptaan Alam Semesta produksi Harun Yahya. Susunan acara selengkapnya adalah :

1. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh ananda Ismail dan penterjemah oleh ananda Gesit.

2. Sambutan dari koordinator Forum Pengajian Jumat bapak Agus Hermawan yang menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan para jamaah dan sedikit ulasan tentang pentingnya menjalin silaturahim, serta harapan lebih terjalinnya hubungan masyarakat muslim di western suburb dengan CIDE. Juga menyampaikan bahwa saat ini Forum Pengajian Jumat telah terigistrasi sebagai asosiasi dengan nama ISLAM.

3. Sambutan dari CIDE yang diwakili oleh Bapak Rudi Mawardi yang menyampaikan rasa terima kasih atas undangan  Forum Pengajian Jumat, serta harapan umat Islam di Western Suburb semakin erat terjalin ukhuwah Islam. Juga disampaikan harapan agar kerjasama CIDE dengan masyarakat Muslim di Western Suburb dapat terjalin dengan baik di masa-masa mendatang.

4. Presentasi aktifitas Forum Pengajian Jumat oleh bapak Bambang PK dengan menampilkan slide yang berisi awal berdirinya Forum Pengajian Jumat, aktifitas tetap, aktifitas tidak tetap, serta progres-progres yang telah dicapai oleh Forum Pengajian Jumat.

5. Tausyiah oleh ustad Ardi Hanan yang antara lain inti yang disampaikan adalah :
    - Silaturahim seharusnya tidak sekedar bertemu secara fisik saja, tetapi  berbekas pada hati ke hati masing-masing jamaah yang melakukan silaturahim. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan hati yang ikhlas.
    -  Muslim saat ini banyak yang kehilangan identitas, banyak identitas muslim yang ditampilkan hanya secara fisik saja, tetapi identitas seorang muslim seharusnya juga ditunjukkan dengan hati yang ikhlas dan tindakan-tindakan yang mencerminkan perbuatan yang Islami.
    - Pembanding antara muslim yang satu dengan yang lain di mata Allah bukanlah harta, umur atau keturunan, melainkan ketaqwaan seseorang.
    - Seharusnya majelis-majelis taklim yang ada di Western Suburb terus melakukan kegiatan silaturahmi dengan saling memberikan dukungan antara majelis taklim yang satu dengan majelis taklim lainnya.

6. Acara penutup adalah pembagian kenang-kenangan untuk para ustadz dan ustadzah yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada Forum Pengajian Jumat, para ustadz dan ustadzah tersebut adalah ustadz Zaenal Arifin, ustadz Zulkarnaen, ustadz Cecep, ustadz Ardi Hanan, ustadz Abdul Hakim, ustadzah Evi, ustadzah Errien, ustadzah Diah, dan ustadzah Rosdiana.

Setelah acara selesai dilanjutkan ramah tamah sambil menikmati hidangan yang telah disediakan oleh ibu-ibu Forum Pengajian Jumat. (Bambang PK)

Aktifitas Dakwah di Sydney Western Suburbs

Selain daerah Lakemba dan sekitarnya, daerah yang cukup banyak ditinggali komunitas muslim adalah Western Sydney Suburbs. Setidaknya ada 3 masjid besar disamping beberapa mushola kecil yang menjadi tempat aktifitas ibadah dan dakwah muslim di Western Sydney Suburbs yaitu Masjid Turki Gallipoli di Auburn, Masjid komunitas Pakistan di Rooty Hill, dan Masjid Turki di Mount Druitt. Ketiga Masjid ini cukup ramai digunakan shalat berjamaah terutama setiap subuh, magrib dan isya. Selain digunakan sebagai sarana ibadah shalat, terdapat berbagai kegiatan belajar dan mengajar tentang agama Islam. Aktifitas kegiatan dakwah semakin meningkat pada saat memasuki bulan Ramadhan. Demikian juga komunitas Muslim Indonesia banyak yang melakukan aktifitas ibadah dan dakwah di masjid-masjid tersebut.

Komunitas Muslim Indonesia cukup banyak yang menetap di Sydney Western Suburbs. Selain mempergunakan fasilitas masjid dan berbaur dengan komunitas muslim dari bangsa lain, komunitas muslim Indonesia membentuk dan bergabung dalam majelis taklim sebagai sarana untuk bersilaturahim sekaligus untuk belajar agama Islam lebih mendalam. Beberapa majelis taklim yang terdapat di Western Sydney Suburbs antara lain adalah Fajar Islam, Al-Ikhlas, dan Forum Pengajian Jumat (FPJ).

Majelis taklim Fajar Islam sudah cukup lama berdiri (sekitar tahun 1990), dan sebagai salah satu majelis taklim komunitas muslim Indonesia pertama di daerah Western Sydney Suburbs. Kegiatan rutin yang dilakukan saat ini adalah pengajian 3 mingguan, dengan mendatangkan ustadz-ustadz yang ada di Sydney. Beberapa tahun lalu Fajar Islam juga mengadakan belajar membaca Al Quran untuk anak-anak, hanya saja saat ini aktifitas tersebut tidak berjalan lagi. Untuk aktifitas bulan ramadhan, Fajar Islam melakukan buka puasa bersama dan shalat tarawih di setiap akhir pekan. Seperti halnya Fajar Islam, majelis taklim Al-Ikhlas mempunyai kegiatan rutin pengajian 3 mingguan yang diisi oleh ustadz-ustadz dari Sydney dan sekitarnya, juga kadangkala diisi tamu ustadz dari Indonesia. Untuk aktifitas bulan ramadhan Al-Ikhlas melakukan shalat tarawih bersama setiap hari yang dilaksanakan bergantian di rumah jamaahnya. Forum Pengajian Jumat (FPJ) yang merupakan majelis taklim termuda di Western Sydney Suburbs, sesuai dengan namanya melakukan aktifitas kegiatannya setiap minggu sekali yang dilaksanakan pada hari Jumat malam. Pengajian dibagi dalam tiga kelompok yaitu: 1. pengajian anak-anak yaitu sarana untuk mendidik anak-anak agar lancar dan benar dalam membaca Al Qur'an, selain itu juga belajar tentang: Fiqh, Siraah. 2. Pengajian yang dikhususkan untuk Ibu-Ibu, dimana dalam pengajian ini membahas masalah : Fiqh, Akhlak, Aqidah, Pengetahuan tentang Syariat Islam. 3. Pengajian yang dkhususkan untuk Bapak-Bapak, dimana dalam pengajian ini membahas masalah: Tafsir Al Qur'an, Aqidah, Fiqh, Pengetahuan tentang Syariat Islam.

Selain aktifitas dakwah dilakukan di majelis taklim masing-masing, beberapa kali diadakan pengajian bersama, misalnya di bulan ramadahan ketika Sydney kedatangan tamu ustadz dari Indonesia. Selain itu beberapa kali acara dakwah diadakan bersama yang diprakarsai oleh Forum Study Islam (FSI) dengan mengadakan kajian tematik, tema yang diangkat dalam acara kajian tematik tersebut antara lain “Islam dan Ilmu Pengetahuan”, “Membangun Kesatuan Umat”. Pada tanggal 7 Agustus 2010 untuk menyambut bulan ramadhan diselenggarakan acara bersama yang terdiri dari Forum Study Islam (FSI), Majelis Taklim Fajar Islam, Majelis Taklim Al-Ikhlas, Forum Pengajian Jumat (FPJ) dan Pengajian Macquarie, serta tamu santri dari Pesantren Gontor. Acara yang mengambil tema “Silaturahim Menyambut Ramadhan dan Sarasehan” ini salah satunya diisi dengan pemutaran film islami. (Bambang PK).

Liputan Ramadhan: Shalat Teraweh 3 September 2010

Pada Hari Jumat tanggal 3 September 2010 Forum Pengajian Jumat (FPJ) melaksanakan shalat teraweh yang diadakan di Mount Druitt Community Hall - 87 Mt. Druitt Rd - Old Mount Druitt - NSW. Shalat teraweh ini juga dihadiri oleh jamaah dari majelis taklim Fajar Islam dan Al Ikhlas. Setelah shalat teraweh Ustadz M Djauhari memberikan tausyiah yang isi ceramahnya antara lain adalah :

- Kita harus bersyukur kepada Allah SWT karena telah menurunkan syariat Islam untuk mengatur kehidupan manusia. Salah satu syariat Islam yang diturunkan adalah shalat dan puasa, dimana shalat dan puasa ini mempunyai pengaruh yang baik terhadap kesehatan manusia. Syariat Islam merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat manusia.

- Hendaknya setelah bulan ramadhan amalan-amalan yang baik kita lanjutkan setelah bulan ramadhan berlalu, misalnya kita lanjutkan puasa ramadhan dengan puasa syawal selama 6 hari.

- Allah SWT tidak akan mencabut nikmat yang diberikan kepada manusia jika manusia mensyukuri nikmat yang diberikan, banyak sekali nikamt yang diberikan Allah SWT kepada manusia.

- Allah  SWT mengapresiasi setiap kebaikan yang telah dilakukan umatnya, namun demikian Allah SWT juga akan membalas kesalahan yang dilakukan manusia. Barang siapa melakukan kebaikan Allah akan membalas kebaikan tersebut dengan berlipat-lipat kebaikan, tetapi Allah akan membalas kesalahan manusia hanya sesuai/sebesar kesalahannya tersebut. Hikmah daripada itu adalah kita seharusnya terbiasa untuk mengapresiasi kebaikan orang lain, tetapi mudah memaafkan kesalahan orang lain.

- Ukhuwah Islam yang telah dibangun/dijalankan oleh jamaah di Western Sydney Suburbs patut disyukuri. Usaha-usaha menjalin ukhuwah ini adalah hasil usaha bersama-sama. Apa saja yang menyebabkan retaknya hubungan ukhuwah harus diwaspadai sebab itu semua adalah bisikan syetan.

- Manusia adalah makhluk yang lemah, maka saling membutuhkan satu dengan lainnya. Binatang kecil rayap mampu membangun sebuah kekuatan karena adanya sebuah kerja sama. Umat Islam harus bekerja sama untuk melakukan kebangkitan dari kondisi yang terpuruk ini. Kemungkaran yang terorganisir akan mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir.

- Apabila bulan Ramadhan telah berlalu seorang muslim/muslimah harus menjadi pribadi yang Muttaqin yaitu pribadi dimana Allah ridho kepadanya, karena setiap tindakan/perbuatannya selalu berpedoman pada syariat Islam yang berdasarkan kepada standard perbuatan Halal dan Haram. (BPK)