Kajian Al quran bersama Ustadz Ardie Abdul Hanan


Kegiatan kali ini untuk bapak bapak adalah membaca Al quran surah Al baqarah yang dipimpin oleh bapak H. Ali maslichan. Sedang kelas ibu ibu membahas tentang tafsir Al quran yang dipimpin oleh Ustadz Ardi, sedang kelas anak laki laki di bimbing oleh ustadz Ali bin Abdullah sedangkan untuk kelas anak perempuan dibimbing oleh ibu H. Errien.


Setelah pengajian selesai dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab seputar isi Al quran, diantaranya adalah pembahasan tentang surat Al baqarah ayat 30 yaitu:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
yang artinya : ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."


Menjelaskan bahwa para malaikat bertanya kepada Tuhan, mengapa Allah swt menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, sedang mereka ( manusia manusia ) tersebut banyak melakukan kerusakan, bahkan pertumpahan darah. Dalam hal ini kenapa malaikat sudah mengetahui lebih dahulu sebelum nabi Adam diciptakan, ternyata dibumi ini sebelumnya telah di ciptakan makhluk makhluk yang banyak melakukan kerusakan, pertumpahan darah, dan perbuatan perbuatan keji yang lainnya. Oleh karena itulah Nabi adam diciptakan. Wallahu alam bissowab

Partisipasi Forum Pengajian Jumat di Bengali Festival Bangladesh

Alhamdulillah bersama dengan ini kami ucapkan selamat dan terima kasih banyak kepada seluruh bapak bapak dan ibu ibu atas suksesnya forum pengajian jumat yang ikut berpartisipasi dalam acara " Food Bengali Festival " yang di selenggarakan oleh komunitas Bangladesh di sydney yang bertempat di Athletic Centre Olympic Park.

Stand FPJ merupakan stand pertama dan satu satunya stand yang berasal dr indonesia, dengan niat yang baik dan ikhlas Insyaallah hasil dari penjualan akan di dedikasikan untuk Forum Jumat yang mempunyai cita cita kedepan yang mulia yaitu mempunyai gedung sendiri yang nantinya bisa digunakan untuk pusat segala kegiatan bagi seluruh komunitas muslim di western sydney.

Dengan menjual berbagai makanan ringan seperti martabak, dadar jagung, sate ayam, nasi goreng dan minuman seperti es campur dan teh kotak, stand mulai dipadati pengunjung dari jam 5 sore hingga jam 10 malam.

Sekali lagi selamat kepada bapakbapak dan ibu ibu atas suksesnya acara ini, semoga kita akan lebih sukses lagi untuk acara selanjutnya kedepan, amin

Tausiah bersama Ustads Ihsan Tandjung di West Sydney


Alhamdulillah kali ini kita kedatangan ustadz dari indonesia yg didatangkan lansung oleh CIDE (Central Islamic Dakwah & Education). Tausiah kali ini membahas tentang adanya 5 masa/ babak kehidupan yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan akan terjadi seperti yg di kisahkan oleh Rasulullah saw. Adapun masa atau babak- babak tersebut diantaranya :
1. Babak pertama : yaitu babak dimana umat islam masih memiliki system kehidupan dan pemimpin yang prima yaitu system islam yg mengatur seluruh aspek kehidupan mulai system ekonomi, sosial, politik, bahkan system pemerintahan dan kenegaraan, dengan dipimpin oleh Rasuulullah langsung. Babak ini dikenal sebagai babak an nubuwwah yang berlangsung selama kurang lebih 23 tahun hingga beliau meninggal.
2. Babak kedua : yaitu babak dimana umat islam masih memiliki system kehidupan yang rahmatan lil alamin, meskipun sudah ditinggal oleh sosok pemimpin ideal mereka yaitu Rasulullah saw. Masa ini di terjadi pada masa khulafaur_rasyidin, yaitu system Kekhalifahan. Yaitu system kehidupan yg berdasar hukum pada hukum ALLAH swt yaitu Al quran, dan juga sunnah nabi. Diantara beberapa masa kekhalifahan, ada beberapa khilafah yg kita kenal yaitu Abu bakar as shidiq, khalifah Umar bin khattab, khalifah ustman bin affan, dan khalifah Ali bin abi tholib.
3. Babak ketiga: yaitu babak dimana adanya para raja, para pemimpin , para penguasa yang menggigit. Yaitu dimana sistem yg mengatur segala aspek kehidupan ini masih menggunakan system islam, akan tetapi person sosok pemimpin atau raja- rajanya penerapannya sudah melenceng dari kaidah islam. Pelaksanaan system mulai mengalami penurunan, akan tetapi penerapan system masih terlihat. Terdapat 3 dinasti terkenal yaitu dinasti bani ummaiyah, dinasti abbasiyah, dan kesultanan Ustmani Turki yg berakhir pada 3 maret 1924. Sampai babak inilah system islam runtuh dimana system kehidupan yg dijalankan selama ini adalah system islam yang terbukti mampu memimpin dunia kurang lebih 1300 tahun.
4. Babak ke empat: yaitu babak yang saat ini sedang kita jalani, dikenal sebagai babak mulkan jabbarriyah, yaitu babak dimana para penguasa yang memaksakan kehendak mereka dan bahkan sekaligus mengabaikan perintah rasul. Umat bahkan tidak memiliki system yang menaungi umat itu sendiri. Syariah tidak ditegakkan, bisa dibilang babak ini merupakan sejarah paling kelam bagi umat islam. Memang berat untuk menjalaninya akan tetapi sekaligus menantang dan menjanjikan, dalam arti, inilah saatnya kita umat islam berjuang menegakkan kembali syariah islam, hukum2 Allah swt harus ditegakkan, sebagaimana yg terjadi saat ini bias dibilang jaman jahiliyah modern.
5. Babak kelima : Yaitu babak dimana munculnya kembali kekhalifahan dibumi ini. Bisa juga dibilang babak terakhir “The Final Chapter” bagi kita semua. Dari sinilah umur umat islam berakhir dan setelah itu barulah terjadi kiamat. Babak ini berlangsung kurang dari 50 tahun.


Satu hal yang pasti kita wajib optimis sambil berharap kepada Allah swt karena Nabi Muhammad saw telah mensinyalir dimana sesudah babak keempat ini terjadi, maka babak kelima segera tiba, yaitu babak dimana tanda tanda kiamat akan tiba.
Tanda tanda akhir zaman dibagi menjadi 2 macam : Tanda- tanda kecil dan tanda- tanda besar.
Beberapa tanda tanda kecil kiamat:
• Dan perceraian banyak terjadi.
• Dan banyak terjadi kematian yang mendadak (tiba tiba).
• Dan banyak mushaf diberi ornament.
• Dan masjid masjid dibangun megah.
• Dan berbagai perjanjian dilanggar sepihak.
• Dan berbagai peralatan music dimainkan.
• Dan berbagai jenis khamr diminum manusia.
• Dan perzinaha dilakukan terang terangan.
• Dan para pemimpin penghianat dipercaya.
• Penumpahan darah dianggap masalah ringan.
• Makan riba.

Beberapa tanda tanda besar kiamat :
• Keluarnya binatang melata (daabah) yang akan memberi tanda di setiap kening manusia yang ditemuinya, yang kafir akan di beri tanda kafir, yang mukmin akan diberi tanda mukmin, dan saat itu telah tertutup pintu taubat bagi seluruh umat manusia.
• Turunnya Makhluk Allah sawt yang bernama Dajjal yang mempunyai 70.000 pasukan.
• Turunnya Isa Al Masih as yang akan membunuh Dajjal.
• Matahari terbit dari barat.
• Munculnya Ya’juj dan Ma’juj.
• Api keluar dari yaman.
• Keluarnya asap, asap inilah yg akan mengakibatkan orang orang mukmin dengan tenang.
Praktis semua tanda tanda kecil dewasa ini sudah bermunculan, kita semua berada diambang menjelang tanda tanda besar. Sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum datang tanda tanda besar harus dating terlebih dahulu tanda tanda penghubung antara tanda tanda kecil dan tanda tanda besar, diantara tanda tanda penghubung yaitu datangnya Al Mahdi. Al mahdi datang sebelum munculnya Dajjal.
Suatu ketika ihwal dajjal dibicarakan dihadapan rasulullah saw, kemudian beliau bersabda “sungguh fitnah yang terjadi diantara kalian lebih aku takuti dari fitnah dajjal dan tiada seorangpun dan tiada seorangpun yang selamat dari fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan selamat pula dari Dajjal, dan tiada fitnah yang dibuat didunia ini baik kecil maupun besar melainkan untuk menyongsong fitnah Dajjal”. (HR Ahmad v/389)
“Allah swt tidak menurunkan ke muka bumi in sejak penciptaan Adam as hingga hari kiamat, fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal”. (HR Thabrani 1672)
“Sesungguhnya Dajjal itu bermata satu, sebelah matanya tidak tampak, diantara kedua matanya tertulis ‘kafir’ yang hanya terbaca oleh setiap mukmin yang mengerti baca maupun tidak”. (HR Ahmad)

Tata cara sholat yang di anjurkan oleh Rasulullah saw

Pengajian kali ini diisi oleh ustadz cecep untuk bapak bapak, dan ibu ibunya di isi oleh ustadzah evi sedang anak anak di isi oleh ustadz abdul hakim.
Pengajian bapak bapak kali ini membahas tentang tata cara sholat yg sesuai anjuran rasulullah saw. Ustadz cecep membagikan sebuah panduan tentang tata cara pelaksanaan sholat yg dianjurkan nabi yg dikutip dr berbagai hadist dan mahdzab. Ternyata dalam pelaksanaan sholat ada beberapa hal yg mungkin belum kita mengerti, seperti contoh bahwa gerakan2 sholat sangat erat hubungannya dengan kesehatan fisik dan rohani kita, contohnya gerakan saat kita mengucap takbiratul ihram, di anjurkan oleh rasulullah saw agar mengangkat kedua belah tangan sampai sejajar bahu, hal ini bertujuan agar aliran darah di sekitar jantung lebih lancar sampai ke otak. Selain itu juga membahas tentang bagaimana adab menjadi seorang imam dalam sholat yg merupakan contoh sebuah miniatur seorang pemimpin yg harus memperhatikan dan mengatur rakyat (makmum) sebelum melaksanakan sholat berjamaah,selain itu imam juga dianjurkan membaca surat2 pendek krn takut ada makmum yg udzur atau sakit, jg imam hrs mempertimbangkan dikhawatirkan ada ma'mumnya yg sedang tergesa2 krn harus bekerja terutama sholat jum'at. Selain itu imam sebaiknya tdk dulu memulai sholatnya kl msh ada shaf yg terlihat blm terisi...
membaca surat surat yg pendek apabila ada makmum yg sudah tua sekali dan atau yg sedang sakit. Sedang pengajian ibu ibu membahas tentang iman kepada qadha dan qadar, yaitu segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah ketentuan dari Allah swt. Dalam hal ini ada dua ketentuan Allah swt yaitu ketentuan yg terjadinya tanpa kita bisa menolaknya, sebagai contoh kita mendapat musibah yg tidak kita inginkan, mungkin itu adalah rencana Allah swt untuk menguji iman kita, ketentuan yg satunya yaitu ketentuan Allah swt yg manusia mempunyai kemampuan untuk merubahnya, hal ini sesuai dg sebuah ayat di al quran yg berbunyi " Allah swt tidak akan merubah nasib suatu kaum, bila kaum tersebut tidak mau merubahnya". hal ini Bisa dilihat sebagai contoh negara negara islam sekarang yg mengalami banyak masalah, bisa jadi dikarenakan negara negara tersebut tidak mau menjalankan hukum2 islam, malah menjadikan hukum hukum orang kafir sebagai sistem yg mengatur kehidupan mereka, padahal islam sudah jelas jelas mengatur segala aspek segi kehidupan, maka dari sini kita bisa belajar berfikir bagaimana menyikapi segala persoalan hidup yg terjadi di muka bumi ini, karena dunia ini memang diciptakan bagi manusia yg mau berfikir.

Youth Lecture 11/02/11: Bringing Oneself to Account


This Friday night, we learned about bringing oneself to account.

`Umar ibn al-Khattâb (رضي الله عنه) once said, "Bring yourself to account before you are taken to account." He added, "Weigh your deeds before your deeds are weighed (by Allâh (سبحانه وتعالى))."

This issue of questioning oneself and taking oneself to account was practiced by the Salaf (early generations) of this Ummah. Hasan al-Basri (رحمه الله) said, "You will never meet a believer except that he brings himself to account."

The evil, wicked, wretched individual will never bring himself to account, and will never question himself. Allâh (سبحانه وتعالى) said about this kind of individual: وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا "And his affair has been lost." (TMQ Al-Kahf 18:28)

Ibnul Qayyim (رحمه الله) said taking account of oneself is one of the ways of treating the sick heart.

There are many sicknesses of the heart such as backbiting, jealousy, vindictiveness, etc. If one takes himself to account regularly on these matters, he will stop committing these actions, thus curing the sicknesses in his heart.

Ibnul Qayyim said taking account of oneself is of two types:

1. Taking account of oneself before doing an action
2- Taking account of oneself after doing an action

So how does one take himself to account before an action?

Firstly, you should pause at the first thought and intention - stop, take a step back, think and ponder, and do not rush to perform that deed - and do not proceed until it becomes clear that it is more beneficial to do the action than to abstain.


Hasan al-Basri (رحمه الله) said, "May Allâh have mercy upon the slave who pauses at the thought of doing an action and, if the action was for the sake of Allâh, he proceeds; and if it was for other than the sake of Allâh, he abstains."

Ibnul Qayyim (رحمه الله) put forward a 4-step plan for taking oneself to account:

Step One: If the nafs moves and wants to do an action, the slave steps back, pauses, looks and ponders. Then he asks: Is this something that is feasible or possible that can be accomplished, or is it not possible? If it is not possible, then he stops and does not proceed, because he recognises he cannot do it.

Step Two: If it is possible, then he pauses again and asks: Is performing this action better than leaving it? If it is better to abstain, then he does not proceed.

Step Three: If it is better to do it, then he pauses for a third time, and looks and asks: Is the reason and intent behind this action that he is seeking the Face of Allâh and His reward, or does he want some position or wealth or praise from the creation? And if his reason is to purely seek the Face of Allâh, then to Allâh belongs all praise. But if he realises that the intention is to seek a position or praise or wealth from the creation, then he stops and does not proceeds. And why does he stop? Why does he hold back? Ibnul Qayyim says so that your nafs does not get accustomed to ash-Shirk (Riyâ' (insincerity in performing a deed) is a minor form of Shirk), and so it doesn't become simple to perform an action for other than Allâh. And making it easy to do an action for other than Allâh will make it difficult to perform an action purely for Allâh.

Step Four: And if he finds that the action is for the sake of Allaah, he pauses again (the fourth time). The 'abd (slave) pauses, looks and investigates, checking himself, bringing himself to account before even doing the action and asks: Will he be aided in doing this action? Does he have supporters if the action is in need of that? If he needs supporters, and he doesn't have any, then he stays back from it; he refrains. Ibnul Qayyim (رحمه الله) said, "The slave refrains like the Messenger of Allâh (صلى الله عليه وسلم) refrained from Jihâd while in Makkah."

Wallâhu A`lam wa Ahkam (Ibnu Âdam)

Pengajian Bapak 28/01/2011 : Kewajiban Zakat

Pada hari Jumat 28/01/2011 Pengajian Bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Kajian malam ini berkitan dengan kewajiban shalat dan zakat. Islam mengajarkan kepada umatnya bukan hanya kewajiban individu saja seperti shalat, tetapi Islam juga mengajarkan hubungan muamalah salah satunya adalah kewajiban zakat.


Allah memberikan rizki kepada seluruh manusia. Allah memberikan rizki kepada manusia tidak sama, ada yang kaya ada yang miskin. Kewajiban zakat adalah salah satu sarana agar manusia bisa saling tolong menolong diantara sesamanya. Zakat adalah juga salah satu bentuk ibadah, dimana zakat adalah termasuk salah satu pilar rukun Islam. Harta yang telah sampai nisabnya yaitu 85 gram emas maka wajib dikeluarkan zakat sebesar 2,5 %.

Kewajiban zakat diwajibkan kepada umat Islam setelah Rasullulah hijrah ke Madinah setelah berdirinya negara Islam pertama kali. Pengelolaan zakat dilaksanakan oleh negara melalui Baitul Mal. Baitul Mal bertugas untuk mengumpulkan zakat dan mendistribusikan kepada 8 kelompok katagori (asnaf) yang berhak menerima zakat.

Pada saat ini pangelolaan zakat dilakukan oleh individu ataupun organisasi Islam karena tidak adanya institusi negara Islam yang bertugas melaksanakan, untuk itulah pentingnya usaha umat Islam untuk mewujudkan tegaknya kembali negara Islam. (BPK)

Pengajian Outdoor Majelis Taklim Fajar Islam

Pada hari sabtu tanggal 22/01/2011 Majelis Taklim Fajar Islam melaksanakan pengajian outdoor yang dilaksanakan di Nuragingy park. Acara yang dipandu oleh Bapak Lukman Azis dimulai pada jam 3.15 pm. Sebelum tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz Zainal Arifin, bapak Agus Hermawan menyampaikan pengumuman yang berisi beberapa kegiatan Forum Pengajian Jumat (FPJ).

Isi pengajian yang disampaikan ustadz Zaenal Arifin antara lain adalah manusia selain diharuskan untuk bersyukur kepada Allah SWT, juga diharuskan untuk bersyukur kepada sesama manusia. Rasa syukur pertama kepada manusia kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita Iman dan Islam sebagai agama kita. Manusia lain yang patut kita memberikan rasa syukur adalah kedua orang tua kita. Selain itu kita harus bersyukur kepada para sahabat dan guru-guru kita yang mengajarkan agama Islam terhadap kita. Rasa syukur kita lakukan dengan cara mendoakan mereka.

Tugas kita di bumi ini adalah melaksanakan dakwah, dalam berdakwah seharusnya dilakukan dengan cara berjamaah seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sesama umat muslim seharusnya bersatu dan bantu membantu dalam dakwah. Seorang muslim seharusnya mencintai sesama muslim seperti mencintai diri sendiri dan menjadikan hatinya satu dengan muslim yang lain, sesungguhnya seorang muslim dengan muslim lain diibaratkan satu tubuh, jika satu tubuh sakit maka bagian tubuh lainnya juga merasa sakit. Isi sebagian syariat Islam berbicara tentang persaudaraan sesama muslim, inilah pentingnya persatuan diantara sesama Muslim.

Dalam mengarungi kehidupan ini kita akan mengalami berbagai banyak cobaan dan rintangan, untuk itulah kita harus sabar dan selalu minta pertolongan kepada Allah SWT sebab sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat. Kita harus terus meminta ampunan kepada Allah SWT, sebab Allah maha pengampun. Allah menurunkan syariat Islam untuk dilaksanakan, karena salah satu fungsi syariat Islam diterapkan di dunia ini adalah untuk meringankan dosa nanti di akherat. Misalnya hukum potong tangan akan memperingan hukuman dosa mencuri di akherat nanti karena sudah di hukum di dunia, hanya saja pada saat ini tidak semua hukum Syariat Islam bisa dilaksanakan karena tidak adanya Negara Islam.

Allah SWT sangat mencintai manusia yaitu orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad yang baik, dan orang-orang yang melakukan kebaikan yang terus menerus. (BPK)

Kajian Islam 31/12/2010 : Mengenal Tahun Baru Islam Muharram

Pada hari Jumat 31/12/2010 Forum Study Islam (FSI) menyelenggarakan kajian Islam bertema 'Mengenal Tahun Baru Islam'. Acara yang dipandu oleh bapak Azis ini didahului dengan pemutaran film islami yang berjudul 'Sejarah Penerapan Syariat Islam di Indonesia'. Acara utama dimulai tepat pada pukul 10.30 pm dengan didahului pembacaan ayat suci Al quran oleh Bapak Rapotan. Selanjutnya kajian Islam disampaikan oleh ustadz Ardi Abdul Hanan dan Ustadz Zulkarnaen.

Pada kesempatan pertama ustadz Ardi Abdul Hanan menyampaikan bahwa umat islam mempunyai tahun tersendiri yang dikenal dengan tahun Hijriah dan bulan Muharram sebagai awal dari bulan-bulan tahun Hijriah. Kalender islam diambil dari hijrahnya Rasulullah dari Mekah ke Madinah, dimana selama 13 tahun selama di Mekah Rasulullah berdakwah untuk memperbaiki aqidah kaum Quraisy. Dakwah Rasulullah ini mendapat banyak hambatan bahkan Rasulullah mengalami ancaman pembunuhan sehingga Rasulullah melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam yang pertama kali, setelah sebelumnya sebagian para sahabat berhijrah lebih dahulu ke Madinah atas petunjuk Rasulullah.

Pada kesempatan kedua Ustadz Zulkarnaen menyampaikan ketika para sahabat akan menentukan tahun/kalender Islam ada beberapa usulan dari mana mulainya, usulan itu antara lain sama dengan kalender romawi, atau usulan dimulainya kelahiran Rasulullah. Namun keputusan yang dianggap paling tepat adalah diambil dari hijrahnya nabi Muhammad SAW.

Rasulullah diutus Allah SWT untuk memperbaiki aqidah bangsa Arab dari penyembahan kepada selain Allah SWT kepada penyembahan hanya kepada Allah SWT. Dakwah Rasulullah ini mendapat tantangan dari bangsa Arab. Pada saat yang bersamaan Rasulullah berdakwah kepada para kabilah-kabilah untuk menawarkan Islam sebagai pedoman hidup, sampai kabilah yang berasal dari Madinah berbaiat kepada Rasulullah. Setelah terjadi baiat kedua di aqabah maka Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah dan mendirikan negara Islam yang pertama, sejak saat itu diterapkan sistem kehidupan Islam baik dari segi aqidah, sosial, ekonomi dan politik. Sejak saat itulah peradaban Islam berkembang menjadi suatu peradaban yang sangat maju dan menjadi pusat peradaban dunia. (BPK)

Pengajian Keluarga Arek Jawa Timur - 19/12/2010

Pada hari minggu tanggal 19/12/2010 bertempat di Masjid Al hijrah tempe dilaksanakan pertemuan bulanan keluarga Arek Jawa Timur. Acara yang dipandu oleh ketua keluarga arek jawa timur bapak Rudy Mawardi dimulai dengan pembicaraan tentang partisipasi dalam pembangunan perluasan masjid al hijrah. Alhamdulilah seluruh anggota bersepakat menyetujui untuk berpartisipasi dalam membantu pembangunan perluasan masjid. Acara dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh ustadz Zainal Arifin. Isi daripada tausiah tersebut adalah kewajiban umat Islam untuk mencintai saudaranya sesama muslim. Tidaklah sempurna keimanan seseorang sampai seorang muslim mencintai saudaranya sesama muslim seperti dia mencintai saudaranya sendiri.

Setiap manusia akan menemui ajalnya yaitu ketika malaikat maut menjemput manusia, pada hari itulah hari yang berbahagia bagi seorang mukmin yang beriman kepada Allah SWT sebab malaikat maut akan menjemput seorang mukmin dengan sapaan yang indah : 'wahai jiwa yang baik keluarlah dari tubuh yang baik' dan ketika ruhnya dicabut dia tersenyum karena dia merasakan keindahan karena malaikat pencabut nyawa memberikan segala penghormatan dan mencabut nyawa seorang mukmin dengan sangat halus.

Setiap orang yang mati akan ditanya 3 hal yaitu siapa tuhanmu?, apa agamu? dan pernahkan kau mendengan nabi yang diutus padamu pada akhir jaman?. Maka seorang mukmin akan mudah memberikan jawaban tersebut yaitu tuhanku adalah Allah SWT, Islam agamaku, dan nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus Allah SWT.

Hari kedua dimana merupakan hari bahagia bagi seorang mukmin adalah ketika hari dimana dilakukan perhitungan amal perbuatan manusia selama di dunia. Orang-orang yang berbahagia adalah orang-orang mukmin yang menerima catatan semua amal perbuatannya dengan tangan kanan.

Untuk itulah orang-orang yang beriman harus mempersiapkan diri menyambut kedua hari bahagia tersebut dengan melaksanakan berbagai macam amal perbuatan yang baik. Seorang mukmin yang cerdas adalah seseorang yang selalu melakukan muhasabah dan mengevaluasi dirinya apakah sudah cukup amal perbuatannya dalam beribadah kepada Allah SWT untuk menyambut hari bahagia setelah menemui ajal nanti. Orang yang bodoh dan paling sial adalah seseorang yang beramal baik sedikit tetapi mempunyai harapan yang besar untuk dapat memasuki surga.

Adapun bagi orang-orang yang tidak beriman dan mempunyai amal baik yang sedikit maka ketika malaikat maut ketika mencabut nyawanya akan berkata :'wahai jiwa yang buruk keluarlah dari tubuh yang buruk', dan malaikat maut akan mencabut nyawa dengan kasar dan akan mendatangkan rasa sakit yang sangat dahsyat. Sedangkan hari kedua yang paling celaka bagi orang yang tidak beriman dan beramal baik sedikit adalah ketika dia menerima catatat amal perbuatannya dengan tangan kiri yang menunjukkan bahwa amal buruknya lebih banyak dari amal baiknya yang akan menghantarkannya pada kehidupan kekal di neraka. (BambangPK).

Pengajian Al-Ikhlas 18/12/2010

Sebagai wujud menjalin silaturahim, pada hari sabtu tanggal 18/12/2010 saya bersama Bapak Lukman Azis ketua majelis taklim Fajar Islam menghadiri pengajian 3 mingguan majelis taklim Al-Ikhlas. Pengajian yang dipandu ketua majelis taklim Al-Ikhlas bapak Danni Amri malam ini diisi oleh Ustadz Dr Chalidin Yakob. Tema pengajian yang disampaikan malam ini berkaitan dengan bulan Muharam yang merupakan tahun baru Islam.

Pada bulan Muharam umat Islam disunahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam. Kewajiban umat Islam di dunia ini adalah menyampaikan risalah Islam sesuai dengan kemampuan kita. Pada bulan Muharam ini seharusnya kita evaluasi apa yang sudah kita lakukan dakwah/syiar Islam yang telah kita sampaikan baik untuk keluarga maupun untuk masyarakat. Setidaknya kita harus mempunyai rencana dakwah untuk masa ke depan, begitu juga ibadah-ibadah yang akan kita lakukan sebaiknya direncanakan untuk meningkat ke arah yang lebih baik.

Kita yang hidup di Australia ini  harus melakukan dakwah/syiar Islam baik untuk keluarga kita maupun untuk masyarakat kita. Kita harus berbagi baik harta atau ilmu yang kita miliki kepada orang lain dengan memberikan sedekah maupun mengajarkan ilmu agama yang kita miliki, kita harus menyampaikan walaupun hanya satu ayat. Amalan baik kita sekecil apapun jangan kita remehkan sebab bisa jadi amal itu yang akan menghantarkan kita ke surga, begitu juga jangan kita remehkan dosa sekecil apapun yang kita perbuat sebab bisa jadi dosa itu yang akan menghantarkan kita ke neraka.

Jika kita melakukan dakwah amar makruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran) harus disertai dengan cara yang tepat sesuai dengan obyek dakwah, sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan mudah. (BambangPK).