Pengajian Keluarga Arek Jawa Timur - 19/12/2010

Pada hari minggu tanggal 19/12/2010 bertempat di Masjid Al hijrah tempe dilaksanakan pertemuan bulanan keluarga Arek Jawa Timur. Acara yang dipandu oleh ketua keluarga arek jawa timur bapak Rudy Mawardi dimulai dengan pembicaraan tentang partisipasi dalam pembangunan perluasan masjid al hijrah. Alhamdulilah seluruh anggota bersepakat menyetujui untuk berpartisipasi dalam membantu pembangunan perluasan masjid. Acara dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh ustadz Zainal Arifin. Isi daripada tausiah tersebut adalah kewajiban umat Islam untuk mencintai saudaranya sesama muslim. Tidaklah sempurna keimanan seseorang sampai seorang muslim mencintai saudaranya sesama muslim seperti dia mencintai saudaranya sendiri.

Setiap manusia akan menemui ajalnya yaitu ketika malaikat maut menjemput manusia, pada hari itulah hari yang berbahagia bagi seorang mukmin yang beriman kepada Allah SWT sebab malaikat maut akan menjemput seorang mukmin dengan sapaan yang indah : 'wahai jiwa yang baik keluarlah dari tubuh yang baik' dan ketika ruhnya dicabut dia tersenyum karena dia merasakan keindahan karena malaikat pencabut nyawa memberikan segala penghormatan dan mencabut nyawa seorang mukmin dengan sangat halus.

Setiap orang yang mati akan ditanya 3 hal yaitu siapa tuhanmu?, apa agamu? dan pernahkan kau mendengan nabi yang diutus padamu pada akhir jaman?. Maka seorang mukmin akan mudah memberikan jawaban tersebut yaitu tuhanku adalah Allah SWT, Islam agamaku, dan nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus Allah SWT.

Hari kedua dimana merupakan hari bahagia bagi seorang mukmin adalah ketika hari dimana dilakukan perhitungan amal perbuatan manusia selama di dunia. Orang-orang yang berbahagia adalah orang-orang mukmin yang menerima catatan semua amal perbuatannya dengan tangan kanan.

Untuk itulah orang-orang yang beriman harus mempersiapkan diri menyambut kedua hari bahagia tersebut dengan melaksanakan berbagai macam amal perbuatan yang baik. Seorang mukmin yang cerdas adalah seseorang yang selalu melakukan muhasabah dan mengevaluasi dirinya apakah sudah cukup amal perbuatannya dalam beribadah kepada Allah SWT untuk menyambut hari bahagia setelah menemui ajal nanti. Orang yang bodoh dan paling sial adalah seseorang yang beramal baik sedikit tetapi mempunyai harapan yang besar untuk dapat memasuki surga.

Adapun bagi orang-orang yang tidak beriman dan mempunyai amal baik yang sedikit maka ketika malaikat maut ketika mencabut nyawanya akan berkata :'wahai jiwa yang buruk keluarlah dari tubuh yang buruk', dan malaikat maut akan mencabut nyawa dengan kasar dan akan mendatangkan rasa sakit yang sangat dahsyat. Sedangkan hari kedua yang paling celaka bagi orang yang tidak beriman dan beramal baik sedikit adalah ketika dia menerima catatat amal perbuatannya dengan tangan kiri yang menunjukkan bahwa amal buruknya lebih banyak dari amal baiknya yang akan menghantarkannya pada kehidupan kekal di neraka. (BambangPK).

Pengajian Al-Ikhlas 18/12/2010

Sebagai wujud menjalin silaturahim, pada hari sabtu tanggal 18/12/2010 saya bersama Bapak Lukman Azis ketua majelis taklim Fajar Islam menghadiri pengajian 3 mingguan majelis taklim Al-Ikhlas. Pengajian yang dipandu ketua majelis taklim Al-Ikhlas bapak Danni Amri malam ini diisi oleh Ustadz Dr Chalidin Yakob. Tema pengajian yang disampaikan malam ini berkaitan dengan bulan Muharam yang merupakan tahun baru Islam.

Pada bulan Muharam umat Islam disunahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam. Kewajiban umat Islam di dunia ini adalah menyampaikan risalah Islam sesuai dengan kemampuan kita. Pada bulan Muharam ini seharusnya kita evaluasi apa yang sudah kita lakukan dakwah/syiar Islam yang telah kita sampaikan baik untuk keluarga maupun untuk masyarakat. Setidaknya kita harus mempunyai rencana dakwah untuk masa ke depan, begitu juga ibadah-ibadah yang akan kita lakukan sebaiknya direncanakan untuk meningkat ke arah yang lebih baik.

Kita yang hidup di Australia ini  harus melakukan dakwah/syiar Islam baik untuk keluarga kita maupun untuk masyarakat kita. Kita harus berbagi baik harta atau ilmu yang kita miliki kepada orang lain dengan memberikan sedekah maupun mengajarkan ilmu agama yang kita miliki, kita harus menyampaikan walaupun hanya satu ayat. Amalan baik kita sekecil apapun jangan kita remehkan sebab bisa jadi amal itu yang akan menghantarkan kita ke surga, begitu juga jangan kita remehkan dosa sekecil apapun yang kita perbuat sebab bisa jadi dosa itu yang akan menghantarkan kita ke neraka.

Jika kita melakukan dakwah amar makruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran) harus disertai dengan cara yang tepat sesuai dengan obyek dakwah, sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan mudah. (BambangPK).

Pengajian Bapak 17/12/2010 - Tafsir surat Al Qaari'ah dan Al'aadiyaat

Pada hari Jumat 17/12/2010 pengajian FPJ diisi oleh ustadz Zaenal Arifin. Pengajian malam ini membahas tafsir Al qaari'ah dan Al'aadiyaat.

Pengajian dimulai dengan membahas kewajiban manusia. Kewajiban manusia terbagi dua yaitu fardlu ain dan fardlu kifayah. Fardlu ain adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu yang tidak boleh diwakilkan kepada orang lain misalnya shalat, untuk itu kita diwajibkan untuk mengetahui tata cara shalat dan menjalankannya secara benar. Fardlu kifayah adalah kewajiban yang apabila sudah dilaksanakan oleh satu atau sebagian dari umat maka gugurlah kewajiban tersebut, misalnya menguburkan jenazah.

Pembahasan selanjutnya adalah tafsir surat Al qaari'ah. Surat Al qaari'ah menjelaskan tentang hari kiamat. Al qaari'ah artinya adalah gempa. Ketika hari kiamat terjadi manusia dalam kedaan kebingungan dan mencari keselamatan sendiri-sendiri. Pada hari kiamat manusia diibaratkan seperti belalang yang berterbangan, artinya manusia-manusia amat kebingungan karena dahsyatnya hari kiamat. Gunung-gunungpun seperti kapas yang beterbangan. Pada hari kiamat nanti akan ditimbang antara amal keburukan dan amal kebaikan manusia. Maka apabila timbangan kebaikan lebih berat dari keburukan maka manusia tersebut akan berada dalam kesenangan dan dimasukkan dalam surga, sedangkan bila keburukan lebih berat dari kebaikan maka manusia dalam keadaan celaka dan dimasukkan dalam neraka yang sangat panas. Panasnya api neraka lebih panas 70 kali dari panasnya api di dunia.

Hari kiamat pasti akan terjadi tetapi waktunya tidak diketahui, hanya nabi mengabarkan bahwa hari kiamat terjadi pada hari Jumat dimana matahari tidak terbit dari timur melainkan terbit dari barat.

Pembahasan terakhir adalah tafsir surat Al'aadiyaat. Surat Al'aadiyaat menjelaskan tentang sifat manusia yang mempunyai sifat tamak dan rakus. Menurut nabi Muhammad SAW sebaik-baik manusia adalah apabila dia mendapatkan rizki orang itu bersyukur. Dalam surat ini Allah SWT mengatakan sesungguhnya kebanyakan manusia itu ingkar terhadap nikmat Allah SWT dan tidak pandai bersyukur. Kebanyakan manusia cinta terhadap dunia sehingga merka menjadi tamak dan rakus, mereka tidak sadar bahwa harta dunia yang mereka miliki itu akan ditanya oleh Allah SWT dan akan memberatkan mereka nanti di akherat. (BPK).

Youth Lecture - 10/12/10: The Importance of Time

On Friday night, the topic of our lecture was about time and how it could be utilised efficiently. Is time something to waste? Or is it something that should be used to the maximum?


We should all use time usefully, because we might not know when we will die. We shouldn't be like those who say that they will start praying when they are a bit older, because who knows, the Angel of Death might be behind your back right now.


These days, many youths waste their time on unnecessary things like games, going out, watching movies and so on. It is not until later in life that they ponder upon, realise & regret the precious time that they have wasted.


Time is one of those things that once it passes, it can never return again.


Allah explains the importance of time in Surah al-`Asr.


وَالْعَصْرِ

إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

(1) By the time, (2) Verily, Man is in loss, (3) Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience.

In this Surah, Allah swears by one of the most precious things we have, i.e. time. He says that mankind is in loss, except for those among mankind who believe, do righteous deeds, advise each other to the truth & patience.

Imam Ash-Shafi`i said: "If Allah had revealed only this Surah to His creatures, it alone would have sufficed them with their guidance."

This explains the importance of time & how to use it to our advantage.

Of course, there are times when we relax and have fun. Islam permits this. However, Islam steps in when this fun and relaxation occupies & distracts us from our duties to Allah.

And Allah Knows Best

Pengajian Bapak 10/12/2010 - Meneladani Hijrah Rasullulah

Pada hari Jumat 10/12/2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Materi yang disampaikan pada malam ini adalah berkenaan dengan hijrah, pemilihan topik ini karena pada saat ini kita masuk dalam bulan hijriah. Pada masa sebelum Rasulullah diutus menyebarkan Islam masyarakat bangsa arab dalam keadaan jahiliyah. Dalam masalah aqidah mereka menyembah berhala, dalam bidang sosial mereka menjalankan hal-hal yang buruk misalnya bidang perdagangan mereka mengurangi timbangan, melaksanakan riba dan hal-hal buruk lainnya. Dalam kondisi demikian Nabi Muhammad SAW diutus sebagai nabi terakhir untuk memperbaiki masyarakat jahiliyah tersebut. Hal pertama yang diperbaiki dari masyarakat jahiliyah tersebut adalah masalah aqidah. Nabi Muhammad SAW mengajak kaum quraisy dari menyembah berhala untuk beralih menyembah kepada Allah SWT. Ajakan dakwah untuk mengesakan Allah ini mendapat penentangan yang kuat dari suku bangsa arab. Agama Islam mengajarkan dalam masalah aqidah dilakukan melalui proses berpikir, Islam mengajarkan bahwa secara akal bila di dunia ini ada lebih dari satu Tuhan maka dunia ini terjadi kekacauan, disini terlihat relevansi ajaran Islam yang benar dalam masalah ketauhidan yaitu hanya ada satu Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta ini beserta isinya yaitu Allah SWT.

Rasullulah dalam melaksanakan tugas dakwah dan para sahabat yang mengikuti ajaran Rasulullah mendapat tekanan dari bangsa quraisy yang tidak menyukai dakwah Rasulullah, sehingga sebagian dari sahabat atas petunjuk Rasulullah melakukan hijrah ke negeri Abasyiah/Ethiopia dan dapat perlindungan dari raja Najasi yang beragama kristen. Dalam kondisi hijrah ini para sahabat tetap melaksanakan tugas dakwah untuk mensyiarkan Islam.

Rasulullah dalam dakwahnya juga menyerukan kepada berbagai kabilah/suku bangsa lain selain quraisy misalnya bani Thaib. Ada sekitar 13 kabilah yang diberi dakwah oleh Rasulullah, dan hanya kabilah dari Madinah yang menyambut seruan dakwah Rasulullah dan bersedia memberikan perlindungan serta memberikan baiat kepada Rasulullah. Setelah mendapat perlindungan dan baiat maka Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam yang pertama. Setelah berdirinya negara Islam di Madinah maka diterapkan sistem kehidupan di masyarakat Madinah dengan sistem kehidupan Islam sehingga terwujud Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.

Seharusnya berpindahnya kita ke negeri yang mayoritas penduduknya bukan Islam seperti Australia mencontoh hijrah Rasulullah dan para sahabat, yaitu hijrah yang mempunyai misi dakwah untuk mensyiarkan Islam agar menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia. (BPK).

Pengajian Umum 3/12/2010 - Membentuk Keluarga Islami

 Pada hari Jumat tanggal 3 Desember 2010, pengajian umum FPJ yang dilaksanakan 1 bulan sekali setiap jumat pertama diisi oleh ustad Muhamad Dajuhari. Isi daripada ceramah tersebut antara lain adalah salah satu kewajiban umat Islam adalah menjaga keluarganya dari api neraka, sebagaimana firman Allah :”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Dari keluarga Islami yang terbentuk ini akan melahirkan sebuah masyarakat yang Islami. Dalam Al Quran terdapat beberapa tipe-tipe keluarga sebagai ibrah bagi kita semua. Misalnya keluarga Lukman, keluarga Nabi Ibrahim. Ada 5 hal bagaimana Nabi Ibrahim sukses membina keluarganya, yaitu :


1. Dalam suatu keluarga dalam mengarungi kehidupan ini harus mempunyai visi hidup. visi hidup di dunia bukan hanya mencari harta saja, visi yang dicontohkan oleh nabi Ibrahim adalah dalam suatu keluarga harus mempunyai visi dakwah. Dakwah artinya mengajak ke arah kebaikan dan meninggalkan segala keburukan. Dalam melakukan dakwah lakukanlah dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh kaumnya (orang yang diajak bicara) agar mudah dipahami apa yang disampaikan.

2. Sebagai orang tua harus menjadi figur yang dibanggakan oleh anak-anaknya, dengan cara menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, salah satunya adalah dengan sering-sering mengajak keluarga ke tempat pengajian. Kalau ada surga di dunia ini adalah keluarga sakinah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : “Keluargaku adalah surgaku”. Komunikasi yang baik diantara suami istri sangat diperlukan, sehingga anak-anak merasakan kedamaian dalam keluarga. Menjadi suri teladan itu membutuhkan ilmu oleh karena itu dituntut untuk selalu belajar.

3. Selalu berdoa kepada Allah SWT. Manusia diwajibkan untuk berikhtiar, namun ketentuan di tangan Allah SWT, oleh sebab itu kita dianjurkan untuk tidak bosan-bosan berdoa dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.

4. Tidak pernah ragu terhadap semua perintah Allah SWT. Apapun yang diperintahkan Allah SWT sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia sendiri. Yang benar adalah datangnya dari Allah SWT untuk itu harus kita laksanakan dengan tanpa ragu-ragu baik itu berupa kewajiban maupun larangan. Sekaligus kita tidak ragu-ragu bahwa Allah SWT akan menolong kita. Sebagaimana dicontohkan nabi Ibrahim ketika menerima perintah Allah SWT untuk meninggalkan anaknya Nabi Ismail dan istrinya Siti Hajar di padang pasir sehingga datang pertolongan Allah dengan ditemukannya sumber mata air yang sekarang kita kenal dengan sumber air Zamzam.

5. Melakukan dialog diantara keluarga. Ketika nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail melalui mimpi, maka nabi Ibrahim melakukan dialog dengan anaknya Nabi Ismail bagaimana melaksanakan perintah ini sehingga nabi Ismail dengan ikhlas melaksanakan perintah ini. Dialog dalam keluarga sangat diperlukan untuk menjaga saling pengertian diantara anggota keluarga.

Acara ditutup dengan sepatah kata dari Koordinator Forum Pengajuan Jumat (FPJ) bapak Agus Hermawan yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji. (BPK)

Pengajian Bapak 26/11/2010 - Meneladani Nabi Ibrahim A.S.

Pada hari Jumat 26/11/2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Isi daripada ceramah tersebut antara lain: peristiwa Idul Qurban yang dicontohkan nabi Ibrahim adalah contoh yang harus ditiru. Dalam menjalankan perintah dari Allah Swt harus disertai dengan sikap penyerahan diri secara total, pengakuan kepada yang Maha Pencipta, ketundukan kepada Allah swt, disertai dengan keikhlasan dan dilakukan dengan rasa damai/tentram.

Keimanan yang dilakukan oleh nabi Ibrahim adalah keimanan melalui proses berpikir sehingga sampailah nabi Ibrahim pada suatu keiman yang kuat dengan melihat berbagai fenomena yang ada di sekitarnya, sehingga sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu di dunia ini ada penciptanya, sehingga nabi Ibrahim datang dan tunduk kepada Allah swt dengan hati yang tulus.

Rasa cinta yang timbul dari proses berpikir akan lebih baik hasilnya dibandingkan dengan rasa cinta yang timbul hanya dari perasaan semata. Demikian juga dengan rasa cinta kepada Allah Swt seharusnya tumbuh dari proses berpikir yang dalam.

Allah akan menguji hambanya untuk melihat rasa cinta kepada Allah, sebagaimana Allah menguji nabi Ibrahim. Karena rasa cintanya yang begitu dalam kepada Allah Swt, nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah Swt dengan rasa ikhlas meskipun perintah yang harus dijalankan sangatlah berat, salah satunya adalah perintah untuk menyembelih puteranya nabi Ismail.

Seorang muslim ketika berdoa kepada Allah harus yakin Allah akan mengabulkan doanya dan berdoa dengan rasa ikhlas dan tulus ketika menghadapi ujian dari Allah Swt, sebagaimana yang dicontohkan nabi Ibrahim ketika menghadapi ujian dari Allah Swt.

Allah pada akhirnya berkenan memberi gelar Khalilullah (teman Allah) kepada nabi Ibrahim setelah dengan segala keikhlasan menjalankan semua ujian yang diberikan Allah kepadanya.

Ujian yang berat saat ini kepada umat Islam adalah perintah Allah untuk menjalankan semua hukum-hukum Allah agar tegak di bumi ini. Tugas dakwah untuk mengajak umat Islam agar menegakkan hukum-hukum Islam yang diterapkan dalam sebuah institusi negara Islam adalah sebuah ujian yang harus dijalankan, tugas dakwah ini tidak mudah karena akan menghadapi banyak rintangan dari orang-orang yang tidak menyukai Islam tegak di muka bumi ini, namun demikian tugas ini harus dilaksanakan dengan keikhlasan. (BPK)

Misinformation, Stubborness & Quarrelling - An Islamic Viewpoint

The following article is about the importance of providing the correct information, as well as the characteristics of some of today's Muslims that should not be part of their character.

There were some people who were going to a lecture in Lakemba. The lecture was given every 2 weeks. Among those people, there was a person named Naufal who provided misinformation about the lecture. The people ended up coming to the lecture place on the wrong week.

Similarly in Islam, providing the correct information in Islam is crucial. If one tells the people that the Haram is Halal & the Halal is Haram, he would be committing a big sin.

For example, if a scholar tells his followers that Riba is Halal & Tarawih Prayer is Bid`ah, he is committing sins by changing the Law of Allah & The Prophet's Sunnah, as well as misguiding the people.
Also, the media and those who provide misinformation & misconceptions about Islam are in grave error for presenting a distorted version of Islam to the world.

Now back to the story about those people who wanted to go to the lecture. Later that evening, they went to Lakemba Masjid. There was a fight there about parking. Some people parked their cars in the driveway and in other places where they're not supposed to park, blocking the people who wanted to leave early. As a result, people started arguing with each other just beside the House of Allah.

In Islam we must always think about others. Whether on a small scale, such as people blocking other cars in the carpark, or on a bigger scale, such as the victims of the recent Pakistani & Indonesian disasters. We mustn't be selfish or stubborn either. When it comes to small things such as parking, we shouldn't be selfish, so you should park somewhere where you won't cause chaos. Similarly, we shouldn't be stubborn when it comes to big things, such as lending a hand to the victims of natural disasters & war.

However, we must always think about others and not be selfish in both small & large matters at the same time. We can't just be one of those people who are willing to think about and give Sadaqah to those less fortunate, yet, they do not think about those whom they have just blocked with their cars.

The issue is not just parking though. Leaving phones on during prayer, raising voices unnecessarily inside the masjid and other matters are things that need to be resolved as well.

If we are always being selfish & not thinking about others, we will end up arguing & quarrelling amongst ourselves. `A'ishah reported that the Messenger of Allah (sallallahu `alayhi wa sallam) said: "The most hated person in the sight of Allah is the most quarrelsome person (the person who argues all the time)."[al-Bukhari: 637]

As Muslims, we should be united in small things, such as parking in the right places at the mosque, as well as large things, such as the spiritual, physical, mental & political unity of the Ummah.

And Allah Knows Best (Ibnu Adam)

Dakwah Akbar Komunitas Muslim Sydney Western Suburbs

Pada hari sabtu tanggal 20 Nopember 2010 bertempat di Mount Druitt Community Hall, 87 Mount Druitt rd – Mount Druitt – NSW, dilaksanakan dakwah akbar dengan tema “Menjalin Ukhuwah Islamiyah”. Acara ini terselenggara atas kerjasama Ashabul Kahfi, Al Ikhlas, Fajar Islam, Forum Pengajian Jumat (FPJ), Forum Study Islam (FSI), Institute of Social and Learning Association of Muslim (ISLAM), Keluarga Jawa Timur dan One Brothers.

Acara yang dipandu oleh Bapak Danny Amry (ketua majelis taklim Al Ikhlas) dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-quran oleh ananda Ismail dan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan Inggris oleh ananda Gesit. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan dari wakil Komunitas Muslim Sydney Western Suburb yang disampaikan oleh bapak Lukman Azis (Ketua Fajar Islam). Pada sambutan ini disampaikan bahwa Allah telah menjadikan kita umat yang satu. Meskipun umat Islam berbeda-beda suku, berbeda bahasa, berbeda warna kulit, namun sesungguhnya mereka tetap sebagai umat yang satu, satu aqidah dan satu syariah. Allah SWT dan Rasul-Nya mewajibkan umat Islam untuk bersatu sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (TQS. al-Hujarat [49]: 10). Sambutan ditutup dengan harapan semoga langkah kecil ini dapat menjadikan suatu kesadaran diantara kaum Muslim khususnya Muslim yang ada di Australia, untuk terus menggemakan dakwah tentang pentingnya dan keharusan untuk mewujudkan persatuan baik dalam skala lokal maupun dalam skala global yang masih menjadi cita-cita besar kita bersama: yaitu terwujudnya oersatuan kaum muslim di seluruh dunia di bawah satu kepemimpinan seorang Khalifah yang menjalankan institusi Khilafah yang akan membawa kebangkitan umat Islam yang saat ini sedang tercerai berai dan dalam kondisi terpuruk.

Sambutan berikutnya adalah dari Ashabul Kahfi yang disampaikan oleh bapak Ustadz Dr. Chalidin Yakob. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan pentingnya menjalin ukhuwah islam di Australia agar gema dakwah Islam terasa gaungnya dan mengharapkan secara berkesinambungan agar menyelenggarakan acara dakwah akbar semacam ini, sehingga jalinan ukhuwah Islamiyah di Australia dapat terwujud.

Selanjutnya acara utama adalah ceramah umum yang disampaikan oleh Dr. Irfan Syauqi Beik MSc, yang diundang dari Indonesia oleh Ashabul Kahfi dalam rangka penyelenggaraan Gema Dakwah Dzulhijjah 1431 H. Dalam ceramahnya disampaikan bahwa tema yang diambil dalam acara ini adalah tema yg menarik, krusial dan sangat penting sebab kondisi umat saat ini sedang terpuruk. Kondisi umat yang terpuruk ini adalah sebagai bagian dari proses perjalanan umat islam. Sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Di balik kesuksesan Islam yang dulu berjaya juga diawali dengan kesulitan-kesulitan dan masalah. Demikian juga dengan keluarga sakinah bukan berarti keluarga tanpa masalah, sedangkan dalam skala negara misalnya indonesia mempunyai masalah hutang yang besar dan juga kesenjangan ekonomi yang lebar, juga masalah sosial, masalah korupsi, pendidikan, dan berbagai masalah lainnya.

Oleh karena itu di tengah kompleksnya masalah ini kita harus percaya bahwa di balik kesulitan itu ada kemudahan dengan cara memanfaatkan potensi yang ada. Potensi pertama adalah Islam itu sendiri, dimana ajaran Islam adalah ajaran yang lengkap yang tercakup dalam Al quran dan sunah. Ibadah seharusnya sebagai sebuah kebutuhan dan bukan kewajiban. Kita harus memahami maqasit dengn benar. Banyak kalangan cendekiawan dan ilmuwan masuk islam setelah mempelajari Al quran.

Potensi kedua, umat Islam mempunyai potensi Sumber Daya Manusia yang cukup dengan banyaknya jumlah umat Islam yang banyak, hanya saja jika disertai dengan kualitas yang baik akan menambah kekuatan umat Islam. Umat Islam saat ini tidak banyak yang mempelajari Islam secara sungguh-sungguh sehingga tidak mengetahui sejarah kebesaran Islam. Sejarah membuktikan bahwa kejayaan Islam telah membawa peradaban manusia yang baik. Hal ini diperlukan

Potensi ketiga, pertolongan Allah melalui umat Islam yang terus melakukan dakwah. Seharusnya seorang muslim selalu bermanfaat bagi masyarakatnya dengan terus melakukan aktifitas dakwah sehingga Allah memberikan pertolongannya.

Untuk itu ada beberapa pilar yang harus dibangun dan harus diperkuat yaitu membangun:

1. Dakwah amar makruf nahi munkar, predikat umat terbaik akan menjadi kenyataan apabila umat Islam terus melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Jika dakwah ini tidak berjalan maka kalian akan diberi pemimpin dari golongan yang buruk. Jika dakwah tidak berjalan akan menghasilkan pemimpin, pengusaha dan ilmuwan yang menyesatkan. Akibat lain jika tidak berdakwah adalah doa kita tidak dikabulkan oleh Allah.

2. Tegakkan Sholat berjamaah. Permasalahan umat islam yang tidak bangkit bukan pada masalah misi dan visi tetapi pada kesatuan hati, salah satu sarana untuk menyatukan hati adalah dengan shalat berjamaah dan saling mendoakan sesama muslim. Diantara kebiasaan orang soleh seharusnya saling mendoakan. Persoalan ukhuwah bukan sebuah barang jadi tetapi adalah sebuah proses yang harus diusahakan.

3. Kita harus mengembangkan pilar ekonomi. Salah satu pilar ekonomi Islam adalah zakat. Muslim mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi vertikal hubungan manusia dengan Allah dan dimensi horizontal yaitu hubungan sesama manusia. Zakat adalah salah satu pilar horizontal.

4. Terus menerus membangun ketaatan kepada Allah Swt.

Kita harus bersabar secara berjamaah dan bersabar untuk sama-sama melakukan aktifitas dakwah, dan bersabarlah kita terhadap sesama aktifis dakwah. Sabar tidak boleh ada batasnya, insya Allah jika kita bersabar tujuan kita untuk menjalin ukhuwah Islamiyah akan tercapai. Acara ditutup dengan doa oleh Bapak Ustadz Dr. Chalidin Yakob. (Bambang PK)

Pengajian Bapak 19/11/2010

Pada hari Jumat 19 Nopember 2010 pengajian bapak-bapak diisi oleh ustadz Zaenal Arifin. Beberapa hal yang disampaikan dalam kajian kali ini antara lain Ibadah harus dilandasi dengan keikhlasan yang sungguh-sungguh seperti yang dicontohkan oleh nabi ibrahim ketika melaksanakan perintah Allah untuk berkurban. Berkorban seharusnya yang terbaik yang kita miliki, disini dibutuhkan keikhlasan yang sungguh-sungguh.

Semua ibadah harus dimulai dengan niat yang jelas, Allah akan membalas ibadah seseorang sesuai dengan niatnya. Seperti yang disampaikan oleh nabi Muhammad saw ketika berhijrah ke madinah bahwa pahala berhijrah tergantung pada niatnya, apabila niat berhijrah disebabkan karena harta maka yang di dapatkan hanya harta, tetapi jika diniatkan karena untuk menjalankan perintah Allah dan Rasulnya akan mendapat pahala dunia dan akherat. Ibadah dan amalan-amalan tidak ada nilainya bila tidak disertai dengan niat yang benar.

Contoh yang diajarkan oleh nabi Ibrahim dan nabi Ismail adalah ketika ada perintah dan larangan dari Allah maka segera dilaksanakan/ditinggalkan tanpa menawar-nawar lagi. Manusia selalu diuji oleh Allah swt, tetapi bagi seorang muslim yang taat dan ikhlas semua cobaan yang ada akan dihadapi dengan kesabaran.

Sesuatu dosa biarpun kecil akan memberikan bekas titik hitam di hati kita, untuk itu kita harus banyak-banyak beristighfar serta meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita agar hati kita tidak menjadi keras karena tertutup dosa-dosa kita. Allah maha pengampun dan penyanyang, maka bila kita meminta ampun atas dosa-dosa kita disertai dengan keinginan untuk bertobat akan diampuni dosa-dosa kita. Hanya satu dosa besar yang tidak bisa diampuni oleh Allah swt yaitu dosa musyrik yaitu dosa mensekutukan Allah dengan makhluk lainnya.(BPK)

Pengajian bersama FPJ dan Fajar Islam, serta Penggalangan Dana Untuk Korban Bencana Alam

Pada hari sabtu tanggal 6 Nopember 2010 dilaksanakan pengajian bersama majelis taklim Fajar Islam dan Forum Pengajian Jumat (FPJ). Pengajian kali ini diisi oleh Ustadz Chalidin Yakob dengan materi pengajian adalah tugas dakwah umat Islam.

Tugas utama dakwah adalah masing-masing diri seorang muslim harus melakukan dakwah kepada keluarganya, yaitu perintah agar kita menjaga keluarga kita dari api neraka karena pada saat ini kita umat Islam sedang sakit, beberapa penyakit umat Islam antara lain :

1. Umat Islam saat ini dalam lingkungan masyarakat yang jahil. Untuk itu kewajiban awal adalah belajar ilmu agama kepada siapa saja yang mempunyai kapasitas untuk mengajarkan bagaimana mengenal Allah lebih dekat agar sikap jahil ini bisa ditinggalkan .

2. Umat Islam dikuasai oleh musuh-musuh Islam di seluruh dunia pada saat ini. Salah satu sebab adalah kurangnya kesadaran umat Islam untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, diantara organisasi Islam banyak yang kurang bisa menjaga persatuan dan saling mempertajam perbedaan. Seharusnya kita tidak terlalu fanatic pada organisasi ataupun ustadz tertentu, karena Allah Swt melarang untuk mengagungkan seseorang berlebihan, sikap yang benar adalah bukan mengagungkan seorang ustadz tetapi mengambil apa yang diajarkan oleh ustadz berdasarkan Islam, sebagaimana Allah mencela sikap orang-orang yahudi yang mengagungkan rabbi-rabbi mereka meskipun hukum-hukum yang diajarkan bertentangan dengan hukun-hukum Allah Swt yaitu menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

Kita sering tidak adil kepada diri sendiri, karena waktu kita lebih banyak kita gunakan untuk urusan dunia daripada untuk bertaqarub kepada Allah Swt, jika kita tidak bisa adil kepada diri sendiri mungkinkan kita bisa adil terhadap orang lain bahkan kepada keluarga kita sendiri karena sedikitnya waktu yang kita berikan kepada keluarga kita untuk mengajarkan Islam secara intensif.

Dakwah harus dimulai dari diri kita sendiri, keluarga dan bermasyarakat. Alhamdulillah pada saat ini dakwah Islam berkembang dalam berbagai aktifitas, mulai dari dakwah kepada non muslim untuk mengajak masuk memeluk agama Islam, dakwah meningkatkan ketaqwaan individu, dakwah tentang keluarga, dakwah tentang ekonomi Islam maupun dakwah dalam bidang politik Islam. Perbedaan cara berdakwah ini hendaknya disikapi dengan bertoleransi satu sama lain sehingga bisa saling mengisi antara pendakwah satu dengan pendakwah lainnya.

Pada kesempatan pengajian bersama ini jamaah pengajian juga mengumpulkan dana untuk dikirimkan ke bencana alam di Indonesia (korban Tsunami Mentawai dan Gunung Merapi), total dana yang terkumpul sebesar $930, dana yang terkumpul ini disatukan dengan dana yang terkumpul dari jamaah North Sydney sebesar $1146.95. Jumlah keseluruhan dana sebesar $2076.95 akan segera diserahkan secepatnya kepada korban bencana tersebut, semoga bantuan tersebut bisa meringankan para korban bencana dan para penyumbang dana mendapatkan pahala dari Allah Swt. Amin.  (BPK).

Pengajian Umum 29/10/2010

Pada hari jumat 29 oktober 2010 pengajian Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Nursjamsi. Pengajian kali ini selain pengajian rutin juga melakukan pengumpulan dana untuk menyumbang bencana di Indonesia.Tema kajian malam ini adalah tentang musibah yang menimpa di berbagai negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Kita harus memikirkan umat Islam yang sedang mengalami banyak cobaan, sehingga saat ini umat Islam dalam keadaan yang terpuruk, kondisi yang memprihatinkan.

Islam terdiri dari aqidah ruhiyah dan siyasiyah. Tidak hanya ibadah ritual saja tetapi juga masalah yang berkenaan dengan pengaturan hidup secara keseluruhan. Untuk itulah sesama umat Islam harus memperhatikan/membantu kesulitan saudara sesama Islam. Banyaknya musibah yang menimpa umat Islam saat ini adalah sebuah peringatan bagi umat Islam dari Allah Swt kepada umatnya, karena sesungguhnya Allah akan selalu menguji umatnya dengan berbagai kesulitan, dan berbahagialah orang-orang yang sabar menghadapi ujian tersebut. Sesungguhnya dengan ujian tersebut seharusnya umat Islam akan lebih banyak mengingat kepada Allah Swt.

Dengan banyaknya cobaan yang menimpa umat Islam seharusnya umat Islam menjadi sadar agar mengoreksi diri sendiri terhadap dosa-dosa yang telah diperbuat karena kerusakan yang ada di dunia ini akibat dari tangan-tangan manusia Maka kita harus berpikir apa dosa yang telah diperbuat oleh individu muslim maupun sebagai sebuah komunitas masyarakat atas ujian Allah Swt. Dosa besar yang dilakukan oleh individu seperti mengkonsumsi alkohol, membunuh, berzina banyak dilakukan, namun demikian dosa yang lebih besar lagi adalah perlindungan terhadap dosa-dosa besar tadi yang dilakukan oleh sebuah negara. Sistem kenegaraan yang ada di negeri-negeri muslim saat ini termasuk Indonesia melegalkan hal-hal yang menyangkut dosa besar tersebut. Untuk itulah selain kita memperbaiki diri sendiri kita harus memberikan peringatan kepada penguasa agar menerapkan sistim kehidupan yang berasal dari Allah Swt, sebuah sistem yang tidak melindungi berbagai kemaksiatan tersebut.

Untuk itu menyikapi berbagai musibah yang ada ini, selain kita memberikan bantuan harta, lebih dari itu kita harus memberikan kesadaran kepada umat Islam agar merubah kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat berdasarkan hukum-hukum Islam. Perbaikan berdasarkan hukum-hukum Islam harus dilakukan pada tingkat individu, masyarakat, dan negara.

Pengajian kali ini mendapat tamu seorang mualaf saudara Erwin yang baru masuk Islam sekitar 2 tahun dan akan pulang ke Indonesia untuk memberikan dakwah ke orang tuanya yang masih beragama non Islam. Dalam kesempatan ini saudara Erwin memberikan sedikit latar belakang dia masuk Islam dan meninggalkan agamanya yang lama. (BPK)

Pengajian Ibu-ibu 22/10/2010

Pengajian malam ini diisi oleh ustadzah Evi. Pengajian diawali dengan pembahasan tentang hukum ziarah kubur untuk wanita. Topik ini diangkat sebagai follow up dari pertanyaan seorang ukhti pada pengajian yang telah lalu. Berdasarkan ijtihad ziarah kubur bagi para wanita hukumnya makruh. Yaitu bila ditinggalkan mendapatkan pahala dan bila dikerjakan tidak berdosa. Namun ada juga pendapat yang mengharamkan ziarah kubur bagi para wanita. Dasarnya adalah dulu Rosulullah swt pernah melarang wanita untuk berziarah kubur.


Disunnahkan bagi kita untuk membaca doa yang artinya: assalamualaikum yaa ahli kubur dan insya Allah kami juga akan menyusul. Sesuai dengan firman Allah swt: Kullu nafsin dhaa ikotil maut yang artinya bahwasanya setiap yang hidup akan mengalami kematian. Ziarah kubur senantiasa akan mengingatkan kita pada kematian dan akhirat.

Mencari ilmu adalah wajib hukumnya bagi setiap orang mukmin sesuai dengan sebuah hadits yang berbunyi Tholabul ilmu faridhotul ngala kulli mukmin. Dan begitu pentingnya menuntut ilmu bagi orang mukmin sehingga diibaratkan bahwa seorang yang berilmu lebih baik dari 1000 orang ahli ibadah yang tidak berilmu. Maka sangatlah penting untuk menempatkan ilmu dahulu sebelum beramal. Bila amal mendahului ilmu.

Dalam surat Al Qashas ayat 77 Allah berfirman: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan (dimuka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan.

Dari ayat tersebut diatas kita di haruskan untuk mencari ilmu dunia dan juga ilmu akhirat. Kita harus menyeimbangkan antara urusan dunia dengan akhirat. Adapun doa dan harapan kita untuk mempunyai anak yang solekh kebanyakan hanyalah merupakan doa dan cita cita belaka. Karena doa tanpa usaha apalah artinya. Kita berdoa agar anak kita menjadi solekh, namun kita sendiri tidak mendidik anak kita tuk menjadi anak yang solekh. Itu hanya sebuah contoh. Ada beberapa hal yang dapat menjauhkan kita untuk menjadi orang solekh. Yaitu:

1. Rasa puas dengan ilmu yang dimilikinya

2. Menjadikan dunia sebagai fokus atau center hidupnya

3. Terlalu condong untuk mencari dunia, kalau kita mengejar dunia, maka tak akan pernah ada habisnya.

4. Bakhil terhadap harta yang dimiliknya, suka menumpuk harta dan merasa takut kehilangan hartanya.

5. Riya dalam beramal. Riya termasuk sirik kecil karena membuat tandingan selain Allah dalam melakukan sebuah amalan

Pengajian ditutup dengan pembahasan tentang pemikiran Islami. Topik ini diangkat sebagai brain storming untuk topik pengajian yang akan dating. Allah berfirman di dalam surat Al Maaidah ayat 3 Allah menyempurnakan Islam sebagai agama kita. Untuk itu kita harus menerima Islam secara keseluruhan. Yaitu menerima Islam sebagai way of life kita. Dan bila kita menerima Islam dan mengaku Islam maka kita harus harus berpikiran Islami

Pengajian ditutup dengan kafaratul majlis dan pembacaan surat Asr (Tsalis Nursolikhah)

Youth Classes - 22/10/10 - Conquest of Constantinople

On Friday night, we watched a cartoon about The Conquest of Constantinople by Fatih Sultan Muhammad (also known as Sultan Muhammad al-Fatih).

Back in those times, Constantinople (now Istanbul, Turkey) was the capital of a weakened Byzantine Empire, ruled by Constantine XI. He was a ruler who oppressed his people with cruelty & injustice. He heavily taxed them to his own personal benefit. The streets of Constantinople were crowded with beggars everyday.

In 1422, Sultan Murad II, the then Khalifah/Sultan of the Ottoman Empire, laid siege to Constantinople in a failed effort to liberate the people from the injustice of Constantine XI. The Ottoman Empire cared a lot about Constantinople and its people.

The Ottomans wanted themselves to be the ones to conquer Constantinople, as promised by the Prophet Muhammad sallallahu alayhi wa sallam, when he said:

"Verily you shall conquer Constantinople. What a wonderful leader will her leader be, and what a wonderful army will that army be!" (Narrated by Ahmad, al-Hakim, at-Tabarani, al-Bukhari, Ibn `Abd al-Barr, as-Suyuti)

In 1444, Sultan Murad II stepped down and chose his 12-year-old-son, Sultan Muhammad al-Fatih, to replace him. However, in 1446, Sultan Murad II returned to the throne because some people didn't like his son's rule. In 1451, Sultan Muhammad ascended the throne again after his father's death.

Sultan Muhammad decided to start preparing for the Conquest of Constantinople. He ordered the construction of a fortress. He also freed a man by the name of Urban, who was imprisoned in a small jail cell. They dug underground and reached his small cell with great accuracy. He then devised a giant cannon, as well as some smaller cannons.

The Byzantine Empire prepared by constructing a chain that blocked any ships from entering the city. He also sealed the city walls.

Before the battle, Sultan Muhammad offered Constantine XI to surrender the city, however, he refused.

In 1453, the city was sieged. the Muslim Army consisted of 80,000-200,000 troops, with 320 ships. the Byzantine Army only had 7,000 troops. The chain had successfully blocked the river leading into the city, so the Muslims cleverly transported all their ships over the land and into the rivers northern gulf. They reached the harbour and burnt all the enemies' ships. Then, the battle started.

57 days later, the City of Constantinople fell to the Muslims, thus fulfilling the prophecy of Prophet Muhammad, sallallahu alayhi wa sallam, who said:

"Verily you shall conquer Constantinople. What a wonderful leader will her leader be, and what a wonderful army will that army be!" (Narrated by Ahmad, al-Hakim, at-Tabarani, al-Bukhari, Ibn `Abd al-Barr, as-Suyuti)


Sultan Muhammad al-Fatih marched in to the city & was greeted by all its inhabitants. He made Constantinople the capital of the Ottoman Empire and renamed it Islambul (The home of Islam), which was widely called Istanbul. The name of the city was officially changed from Islambul to Istanbul in 1930. (Ibnu Âdam)

Pengajian Bapak 22/10/2010

Pada hari jumat 22 oktober 2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Tema yang disampaikan adalah misi dakwah untuk masa depan Islam yaitu dakwah terhadap anak-anak kita yang akan menjadi generasi Islam mendatang.

Sebagai orang tua kita sering menghadapi hubungan yang kurang serasi dengan anak-anak kita yang disebabkan karena kesibukan orang tua. Kita bisa merujuk pada surat lukman ayat 12-19 untuk membina hubungan dengan anak-anak kita. Hal penting yang harus ditanamkan kepada anak adalah agar tidak menjadi musyrik. Hal lainnya adalah mendidik agar anak menghormati kedua orang tuanya. Juga mengajarkan kepada anak kita agar selalu memperhitungkan semua tindakannya yaitu selalu berlaku jujur sebab Allah selalu mengawasi tindakan kita. Selanjutnya adalah mengajarkan akan pentingnya solat, serta menegakkan amar makruf. Hal penting lainnya adalah menanamkan sifat kesabaran.

Orang tua adalah cerminan figur bagi anak-anaknya, sehingga apa yang dilakukan oleh orang tua sering ditiru oleh anak-anaknya, jika orang tua sering berbuat buruk maka anak-anaknya mudah meniru keburukannya, sebaliknya bila orang tua bersikap baik maka anak-anak akan meniru kebaikannya. Kedekatan orang tua terhadap anak-anaknya akan berpengaruh baik terhadap perkembangan anak-anaknya.

Anak-anak kita harus diarahkan untuk meraih pendidikan yang tinggi selain diajarkan tentang Islam, sehingga anak-anak kita menjadi cendekiawan muslim yang konsern terhadap dakwah Islam di masa datang, dan sebaiknya anak-anak kita juga dibekali dengan pengetahuan idiologi Islam. Semua itu sebagai bekal dakwah bagi anak-anak kita di masa depan.

Sesuai dengan sabda Rasullulah bahwa negara Islam dalam bentuk khilafah akan berdiri lagi di masa depan, untuk itulah harus kita siapkan anak-anak kita agar nantinya bisa mengisi dengan berbagai keahlian dan keilmuan yang akan mempunyai manfaat bagi negara Islam. (BPK)

Arti Nama-Nama Bulan Hijriyah (Artikel pelengkap dari Ustadz Cecep S)

Assalamu'alaikum wr wb

Berkenaan dengan ceramah Ustadz Cecep S pada tanggal 8 oktober 2010 yang bertemakan Bulan-bulan Islam, Ustadz Cecep S berkenan untuk melengkapi ceramahnya dengan tulisan yang dikirimkan kepada kami, berikut tulisan Ustadz Cecep S tersebut, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalam wr wb
BPK


Arti Nama-Nama Bulan Hijriyah

Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran matahari.

Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada jaman Khalifah Umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah.

Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29 - 30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wata'ala: ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS : At Taubah(9):36).

Sebelumnya, orang arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah di tahun gajah.

Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah).

Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw.

Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab.

Orang Arab memberi nama bulan-bulan mereka dengan melihat keadaan alam dan masyarakat pada masa-masa tertentu sepanjang tahun. Misalnya bulan Ramadhan, dinamai demikian karena pada bulan Ramadhan waktu itu udara sangat panas seperti membakar kulit rasanya. Berikut adalah arti nama-nama bulan dalam Islam:

1. MUHARRAM

Artinya: yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tesebut berlaku sampai masa awal Islam.

2. SHAFAR

Artinya: kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.

3. RABI'ULAWAL

Artinya: berasal dari kata rabi’ (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninqgalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain: Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.

4. RABIU'ULAKHIR

Artinya: masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan.

5. JUMADILAWAL

Nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi kekeringan.

6. JUMADILAKHIR

Artinya: musim kemarau yang penghabisan.

7. RAJAB

Artinya: mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang.

8. SYA'BAN

Artinya: berkelompok. Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).

9. RAMADHAN

Artinya: sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa peting seperti: Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran pertama kali, ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang Badar Kubra dan pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.

10. SYAWWAL

Artinya: kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang mernbahagiakan.

11. DZULQAIDAH

Berasal dari kata dzul (pemilik) dan qa’dah (duduk). Penamaan Dzulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah.

12. DZULHIJJAH

Artinya: yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.



Pengajian 16/10/2010: Walimatus Safar Jamaah FPJ

Pada hari sabtu 16 Oktober 2010 FPJ mengadakan pengajian sekaligus Walimatus Safar untuk mendoakan Bapak Agus Hermawan dan keluarga serta Ibu Nani dan keluarga yang akan menunaikan ibadah haji. Acara dipandu oleh Bapak Ajie Natapraja ini didahului dengan pembacaan ayat suci Al quran yang dibacakan oleh bapak Mamad. Selanjutnya Bapak Agus Hermawan memberikan sepatah kata yang intinya ucapan terima kasih atas terlaksananya pengajian malam hari ini, sekaligus berpamitan dan meminta maaf kepada jamaah yang hadir atas kesalahan yang disengaja maupun tidak selama berinterakasi, mangharapkan doa kepada jamaah agar pelaksanaan ibadah haji nanti diberikan kelancaran, selain itu juga mengingatkan apabila beliau mempunyai hutang baik materi maupun janji harap diingatkan sehingga bisa dilunasi sebelum melaksanakan ibadah haji.

Acara dilanjutkan dengan ceramah yang disampaiklan oleh Ustadz Zaenal Arifin.Ada 2 nikmat besar yang manusia sering mengabaikan yaitu nikmat sehat dan nikmat kesempatan. Sehingga sering mengabaikan kesehatan dan kesempatan untuk digunakan beribadah kepada Allah SWT. Nikmat-nikmat tersebut jika tidak disyukuri Allah akan mencabutnya. Selain itu nikmat yang sangat besar adalah nikmat hidayah iman, hidayah datangnya bukan dari nabi atau para ulama tetapi dari Allah SWT, nabi hanya memberikan informasi saja tentang Islam melalui dakwah tetapi tidak bisa memberikan hidayah, bahkan paman nabi sendiri tidak mendapat hidayah meskipun telah didakwahi oleh Nabi sampai akhir ajalnya.

Ada banyak anggapan bahwa orang tidak menunaikan ibadah haji karena merasa belum dipanggil ini adalah anggapan yang keliru,sebab umat manusia sudah diundang oleh Allah SWT sejak diperintahkannya untuk melaksanakan ibadah haji. Kewajiban haji dikenakan bagi orang-orang yang telah mampu baik harta maupun kesehatan. Biaya yang dikeluarkan untuk ibadah haji akan dilipatkan berlipat ganda oleh Allah SWT kelak sebagai balasan. Orang yang menunaikan haji seharusnya dengan ikhlas dan timbul dari keinginan sendiri. Yang dimaksud dengan haji Mabrur adalah orang yang melaksanakan ibadah haji dengan benar-benar seluruh rukun ibadah haji dari awal hingga akhir. Haji adalah ibadah yang perlu pengorbanan sehingga harus ikhlas untuk menghadapi berbagai cobaan yang ada. Ibadah yang tertinggi adalah Jihad, seorang perempuan yang bisa berhaji dan mabrur maka ibadahnya sama dengan ibadah jihad. Barang siapa shalat shubuh berjamaah dimasjid kemudian duduk sampai matahari terbit dan menunaikan shalat dhuha maka ibadahnya sama dengan ibdah haji nabi, namun demikian ternyata tidak banyak orang yang melaksanakan ibadah ini.

4 kelompok orang yang akan mendapatkan rumah istimewa yang indah dan bagus di surga nanti adalah :

1. Orang yang selalu berkata-kata lembut, yaitu orang yang selalu mengucapkan Laillahaillah, orang-orang yang selalu mengajak kepada kebaikan (melakukan dakwah)

2. Orang yang membiasakan ibdah puasa sunah

3. Orang yang selalu memberi makan kepada orang yang membutuhkan

4. Orang yang suka bangun malam untuk sholat tahajjud

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh bapak Iwan Natapradja. (BambangPK)

Youth Lecture - 24/9/10 & 8/10/10 - Tafsîr of al-Humazah

Part 1

On Friday Night, we learnt about a brief Tafsîr of Surah al-Humazah (104). It is a Makkiyyah Sûrah.

Literally, al-Humazah means The Slanderers, or those who lie about others.

This Sûrah is called al-Humazah because the whole Surah is a description of the Slanderers' traits & the punishment which awaits them in the next life.



The Reason For This Revelation

In the beginning of Prophethood, the Kâfirs of Quraysh used to make fun & make up stories of the Prophet & his companions. We can see today that the situation between now and at the time of the Prophet is very similar indeed. Today, our Prophet, the Muslims, Islam & everything to do with it is being mocked at by the Kuffâr of the present day.

Allâh revealed the Sûrah to point out the traits of the disbelievers in order that the believers may avoid them & that the believers may know a brief idea of what the punishment of the disbelievers will be like.

Tafsîr of the Sûrah

Âyah 1: Woe be on every slanderer & backbiter وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ

Allâh sends bad wishes to all who tell lies about innocent people. He curses backbiters, whether Muslim or non-Muslim. Islâm is firmly against slander & backbiting in all forms.

Abû Hurayrah reported that on one occasion, the Prophet asked the companions: "Do you know what backbiting is?" They replied: "Allâh & His Messenger know best." He said: "It is mentioning something about you brother that he doesn't like." Someone asked: "What if I say something about my brother that is true?" He replied:"If what you said about him is true, then you have backbitten (Ghîbah), and if it is false then you have slandered (Buhtân).

To make up for backbiting which has spread far is like climbing up a very tall tower with a bag full of feathers. You then flip the bag upside down and jump off the tower, trying to catch every single feather that has fallen.

Âyah 2: Who gathered wealth and counted it الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ

Because Allâh & religion mean nothing to a slanderer, life becomes a meaningless animal existence for him. According to a slanderer, there is no purpose in life, so the most important thing is to have fun, enjoy your life and indulge in worldly matters. According to him, to enjoy life, one must have a lot of wealth. Thus, a slanderer spends a lot of his time trying to gather all the wealth that he can and in any way he can.

Âyah 3: He thinks that his wealth has made him immortal! يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ

The one who slanders Allâh SWT becomes so wrapped up in the pleasures of this life that he begins to wish that he will not have to die. He starts to think that his great wealth should be able to keep him alive forever.

Indeed, this is the case today. Millions of Dollars, Euros & Pounds are being spent to find a cure for incurable things like death & old age. Their efforts are to no avail. Indeed, Allâh did not send a disease/illness to this earth but there is a cure for every single one of them except old age [and death].

Âyah 4: No, but surely he will be thrown into The Crusher كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ

Here, al-Hutamah (The Crusher) refers to Hellfire (see below). It crushes whatever is put into it.

For the slanderer, there will be no pleasure for him as his body & soul is completely destroyed. All that he will experience after his death is pain upon pain upon pain.

Part 2

Âyah 5: But what can make you understand al-Hutamah? وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ 

By asking this question, Allâh is really telling us that al-Hutamah (The Crusher) is too much for man's mind to understand. We are told that this creation of Allâh is beyond the imagination of man. Indeed, no sane man who has understood what Allâh is saying would want to meet al-Hutamah.

This verse strikes fear in the hearts of the believers & encourages them to do as much good as they can.

Âyah 6: It is the Blazing fire of Allâh نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ

Here, Allâh explains just exactly what al-Hutamah (The crusher) is. Al-Hutamah is one of the names of Hellfire.

Allâh describes Hellfire in the Qur'ân as follows:

When they are cast into it they will hear the dreadful drawing in of its breath as it blazes (TMQ al-Mulk 68:7) إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ 

Indeed, even the hottest flames of this world are nothing compared to the flames of Hellfire.

Âyah 7: Which overcomes the hearts الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ

The flames of Hellfire are so powerful that its burning flames reach into the human body & grab the heart in its fiery hands. Indeed, a man's heart is the most private thing which he owns. It is where he keeps his secrets hidden from all those around him. Also, all of the decisions of his life take place there. Therefore, that heart is the home of the disbelievers & the slanderer's disbelief in Allâh.

[The rest of this Sûrah will be explained in 2 weeks time, Inshâ'allâh]
(Ibnu Âdam)

Pengajian Ibu-ibu 8 Oktober 2010

Assalamualaikum warokhmatullah i wabarakatuh

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua sehingga pada malam hari ini kita bisa berada dalam majlis ilmu ini, yang disampaikan oleh ustadzah Evi. Bahwasanya majlis ilmu sangatlah berbeda dengan majlis yang lainnya, khususnya majlis jahilliyah. Bila orang yang jahilliyah (bodoh) melakukan sebuah kefasikan (dosa) maka dia berdosa dua, yaitu dosa karena melakukan sebuah dosa dan dosa karena tidak mau menuntut ilmu, sedangkan orang yang berilmu bila dia melakukansebuah dosa maka dosanya satu. Memang pada hakikatnya manusia itu tempat segala kesalahan, namun kita berharap bahwa dosa2 yang kita lakukan adalah dosa karena khilaf saja, untuk itu sangatlah merugi bagi orang orang yang tidak mempunyai kesempatan ataupun tidak mau menuntut ilmu.Pengajian malam hari ini juga dihadiri oleh tamu istimewa kita ustadzah Dina dari pondok Gontor, Darrussalam.
Sebagai referensi kita untuk bermuhasabah, Utsman bin Affan menceritakan bahwa Imam An Nawwawi mengemukakan bahwa ada tiga perbuatan yang afdol dilakukan yang akan menghasilkan perbuatan yang wajib untuk dilaksanakan, yaitu:

1. Membaca Alquran . Membaca Alquran sebuah perbuatan yang afdol, dan kita wajib mengamalkan apa yang telah kita baca.

2. Berziarah kubur . Pada awalnya berziarah kubur hanya diperbolehkan untuk laki laki, namun dikemudian hari para wanita pun didiamkan bila berziarah kubur. Ziarah kubur adalah sebuah perbuatan yang afdol dilakukan karena mengingatkan kita pada kematian. Sehingga kita berkewajiban tuk mempersiapkan diri untuk menyambut kematian kita. Dengan mengingat kematian adalah juga merupakan suatu cara untuk melunakkan hati seseorang.

3. Mengunjungi orang orang yang solekh. Kita wajib untuk meniru kesolekhan mereke. Kita boleh merasa iri terhadap orang orang yang solekh dan mengikuti amal amal ibadahnya.

Dalam surat Al Isro ayat 36 Allah berfirman: ‘Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya” . Berdasarkan ayat tersebut diatas maka sangatlah vital untuk kita mengetahui hukum/dasar dalam melakukan sesuatu. Dan didalam majlis ilmu inilah kita menggali hukum hukum Islam.

Kita juga perlu bermuhasabah sehingga kita akan ikhlas untuk menuntut ilmu, sebagai upaya kita untuk menggali hukum hukum Islam. Bila kita mendengar sesuatu hal, padahal kita tidak ada di tempat tersebut, maka kita diwajibkan untuk bertabayyun atau cek dan ricek tentang kebenaran informasi yang kita terima, sebelum kita mengeluarkan pendapat kita. Karena kalau tidak kita akan masuk kedalam kategori ghibbah dan tanpa kita sadari bahkan kita telah memfitnah. Dan didalam surat Al Hujuraat ayat 6 Allah berfirman “Hai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang yang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”

Adapun dasar hukum yang bisa kita jadikan sebagai referensi untuk tidak melakukan ghibbah adalah firman Allah swt di dalam surat Al Hujuraat ayat 12: ‘hai orang orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu adalah dosa. Dan janganlah mencari cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang”

Ancaman terhadap ghibbah

Allah dan rasul memerangi riba dan apabila ghibbah di bandingkan dengan riba, dosa riba yang paling rendah bagi orang yang melakukan riba adalah sama saja dengan berzina dengan ibunya. Sedangkan dosa orang yang ghibbah itu lebih besar dosanya dosa riba yang paling besar. Rosulullah berkata dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Ahmad: ‘Sebaik baik hamba jika dilihat kebaikan disebutnya nama Allah, seburuknya hamba Allah yaitu orang yang berjalan mengadu domba yang memecah belah orang yang saling mencintai’.

Namun adakalanya Ghibbah diperbolehkan dalam Islam:

Imam An Nawawi menuliskan didalam syarah shokheh muslim bahwa ada ghibbah yang diperbolehkan yaitu:

1. Orang yang mazluum /org yang teraniaya mengadukan kepada hakim atau kepada penguasa. Di dalam surat An Nisa ayat 148 Allah berfirman: ‘Allah tidak menyukai ucapan yang buruk (yang diucapkan) secara terus menerus oleh orang yang teraniaya. Allah Maha mendengar dan Maha mengetahui

2. Istikta yaitu meminta fatwa terhadap sesuatu perkara kepada orang yang berilmu.

3. makruf nahi munkar Ian kemungkaran agar berhenti kemungkaran itu /kembali ke jl yg benar tuk melaksanakan kwjbn tuk beramar

4. Dalam rangka untuk memperingatkan orang muslim dari berbagai kejahatan seperti perawi palsu atau saksi atau pengarang yang cacat sifatnya/kesaksiannya, juga penjual yang suka bohong

5. Apabila kita melihat atau tahu seseorang berguru kepada orang yang fasik (banyak melakukan dosa) seperti membicarakan tokoh2 Islam yang liberal. Karena mereka membahyakan pemikiran dan akidah orang muslim.

6. Menceritakan kepada khalayak terhadap orang yang berbuat fasik dengan terang terangan.

Adapun didalam Sulubus Salam Alghirafi para ulama mengatakan bahwa ada 5 ghibah yang diperbolehkan, yaitu:

1. Nasehat

2. Mengatakan perawi/pengarang yang cacat

3. Mengatakan secara terang terangan tentang bid’ah

4. Tentang orang yang menyesatkan

5. Ketika orang yang dibicarakan dan orang yang membicarakan sama sama tahu tentang hal yang dibicarakan

Dan pengajian ditutup dengan ulasan tentang ketaatan kepada orang tua, untuk menjawab pertanyaan :’bagaimanakah hukumnya bila dulu kita pernah diajarkan oleh orang tua untuk menolak datangnya hujan, kita diajari untuk merangkai cabai dan bawang merah?’. Didalam surat Luqman ayat 14 dan 15 Allah berfirman:”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu bapaknya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepadaKulah kembalimu”. “ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu kemudian hanya kepadaKulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan’ Dua ayat tersebut diatas juga berlaku buat kita yang mempunyai akidah yang berbeda dengan kedua orang tua kita.

Sesungguhnya orang yang bertakwa itu bagaikan orang yang sedang berjalan diatas duri. Sangatlah berat untuk mencapai dan menjaga ketakwaan. Semoga Majlis ini menjadi majlis yg diampuni Allah

Semoga uraian yang disampaikan oleh ustadzah Evi bisa menambah wawasan kita khususnya tentang Gibbah,yang menjadi topik yang hangat di forum jumat malam bbrp minggu ini.Karena diantara kita masih belum faham tentang gibbah itu sendiri. Semoga kita semua selalu berada dalam taufik dan Hidayah Allah swt amiin

Wassalamualaikum warokhmatullohi wabarokatuh (Nursolikhah)