Pengajian Bapak 12/2/2010: Tafsir Surat Quraisy

Pengajian bapak yang dilaksanakan pada hari jum’at 12 Februari 2010 kali ini diisi oleh Bapak Ustad Zaenal Arifin. Pengajian kali ini membahas tentang tafsir Surat Quraisy. Beberapa hal yang disampaikan dalam pengajian ini antara lain adalah:

- Banyak nikmat yang diberikan Allah kepada kita, tetapi sedikit sekali kita bersyukur atas nikmat Allah tersebut. Nikmat terbesar yang diberikan Allah adalah nikmat Iman dan Islam.

- Nabi Muhammad bersabda ada 2 Nikmat yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu :
1. Nikmat Kesempatan, untuk itu gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencari ridha Allah. Gunakan waktu senggang sebelum waktu sempitmu.
2. Nikmat Sehat, untuk itu gunakanlah waktu sehat kita sebanyak mungkin untuk mengamalkan ibadah-ibadah dan meraih pahala sebanyak-banyaknya sebelum datangnya sakit.

- Surat Quraisy diturunkan di Mekah isinya membicarakan tentang orang-orang Quraisy. Bangsa Quraisy dihormati karena banyak berasal dari keturunan para nabi, dan bahasa Arab yang terbaik adalah dari bahasa Arab bangsa Quraisy.

- Surat Quraisy berbicara tentang kebiasaan orang Quraisy yaitu berdagang untuk mencari nafkah. Berdagang adalah profesi yang disukai oleh nabi. Pada musim dingin mereka berdagang di negeri Yaman, dan pada musim panas mereka berdagang di negeri Syam. Dengan cara berdagang ini mereka menjadi berkecukupan, Allah juga menjaga mereka dari rasa ketakutan dan rasa tidak aman, untuk itulah Allah memerintahkan untuk bersyukur dengan cara beribadah kepada Allah saja, yaitu Sang pemilik Ka’bah. Pada surat ini kita diingatkan bahwa hasil usaha bukan semata-mata dari manusia, tetapi karena Allah yang memberi.

- Intisari dari surat Quraisy adalah :
1. Allah telah mengatur segalanya di dunia ini
2. Allah menjelaskan tentang keutamaan orang Quraisy
3. Wajibnya kita beribadah kepada Allah dan meninggalkan peribadatan selain kepada Allah.
4. Wajibnya bersyukur terhadap nikmat yang diberikan kepada Allah SWT.
5. Penekanan bahwa yang memberi makan manusia dan menjamin dari rasa ketakutan hanyalah Allah SWT. (BPK)










Pengajian Umum 05/02/2010 : Rasul Teladan Kita

Pengajian umum Jumat 5 Februari 2010 adalah pengajian yang pertama kali diadakan Forum Pengajian Jumat (FPJ) setelah hampir 2 bulan mengalami kekosongan yang disebabkan putera-puteri Forum Pengajian Jumat mengikuti program pesantren kilat di Pondok Pesantren Gontor. Pengajian kali ini disampaikan oleh Ustadz M Dajuhari yang membahas tentang Rasul teladan kita. Beberapa hal yang disampaikan dalam pengajian umum ini antara lain adalah:

- Kasih sayang Nabi Muhammad saw sangat besar kepada umatnya. Pada saat menjelang wafatnya yang dipikirkan adalah umatnya. Beliau berkata kepada malaikat Izrail yang akan mencabut nyawa beliau : “Mohonkan pada Allah, timpakan seluruh rasa sakit kepadaku dan aku berharap umatku tidak merasa sakit ketika ruhnya dicabut”.



- Rasul diutus Allah di dunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dalam pribadi Rasul terdapat teladan yang sangat baik dalam segala aspek kehidupan, antara lain : teladan Rasul sebagai kepala rumah tangga, sebagai suami, sebagai panglima perang, sebagai kepala Negara dan panutan-panutan lainnya.



- Kepada pembantunya Anas bin Malik yang telah 10 tahun menjadi pembantunya, Rasul tidak pernah sekalipun berkata "hush" dan tidak pernah bertanya kenapa ini kamu lakukan terhadap sebuah kesalahan yang dilakukan Anas bin Malik. Betapa lembutnya sikap Rasul terhadap pembantunya.



- Rasul mengatakan Ali ra adalah Pintu gudangnya ilmu (sebab gudangnya Ilmu adalah Rasul sendiri), jika kamu ingin bertanya tentang ilmu bertanyalah kepada Ali ra. Suatu ketika ditanyakan 7 pertanyaan oleh sahabat kepada Ali ra :
1. Apa yang lebih berat dari bumi ?
2. Apa yang lebih luas dari langit?
3. Apa yang lebih kaya dari lautan?
4. Apa yang lebih keras dari batu?
5. Apa yang lebih ganas dari batu?
6. Apa yang lebih dingin dari bulan?
7. Apa yang lebih pahit dari racun?

Disebabkan keterbatasan waktu, pada kesempatan kali ini hanya diterangkan jawaban dari pertanyaan 1 dan 2 saja.

Jawaban pertanyaan pertama, apa yang lebih berat dari bumi? adalah rasa sombong. Dikatakan bahwa “Tidak akan masuk surga barang siapa terdapat satu biji kesombongan”. Yang dimaksud dengan kesombongan disini adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia lainnya. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa sombong adalah dengan mengerti makna dari hidup ini, yaitu dengan merenungi 3 hal : dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup, dan akan kemana sesudah kita mati. Allah berfirman : “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. Sikap sombong adalah sesuatu yang manusiawi, tetapi kita harus menekan sikap sombong tersebut, ibarat padi semakin tua semakin merunduk.



Jawaban pertanyaan kedua, apa yang lebih luas dari langit ? adalah kebenaran. Diantara kebenaran ini adalah menyangkut masalah hati dan sabar. Hati adalah panglima perang, jika hati lapang semua persoalan menjadi kecil. Allah tidak pernah memberikan beban di luar kemampuan manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan sabar adalah sabar menjalankan perintah Allah, sabar menjauhi larangan Allah, sabar dalam menerima cobaan/musibah, dan sabar dalam menerima kesenangan.(BPK)