Pengajian Bapak 26/11/2010 - Meneladani Nabi Ibrahim A.S.

Pada hari Jumat 26/11/2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Isi daripada ceramah tersebut antara lain: peristiwa Idul Qurban yang dicontohkan nabi Ibrahim adalah contoh yang harus ditiru. Dalam menjalankan perintah dari Allah Swt harus disertai dengan sikap penyerahan diri secara total, pengakuan kepada yang Maha Pencipta, ketundukan kepada Allah swt, disertai dengan keikhlasan dan dilakukan dengan rasa damai/tentram.

Keimanan yang dilakukan oleh nabi Ibrahim adalah keimanan melalui proses berpikir sehingga sampailah nabi Ibrahim pada suatu keiman yang kuat dengan melihat berbagai fenomena yang ada di sekitarnya, sehingga sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu di dunia ini ada penciptanya, sehingga nabi Ibrahim datang dan tunduk kepada Allah swt dengan hati yang tulus.

Rasa cinta yang timbul dari proses berpikir akan lebih baik hasilnya dibandingkan dengan rasa cinta yang timbul hanya dari perasaan semata. Demikian juga dengan rasa cinta kepada Allah Swt seharusnya tumbuh dari proses berpikir yang dalam.

Allah akan menguji hambanya untuk melihat rasa cinta kepada Allah, sebagaimana Allah menguji nabi Ibrahim. Karena rasa cintanya yang begitu dalam kepada Allah Swt, nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah Swt dengan rasa ikhlas meskipun perintah yang harus dijalankan sangatlah berat, salah satunya adalah perintah untuk menyembelih puteranya nabi Ismail.

Seorang muslim ketika berdoa kepada Allah harus yakin Allah akan mengabulkan doanya dan berdoa dengan rasa ikhlas dan tulus ketika menghadapi ujian dari Allah Swt, sebagaimana yang dicontohkan nabi Ibrahim ketika menghadapi ujian dari Allah Swt.

Allah pada akhirnya berkenan memberi gelar Khalilullah (teman Allah) kepada nabi Ibrahim setelah dengan segala keikhlasan menjalankan semua ujian yang diberikan Allah kepadanya.

Ujian yang berat saat ini kepada umat Islam adalah perintah Allah untuk menjalankan semua hukum-hukum Allah agar tegak di bumi ini. Tugas dakwah untuk mengajak umat Islam agar menegakkan hukum-hukum Islam yang diterapkan dalam sebuah institusi negara Islam adalah sebuah ujian yang harus dijalankan, tugas dakwah ini tidak mudah karena akan menghadapi banyak rintangan dari orang-orang yang tidak menyukai Islam tegak di muka bumi ini, namun demikian tugas ini harus dilaksanakan dengan keikhlasan. (BPK)

Misinformation, Stubborness & Quarrelling - An Islamic Viewpoint

The following article is about the importance of providing the correct information, as well as the characteristics of some of today's Muslims that should not be part of their character.

There were some people who were going to a lecture in Lakemba. The lecture was given every 2 weeks. Among those people, there was a person named Naufal who provided misinformation about the lecture. The people ended up coming to the lecture place on the wrong week.

Similarly in Islam, providing the correct information in Islam is crucial. If one tells the people that the Haram is Halal & the Halal is Haram, he would be committing a big sin.

For example, if a scholar tells his followers that Riba is Halal & Tarawih Prayer is Bid`ah, he is committing sins by changing the Law of Allah & The Prophet's Sunnah, as well as misguiding the people.
Also, the media and those who provide misinformation & misconceptions about Islam are in grave error for presenting a distorted version of Islam to the world.

Now back to the story about those people who wanted to go to the lecture. Later that evening, they went to Lakemba Masjid. There was a fight there about parking. Some people parked their cars in the driveway and in other places where they're not supposed to park, blocking the people who wanted to leave early. As a result, people started arguing with each other just beside the House of Allah.

In Islam we must always think about others. Whether on a small scale, such as people blocking other cars in the carpark, or on a bigger scale, such as the victims of the recent Pakistani & Indonesian disasters. We mustn't be selfish or stubborn either. When it comes to small things such as parking, we shouldn't be selfish, so you should park somewhere where you won't cause chaos. Similarly, we shouldn't be stubborn when it comes to big things, such as lending a hand to the victims of natural disasters & war.

However, we must always think about others and not be selfish in both small & large matters at the same time. We can't just be one of those people who are willing to think about and give Sadaqah to those less fortunate, yet, they do not think about those whom they have just blocked with their cars.

The issue is not just parking though. Leaving phones on during prayer, raising voices unnecessarily inside the masjid and other matters are things that need to be resolved as well.

If we are always being selfish & not thinking about others, we will end up arguing & quarrelling amongst ourselves. `A'ishah reported that the Messenger of Allah (sallallahu `alayhi wa sallam) said: "The most hated person in the sight of Allah is the most quarrelsome person (the person who argues all the time)."[al-Bukhari: 637]

As Muslims, we should be united in small things, such as parking in the right places at the mosque, as well as large things, such as the spiritual, physical, mental & political unity of the Ummah.

And Allah Knows Best (Ibnu Adam)

Dakwah Akbar Komunitas Muslim Sydney Western Suburbs

Pada hari sabtu tanggal 20 Nopember 2010 bertempat di Mount Druitt Community Hall, 87 Mount Druitt rd – Mount Druitt – NSW, dilaksanakan dakwah akbar dengan tema “Menjalin Ukhuwah Islamiyah”. Acara ini terselenggara atas kerjasama Ashabul Kahfi, Al Ikhlas, Fajar Islam, Forum Pengajian Jumat (FPJ), Forum Study Islam (FSI), Institute of Social and Learning Association of Muslim (ISLAM), Keluarga Jawa Timur dan One Brothers.

Acara yang dipandu oleh Bapak Danny Amry (ketua majelis taklim Al Ikhlas) dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-quran oleh ananda Ismail dan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan Inggris oleh ananda Gesit. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan dari wakil Komunitas Muslim Sydney Western Suburb yang disampaikan oleh bapak Lukman Azis (Ketua Fajar Islam). Pada sambutan ini disampaikan bahwa Allah telah menjadikan kita umat yang satu. Meskipun umat Islam berbeda-beda suku, berbeda bahasa, berbeda warna kulit, namun sesungguhnya mereka tetap sebagai umat yang satu, satu aqidah dan satu syariah. Allah SWT dan Rasul-Nya mewajibkan umat Islam untuk bersatu sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (TQS. al-Hujarat [49]: 10). Sambutan ditutup dengan harapan semoga langkah kecil ini dapat menjadikan suatu kesadaran diantara kaum Muslim khususnya Muslim yang ada di Australia, untuk terus menggemakan dakwah tentang pentingnya dan keharusan untuk mewujudkan persatuan baik dalam skala lokal maupun dalam skala global yang masih menjadi cita-cita besar kita bersama: yaitu terwujudnya oersatuan kaum muslim di seluruh dunia di bawah satu kepemimpinan seorang Khalifah yang menjalankan institusi Khilafah yang akan membawa kebangkitan umat Islam yang saat ini sedang tercerai berai dan dalam kondisi terpuruk.

Sambutan berikutnya adalah dari Ashabul Kahfi yang disampaikan oleh bapak Ustadz Dr. Chalidin Yakob. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan pentingnya menjalin ukhuwah islam di Australia agar gema dakwah Islam terasa gaungnya dan mengharapkan secara berkesinambungan agar menyelenggarakan acara dakwah akbar semacam ini, sehingga jalinan ukhuwah Islamiyah di Australia dapat terwujud.

Selanjutnya acara utama adalah ceramah umum yang disampaikan oleh Dr. Irfan Syauqi Beik MSc, yang diundang dari Indonesia oleh Ashabul Kahfi dalam rangka penyelenggaraan Gema Dakwah Dzulhijjah 1431 H. Dalam ceramahnya disampaikan bahwa tema yang diambil dalam acara ini adalah tema yg menarik, krusial dan sangat penting sebab kondisi umat saat ini sedang terpuruk. Kondisi umat yang terpuruk ini adalah sebagai bagian dari proses perjalanan umat islam. Sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Di balik kesuksesan Islam yang dulu berjaya juga diawali dengan kesulitan-kesulitan dan masalah. Demikian juga dengan keluarga sakinah bukan berarti keluarga tanpa masalah, sedangkan dalam skala negara misalnya indonesia mempunyai masalah hutang yang besar dan juga kesenjangan ekonomi yang lebar, juga masalah sosial, masalah korupsi, pendidikan, dan berbagai masalah lainnya.

Oleh karena itu di tengah kompleksnya masalah ini kita harus percaya bahwa di balik kesulitan itu ada kemudahan dengan cara memanfaatkan potensi yang ada. Potensi pertama adalah Islam itu sendiri, dimana ajaran Islam adalah ajaran yang lengkap yang tercakup dalam Al quran dan sunah. Ibadah seharusnya sebagai sebuah kebutuhan dan bukan kewajiban. Kita harus memahami maqasit dengn benar. Banyak kalangan cendekiawan dan ilmuwan masuk islam setelah mempelajari Al quran.

Potensi kedua, umat Islam mempunyai potensi Sumber Daya Manusia yang cukup dengan banyaknya jumlah umat Islam yang banyak, hanya saja jika disertai dengan kualitas yang baik akan menambah kekuatan umat Islam. Umat Islam saat ini tidak banyak yang mempelajari Islam secara sungguh-sungguh sehingga tidak mengetahui sejarah kebesaran Islam. Sejarah membuktikan bahwa kejayaan Islam telah membawa peradaban manusia yang baik. Hal ini diperlukan

Potensi ketiga, pertolongan Allah melalui umat Islam yang terus melakukan dakwah. Seharusnya seorang muslim selalu bermanfaat bagi masyarakatnya dengan terus melakukan aktifitas dakwah sehingga Allah memberikan pertolongannya.

Untuk itu ada beberapa pilar yang harus dibangun dan harus diperkuat yaitu membangun:

1. Dakwah amar makruf nahi munkar, predikat umat terbaik akan menjadi kenyataan apabila umat Islam terus melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Jika dakwah ini tidak berjalan maka kalian akan diberi pemimpin dari golongan yang buruk. Jika dakwah tidak berjalan akan menghasilkan pemimpin, pengusaha dan ilmuwan yang menyesatkan. Akibat lain jika tidak berdakwah adalah doa kita tidak dikabulkan oleh Allah.

2. Tegakkan Sholat berjamaah. Permasalahan umat islam yang tidak bangkit bukan pada masalah misi dan visi tetapi pada kesatuan hati, salah satu sarana untuk menyatukan hati adalah dengan shalat berjamaah dan saling mendoakan sesama muslim. Diantara kebiasaan orang soleh seharusnya saling mendoakan. Persoalan ukhuwah bukan sebuah barang jadi tetapi adalah sebuah proses yang harus diusahakan.

3. Kita harus mengembangkan pilar ekonomi. Salah satu pilar ekonomi Islam adalah zakat. Muslim mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi vertikal hubungan manusia dengan Allah dan dimensi horizontal yaitu hubungan sesama manusia. Zakat adalah salah satu pilar horizontal.

4. Terus menerus membangun ketaatan kepada Allah Swt.

Kita harus bersabar secara berjamaah dan bersabar untuk sama-sama melakukan aktifitas dakwah, dan bersabarlah kita terhadap sesama aktifis dakwah. Sabar tidak boleh ada batasnya, insya Allah jika kita bersabar tujuan kita untuk menjalin ukhuwah Islamiyah akan tercapai. Acara ditutup dengan doa oleh Bapak Ustadz Dr. Chalidin Yakob. (Bambang PK)

Pengajian Bapak 19/11/2010

Pada hari Jumat 19 Nopember 2010 pengajian bapak-bapak diisi oleh ustadz Zaenal Arifin. Beberapa hal yang disampaikan dalam kajian kali ini antara lain Ibadah harus dilandasi dengan keikhlasan yang sungguh-sungguh seperti yang dicontohkan oleh nabi ibrahim ketika melaksanakan perintah Allah untuk berkurban. Berkorban seharusnya yang terbaik yang kita miliki, disini dibutuhkan keikhlasan yang sungguh-sungguh.

Semua ibadah harus dimulai dengan niat yang jelas, Allah akan membalas ibadah seseorang sesuai dengan niatnya. Seperti yang disampaikan oleh nabi Muhammad saw ketika berhijrah ke madinah bahwa pahala berhijrah tergantung pada niatnya, apabila niat berhijrah disebabkan karena harta maka yang di dapatkan hanya harta, tetapi jika diniatkan karena untuk menjalankan perintah Allah dan Rasulnya akan mendapat pahala dunia dan akherat. Ibadah dan amalan-amalan tidak ada nilainya bila tidak disertai dengan niat yang benar.

Contoh yang diajarkan oleh nabi Ibrahim dan nabi Ismail adalah ketika ada perintah dan larangan dari Allah maka segera dilaksanakan/ditinggalkan tanpa menawar-nawar lagi. Manusia selalu diuji oleh Allah swt, tetapi bagi seorang muslim yang taat dan ikhlas semua cobaan yang ada akan dihadapi dengan kesabaran.

Sesuatu dosa biarpun kecil akan memberikan bekas titik hitam di hati kita, untuk itu kita harus banyak-banyak beristighfar serta meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita agar hati kita tidak menjadi keras karena tertutup dosa-dosa kita. Allah maha pengampun dan penyanyang, maka bila kita meminta ampun atas dosa-dosa kita disertai dengan keinginan untuk bertobat akan diampuni dosa-dosa kita. Hanya satu dosa besar yang tidak bisa diampuni oleh Allah swt yaitu dosa musyrik yaitu dosa mensekutukan Allah dengan makhluk lainnya.(BPK)

Pengajian bersama FPJ dan Fajar Islam, serta Penggalangan Dana Untuk Korban Bencana Alam

Pada hari sabtu tanggal 6 Nopember 2010 dilaksanakan pengajian bersama majelis taklim Fajar Islam dan Forum Pengajian Jumat (FPJ). Pengajian kali ini diisi oleh Ustadz Chalidin Yakob dengan materi pengajian adalah tugas dakwah umat Islam.

Tugas utama dakwah adalah masing-masing diri seorang muslim harus melakukan dakwah kepada keluarganya, yaitu perintah agar kita menjaga keluarga kita dari api neraka karena pada saat ini kita umat Islam sedang sakit, beberapa penyakit umat Islam antara lain :

1. Umat Islam saat ini dalam lingkungan masyarakat yang jahil. Untuk itu kewajiban awal adalah belajar ilmu agama kepada siapa saja yang mempunyai kapasitas untuk mengajarkan bagaimana mengenal Allah lebih dekat agar sikap jahil ini bisa ditinggalkan .

2. Umat Islam dikuasai oleh musuh-musuh Islam di seluruh dunia pada saat ini. Salah satu sebab adalah kurangnya kesadaran umat Islam untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, diantara organisasi Islam banyak yang kurang bisa menjaga persatuan dan saling mempertajam perbedaan. Seharusnya kita tidak terlalu fanatic pada organisasi ataupun ustadz tertentu, karena Allah Swt melarang untuk mengagungkan seseorang berlebihan, sikap yang benar adalah bukan mengagungkan seorang ustadz tetapi mengambil apa yang diajarkan oleh ustadz berdasarkan Islam, sebagaimana Allah mencela sikap orang-orang yahudi yang mengagungkan rabbi-rabbi mereka meskipun hukum-hukum yang diajarkan bertentangan dengan hukun-hukum Allah Swt yaitu menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

Kita sering tidak adil kepada diri sendiri, karena waktu kita lebih banyak kita gunakan untuk urusan dunia daripada untuk bertaqarub kepada Allah Swt, jika kita tidak bisa adil kepada diri sendiri mungkinkan kita bisa adil terhadap orang lain bahkan kepada keluarga kita sendiri karena sedikitnya waktu yang kita berikan kepada keluarga kita untuk mengajarkan Islam secara intensif.

Dakwah harus dimulai dari diri kita sendiri, keluarga dan bermasyarakat. Alhamdulillah pada saat ini dakwah Islam berkembang dalam berbagai aktifitas, mulai dari dakwah kepada non muslim untuk mengajak masuk memeluk agama Islam, dakwah meningkatkan ketaqwaan individu, dakwah tentang keluarga, dakwah tentang ekonomi Islam maupun dakwah dalam bidang politik Islam. Perbedaan cara berdakwah ini hendaknya disikapi dengan bertoleransi satu sama lain sehingga bisa saling mengisi antara pendakwah satu dengan pendakwah lainnya.

Pada kesempatan pengajian bersama ini jamaah pengajian juga mengumpulkan dana untuk dikirimkan ke bencana alam di Indonesia (korban Tsunami Mentawai dan Gunung Merapi), total dana yang terkumpul sebesar $930, dana yang terkumpul ini disatukan dengan dana yang terkumpul dari jamaah North Sydney sebesar $1146.95. Jumlah keseluruhan dana sebesar $2076.95 akan segera diserahkan secepatnya kepada korban bencana tersebut, semoga bantuan tersebut bisa meringankan para korban bencana dan para penyumbang dana mendapatkan pahala dari Allah Swt. Amin.  (BPK).