Kabar Dari Gontor


Assalamu'alaikum wr.wb.

Dear brothers and sisters in Islam,

Semoga antum semua mendapat barakah dan lindungan Allah swt. Ahamdulillah saya mendapat kesempatan untuk merasakan kehidupan di kota santri.......Pondok Pesantren Gontor Putri I Ngawi Jatim. Mohon doa dari antum semua smoga saya bisa memanfaatkan kesempatan yang berharga ini untuk bisa memperdalam keimanan dan keislaman saya meskipun dalam waktu singkat (3 minggu). Sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan Tahun Baru Hijriah....untuk itu saya mengucapkan HAPPY NEW YEAR 1431H semoga dengan pergantian tahun ini kita diberi kekuatan untuk melakukan hijrah dari kekufuran kepada Islam yang kaffah. Amin.

Berikut ini ada artikel berkenaan dengan tahun baru Hijriah. Semoga bisa diambil hikmahnya.

Salam dari PP Gontor,

Errien



HIJRAH: SAATNYA MENINGGALKAN REZIM DAN SISTEM JAHILIAH

[Al-Islam 485] Waktu terus bergulir. Umat Islam tidak terasa memasuki tahun baru Hijriah 1431 H, meninggalkan tahun 1430 H. Hampir di setiap penjuru negeri-negeri Muslim, momentum pergantian tahun ini diisi dengan peringatan dan serimoni tahunan. Pergantian tahun hijriah kali ini hendaknya menjadi titik penting untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri) atas capaian-capaian umat Islam pada tahun-tahun yang lalu. Umat juga perlu merenungkan sejauh mana mereka menyusuri lorong waktu dan setiap kesempatan yang dikeruniakan Allah SWT dengan membuktikan rasa syukur dalam bentuk pengabdian (ibadah) kepada Allah SWT semata. Syukur dan pengabdian itu dibuktikan dengan cara menyelaraskan seluruh amal perbuatan dengan tuntunan yang datang dalam al-Quran dan uswah (teladan) hidup yang diberikan Baginda Rasulullah saw.

Pemaknaan hijrah yang utuh akan menjadikan umat Islam menyadari betapa saat ini kehidupannya masih jauh dari nilai-nilai hijrah seperti yang telah dicontohkan Baginda Nabi saw. dalam wujud kehidupan nyata di Madinah al-Munawarah (Yastrib).

Makna Hijrah

Ibn Rajab al-Hanbali dalam Fath al-Bara® menjelaskan, asal dari hijrah adalah meninggalkan dan menjauhi keburukan untuk mencari, mencintai dan mendapatkan kebaikan. Hijrah dalam as-Sunnah secara mutlak dimaknai: meninggalkan negeri syirik (kufur) menuju Dar al-Islâm karena ingin mempelajari dan mengamalkan Islam. Jadi, hijrah yang sempurna (hakiki) adalah meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah SWT, termasuk meninggalkan negeri syirik (kufur) menuju Dar al-Islam.

Para fukaha mendefinisikan hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju Darul Islam. (An-Nabhani, Asy-Syakhsiyyah al-Islamiyyah, II/276). Darul Islam adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariah Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan keamanannya secara penuh berada di tangan kaum Muslim. Sebaliknya, darul kufur adalah wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariah Islam dan keamanannya tidak di tangan kaum Muslim, sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam.

Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta hijrah Nabi saw. sendiri dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam). Artinya, Rasulullah berpindah dari satu negeri yang menerapkan sistem Jahiliah ke negeri yang kemudian menerapkan sistem Islam.

Pertama kali Rasulullah saw. menginjakkan kaki di Bumi Yastrib (Madinah al-Munawarah), hari Jumat pagi, 16 Rabiul Awal tahun ke-13 dari kenabian, bertepatan dengan 2 Juli tahun 622 Miladiah, setelah bersama sejumlah Sahabat menempuh perjalanan sangat bersejarah nan melelahkan; penuh derita dan ancaman kematian.

Tujuh belas tahun kemudian, Khalifah Umar bin al-Khaththab mengukirnya menjadi titik tolak kalender (penanggalan) untuk umat Islam, yang dimulai pada awal bulan Muharam karena begitu pentingnya peristiwa hijrah ini.

Rasulullah saw. Membangun Umat Terbaik

Pada awal kedatangan Rasulullah saw. di Tanah Yastrib (Madinah), beliau membangun Masjid Quba, kemudian Masjid Nabawi, dilanjutkan dengan mempersaudarakan kaum Muslim dari kalangan Muhajirin dan kaum Anshar atas dasar ikatan akidah tauhid La ilaha illa Allah Muhammad Rasalullah. Saat itu Rasulullah saw. secara de facto menjadi kepala negara di Tanah Yastrib (Madinah al-Munawwarah). Beliau membangun masyarakat istimewa yang berdiri di atas ideologi wahyu (Islam). Beliau melahirkan peradaban mulia. Ideologi Islam mewarnai setiap aspek kehidupan masyarakat Islam. Baik di ranah keyakinan, ibadah ritual maupun ruang publik (kehidupan politik), Islam sejak saat itu menjadi nilai sekaligus sistem yang melekat sepanjang perjalanan hidup kaum Muslim. Dari Darul Muhajirin (Darul Islam) ini, Islam diemban ke seluruh pelosok negeri untuk menebar kabar gembira dan mengajak setiap insan menghamba hanya kepada Allah SWT. Mereka diajak untuk mengikuti tuntunan Islam yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan menenteramkan kalbu.

Rasulullah saw. selama sepuluh tahun di Madinah telah meletakkan pondasi bangunan masyarakat islami dalam wujud yang teraba dan terasa. Masyarakat islami ini menjadi kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Hijrah Rasulullah saw. ke Madinah juga dirasakan hakikat dan tujuannya oleh orang-orang Quraiys yang berada di Makah al-Mukaramah pasca Futuhat terjadi. Sebagian besar mreka menekuk wajah karena malu saat mengingat masa lalu perlawanan mereka terhadap Rasulullah saw. Padahal akhirnya mereka merasakan bahwa kehidupan mereka sebelumnya adalah Jahiliah dalam ruang kegelapan nilai serta sistem hidup yang fasad (rusak), menuhankan akal dan menyembah sesama hamba; juga dalam sistem sosial yang hewani dan sederet kerusakan lain yang menjadi inti dari seluruh aspek kehidupan mereka. Hijrah pada akhirnya memisahkan antara haq dan batil serta antara hidup dalam kegelapan dan hidup dalam naungan cahaya terang-benderang. Sebagian besar manusia yang telah tersentuh dengan cahaya Islam enggan kembali pada sistem Jahiliahnya karena telah memahami perbedaannya secara hakiki.

Bagaimana Umat Islam Saat ini?

Prihatin. Di tingkat global negeri-negeri Islam menjadi obyek penjajahan gaya baru dari bangsa Barat. Irak dan Afganistan porak-poranda oleh AS dan sekutunya. Palestina tetap dalam cengkeraman Zionis Israel. Konflik terjadi di berbagai negeri Islam karena intrik dan kepentingan negara asing terhadap potensi-potensi strategisnya. Di negeri-negeri Barat diskriminasi atas umat Islam yang minoritas juga menjadi pemandangan saban hari. Sebaliknya, di negeri-negeri Islam sendiri kaum Muslim berada dalam tawanan penguasanya sekalipun mereka mayoritas. Negeri-negeri Islam masih terpecah-belah dan dipasung dalam ashabiyah modern yang disebut nasionalisme.

Di dalam negeri, sepanjang tahun 1430 H (2009 M) nasib umat Islam belum berubah, sekalipun sudah berganti DPR, dan lahir kabinet pemerintahan baru. Inilah fakta sepanjang tahun 2009 (1430H) yang berlalu. Negeri yang oleh para pujangga dulu disebut zamrud khatulistiwa ini juga tetap diwarnai oleh banyak sekali bencana berupa gempa bumi, banjir dan tanah longsor. Bencana tersebut menyisakan sebuah ironi. Selain karena faktor manusia, bencana terjadi karena qudrah (kekuatan) dan iradah (kehendak) Allah SWT. Karenanya, kita sering diajak berdoa agar terhindar dari segala bencana. Namun anehnya, mengapa pada saat yang sama kita tidak juga mau tunduk dan taat kepada Allah dalam kehidupan kita? Buktinya, hingga kini masih sangat banyak larangan Allah (riba, pornografi, kezaliman, ketidakadilan, korupsi dan sebagainya) yang dilanggar; masih sangat banyak pula kewajiban Allah (penerapan syariah, zakat, uqubat, shalat, haji, dan sebagainya) yang tidak dilaksanakan. Haruskah ada bencana yang lebih besar lagi untuk menyadarkan kita agar segera tunduk dan taat kepada Allah? Tentu tidak.

Jika demikian, ada beberapa catatan penting sebagai bahan muhasabah (renungan) kita semua terkait dengan berbagai situasi dan kondisi yang meliputi kehidupan umat Islam saat ini di berbagai belahan dunia dan di negeri Indonesia khususnya.

Pertama: Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2009 (1430 H), dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor utama di belakangnya, yakni faktor sistem dan manusianya. Kemiskinan, kriminalitas dan masalah sosial lain, intervensi asing, ketidakadilan, Islamophobia (ketakutan terhadap Islam) dan berbagai bentuk kezaliman yang ada sepenuhnya terjadi akibat pemimpin yang tidak amanah dan sistem yang buruk, yakni sistem Kapitalisme-sekular. Karena itu, jika kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Zat Yang Mahabaik. Itulah syariah Islam. Adapun pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu.

Kedua: Di sinilah sesungguhnya inti dari seruan Selamatkan Indonesia dengan Syariah. Sebab, hanya dengan sistem berdasarkan syariah, dan dipimpin oleh orang amanah saja Indonesia benar-benar bisa menjadi lebih baik. Dengan sistem ini pula terdapat nilai keimanan dan takwa dalam setiap aktivitas sehari-hari yang akan membentengi tiap orang agar bekerja ikhlas dan penuh amanah. Dengan syariah problem kemiskinan, intervensi asing, ketidakadilan, kezaliman dan berbagai persoalan masyarakat bisa diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga kerahmatan Islam bagi seluruh alam bisa diwujudkan secara nyata.

Ketiga: Karena itu, diserukan kepada seluruh umat Islam, khususnya mereka yang memiliki kekuatan dan pengaruh seperti pejabat pemerintah, para perwira militer dan kepolisian, pimpinan orpol dan ormas, anggota parlemen, para jurnalis dan tokoh umat untuk berusaha dengan sungguh-sungguh memperjuangkan tegaknya syariah di negeri ini. Hanya dengan syariah saja kita yakin bisa menyongsong tahun mendatang dengan lebih baik. Lain tidak.

Keempat: Untuk mewujudkan kesatuan umat di seluruh dunia dan penerapan syariah secara kâffah mutlak diperlukan Khilafah. Dengan kesatuan itu, umat akan menjadi kuat dan dengan kekuatan itu segala penjajahan dan kezaliman di Dunia Islam bisa diatasi secara sepadan. Insya Allah.

Khatimah

Berdasarkan pemaparan di atas, peringatan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw. sudah saatnya dijadikan sebagai momentum untuk segera meninggalkan sistem Jahiliah, yakni sistem Kapitalisme-sekular yang diberlakukan saat ini, menuju sistem Islam. Apalagi telah terbukti, sistem Kapitalisme-sekular itu telah menimbulkan banyak penderitaan bagi kaum Muslim.

Awal tahun Tahun Baru Hijrah dan hari-hari ke depan adalah hari untuk menggelorakan kebangkitan Islam menuju perubahan hakiki dan mendasar. Perubahan yang hakiki adalah perubahan yang dapat menyelesaikan secara tuntas seluruh persoalan kaum Muslim di seluruh dunia saat ini. Perubahan semacam itu tidak mungkin tercapai kecuali dengan dua hal sekaligus. Pertama: membangun kekuatan politik internasional Khilafah Islam yang menyatukan seluruh potensi kaum Muslim, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kedua: menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam Khilafah Islam tersebut. Hanya dengan cara inilah kaum Muslim akan mampu mengakhiri kondisi buruknya di bawah kekuasaan sistem Kapitalisme global menuju kehidupan mulia dan bermartabat di bawah payung institusi global Khilafah Islam.

"Apakah hukum Jahiliah yang kalian kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS al-Maidah [5]: 50).

Liputan: Keberangkatan Putera/Puteri Forum Pengajian Jumat Western Suburb Ke Gontor

Pada hari minggu tanggal 6 Desember 2009, putera-puteri Forum Pengajian Jumat Western Suburb – Sydney, berangkat menuju pondok pesantren Gontor untuk mengikuti program disana selama 3 minggu. Rombongan ini terdiri dari 21 orang yang terbagi dalam 3 regu, yaitu:

A. Regu Biru

Pengasuh : Ibu Errien Nariswati Aisyah dan Ibu Sulistyowati
Anggota regu:
1. Erma Bilqis Afra
2. Bilqis Kencana
3. Natasya F Hermawan
4. Nadia P Alvinia
5. Randy Manhuyod
6. Hanif Ali
7. Ismail H Effendie
8. Rizki Ahmad Nurdin

B.Regu Merah

Pengasuh: Ibu Tsalis Nursolikhah dan Ibu Rosdiana Manhuyod
Anggota regu:
1. Shofiya Abdilla Maslichan
2. Zakaria Noor Maslichan
3. Laetitia Mahdi
4. Allya Amany Syahrudi
5. Rachel Manhuyod
6. Amrullah Hamidi

C.Regu Hijau

Pengasuh: Bapak Raden Wijoyo
Anggota regu:
1. Gusman Wijoyo
2. Erick Brian Hunter


Rombongan yang akan berangkat ini berkumpul di Sydney Airport pada jam 7 pagi diantar oleh keluarga, diantara keluarga yang mengantar adalah :
- Keluarga Ali Maslichan
- Keluarga Agus Hermawan
- Keluarga Faisal
- Keluarga Pipin/Kusdi,
- Keluarga Syawal Hamidi
- Keluarga Bambang Purba Kencana
- Keluarga Lutfi
- Keluarga Ali Nurdin
- Keluarga Ibu Lisa
- Keluarga Ibu Nani
- Keluarga Ibu Nadra

Meskipun terjadi insiden kecil seperti kesalahan komputer bagian tiket mendeteksi passport salah satu peserta, pegangan koper yang tidak bisa ditutup sehingga bagian tiket tidak mau menerima koper tersebut sehingga dengan terpaksa pegangan koper tersebut dipatahkan, kelebihan bagasi pada kelompok biru, dan beberapa hal kecil lainnya, syukur Alhamdulillah semua administrasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pelepasan rombongan didahului dengan sedikit pesan dan do’a bersama yang dipimpin oleh Bapak Ali Maslichan, kemudian dilanjutkan dengan peluk cium dari anggota keluarga yang mengantar, dimana sebagian peserta dan keluarga yang mengantar tampak menangis karena merasa terharu.

Pesawat berangkat sekitar jam 11 siang dari Sydney, landed di Jakarta jam 13.45 WIB dan baru beres administratif bea-cukai serta imigrasi sekitar jam 15.15 WIB. Selanjutnya sebelum melakukan perjalanan berikutnya ke Bandara H. Juanda Surabaya yg berangkat jam 17.00 WIB, rombongan melaksanakan shalat Ashar dahulu di Bandara Soekarno-Hatta, setibanya di Bandara Surabaya langsung menuju Pondok Pesantren Gontor, dan menurut kabar sampai di gontor pada jam 1.30 WIB (atau 5.30 waktu Sydney) dini hari tanggal 7 Desember 2009, artinya rombongan peserta menempuh perjalanan lebih dari 20 jam sejak dari Sydney, sebuah perjalanan yang melelahkan, semoga Allah meridhoi semua aktifitas putera/puteri Forum Pengajian Jumat Western Suburb Sydney. (BPK)

Liputan: Persiapan Akhir Dan Do'a Bersama Menjelang keberangkatan Ke GONTOR

Pada hari Jumat tanggal 4 Desember 2009, dilaksanakan pertemuan untuk melakukan persiapan terakhir dan do'a bersama agar keberangkatan putera-puteri Forum Pengajian Jumat ke Pondok Pesantran Gontor berjalan dengan lancar.

Pengarahan persiapan akhir dilakukan oleh Koordinator Forum Pengajian Jumat bapak Agus Hermawan, berkenaan dengan tiket para peserta, hal-hal yang perlu dibawa untuk keperluan selama menetap di Gontor, teknis keberangkatan untuk kemudahan pelaksanaan koordinasi dengan membagi 3 kelompok yaitu kelompok biru (dibimbing oleh ibu Errien dan ibu Sulis) - kelompok merah (dibimbing oleh ibu Nur dan ibu Ros) - kelompok hijau (dibimbing oleh Raden Wijoyo).

Acara dilanjutkan dengan pesan-pesan dari Ustad ardi Hanan kepada para peserta yang akan berangkat, bahwa keberangkatan mereka ke Gontor adalah atas usaha orang tua mereka dengan harapan putera/puteri mereka dapat menuntut ilmu agama dengan baik, untuk itu seharusnya mereka memanfaatkan waktu di pondok pesantren Gontor dengan sebaik-baiknya. Acara kemudian ditutup dengan do’a bersama agar keberangkatan, aktifitas selama di Gontor, serta perjalanan pulang mereka kembali ke Sydney berjalan dengan lancar. (BPK)



Pengajian Umum 20/11/2009 : Idul Adha

Pengajian umum Jumat 20 Nopember 2009 disampaikan oleh Ustadz Ardi Hanan yang membahas tentang hukum Idul Adha. Beberapa hal yang disampaikan dalam pengajian umum ini antara lain adalah:

- Beberapa hadist nabi berkenaan dengan hari raya Idul Adha, antara lain :

“Siapa saja yang menghidupkan malam 2 hari raya dia berharap pahala dari Allah hatinya tidak pernah mati/lalai dimana hari itu banyak hati-hati yang mati/lalai”

“Hiasi hari raya itu dengan takbir”

“Tidak ada perbuatan pada hari raya idul adha kecuali berkorban”

“Faedah dari qurban adalah setiap bulu dari qurban menjadi suatu kebaikan”

“Barang siapa mempunyai harta dan tidak mau berkorban maka jangan dekat-dekat majelis Nabi”

- Hari raya Idul Adha pertama kali dilaksanakan pada tahun I Hijriah

- Dalil Al Qur’an yang berkenaan dengan melaksanakan qurban adalah Surat Al Kautsar (108) ayat 2, yang berbunyi : “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai) ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah”.

- Hukum salat Idul Adha. Menurut mahzab Hambali adalah Fardhu Kifayah yaitu apabila sebagian umat Islam sudah melaksanakan maka yang tidak mengerjakan tidak terkena dosa. Menurut mahzab Maliki dan Syafii adalah Sunah Muakad bagi orang yang terkena kewajiban melaksanakan salat Jumat.

- Mengucapkan selamat Idul Fitri dan Idul Adha hukumnya adalah mubah

- Hukum perempuan melaksanakan salat Idul Fitri dan salat Idul Adha menurut mahzab Hambali dan Syafii adalah : “tidak dianjurkan secara khusus bagi perempuan untuk melaksanakan shalat Jumat dan salat Idul Fitri/Idul Adha, tetapi bila pergi melakukan salat tersebut disyaratkan untuk tidak memakai wangi-wangian dan jangan memakai pakaian yang terlalu megah”. (BPK)

Pengajian Ibu 13/11/2009 : Pertanyaan Mendasar Hidup

PERTANYAAN MENDASAR HIDUP
(Ummi Afra)


Gambaran lamanya hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan sebelum dan sesudah dunia:

<---------------Sebelum---------------!---Dunia---!-------------Sesudah---------------------
<------------------------------------- 0 th ----- 80 th --- Akherat, lamanya tak terhingga

Perbandingan antara kehidupaan di dunia dengan di akherat bisa digambarkan dengan cara lain:
Jari dicelupkan ke air laut, kemudian diangkat dan dari jari tersebut akan menetes air. Air yang menetes tersebut diibaratkan dengan kehidupan di dunia sedangkan air yang ada di laut diibaratkan kehidupan akherat. Kehidupan di dunia yang singkat akan menentukan kehidupan di akherat, yang hanya ada dua pilihan, yaitu surga atau neraka.

Berkaitan dengan hidup ada 3 pertanyaan mendasar yaitu:
- Darimana Manusia berasal
- Untuk apa manusia di dunia
- Mau kemana manusia setelah meninggal

Jawaban dari ke tiga pertanyaan tersebut akan sangat mempengaruhi hidup kita di dunia dan sangat menentukan kebahagiaan di dunia dan di akherat. Bagi orang atheis yang percaya bahwa makhluk hidup (termasuk manusia) ada dengan sendirinya (bukan diciptakan Tuhan ), dia akan menikmati hidup di dunia sepuasnya karena kalau dia mati segala sesuatunya akan berakhir (tidak ada kehidupan lagi).
Hal ini sangat berbeda sekali dengan seorang muslim:
- jawaban pertanyaan 1: Manusia berasal dari Allah atau diciptakan oleh Allah. Ini mengingatkan Manusia akan adanya Pencipta yang bisa diketahui dari bukti-bukti penciptaan-Nya (QS Ali Imran:190).

- jawaban pertanyaan 2: merupakan tujuan penciptaan Manusia yang merupakan misi hidupnya yaitu untuk BERIBADAH KEPADA ALLAH (QS AdzDzariyyat: 56). Selain ibadah mahdhoh (seperti shalat, zakat, puasa, dll), ibadah juga memiliki arti tunduk dan patuh pada hukum-Nya. Seluruh aktifitas manusia bila dilakukan sesuai dengan hukum-Nya, yaitu SYARIAT ISLAM, maka akan merupakan suatu ibadah, baik itu dalam masalah dirinya sendiri (seperti berpakaian, makan, minum,dll) juga masalah muamalat (seperti ekonomi, politik, pendidikan, hukum, dll). Inilah yang akan menjadi amalan kita selama di dunia.

- Jawaban pertanyaan 3: sesuai dengan kalimat “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN “ = SESUNGGUHNYA KITA BERASAL DARI ALLAH DAN AKAN KEMBALI KEPADA ALLAH. Setelah meninggal, manusia akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan misi hidupnya selama di dunia (QS Az-Zalzalah: 6-8). Setelah melalui pengadilan Allah di Yaumil Hisab manusia akan ditentukan kehidupannya di akherat, yang hanya dua pilihan surga atau neraka.

Jadi kehidupana dunia yang sangat pendek akan menentukan apakah manusia mendapat kebahagiaan abadi di surga atau siksa yang mengerikan di neraka. Agar seorang muslim bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akherat dia harus selalu mengikuti ATURAN ALLAH = SYARIAT ISLAM dalam setiap aktifitasnya di dunia ini.

Pengajian Bapak 6/11/2009 : Kemukjizatan Al Qur'an

Kemukjizatan Al Qur'an

Pangajian untuk bapak-bapak tanggal 6 November 2009 diisi oleh Uztad Zulkarnaen membahas tentang Kemukjizatan Al Qur’an. Isi dari kajian tersebut adalah :

- Iman kepada Al Qur’an adalah salah satu dari rukun iman

- Iman harus dilandasi dengan kepastian dan tidak dianjurkan atas dasar perasaan

- Mukjizat tidak bisa dipelajari dan direkayasa, berbeda dengan sihir yang bisa dipelajari dan direkayasa

- Rasullulah mempunyai beberapa mukjizat, tetapi mukjizat yang abadi yang bisa dirasakan oleh umat pada jaman Rasullulah sampai dengan akhir jaman nanti adalah Al Qur’an

- Ada 3 kemungkinan siapa yang mebuat Al Qur’an, yaitu :
1. Orang Arab
2. Muhammad
3. Allah SWT

Kemungkinan bahwa Al Qur’an yang membuat orang arab dapat dipatahkan oleh tantangan yang tercantum dalam surat At Tur (52) ayat 34 yang berbunyi : “Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al Quran) jika mereka orang-orang yang benar.”. Tantangan-tantangan lain tercantum dalam :
* Surat Al Isra (17) ayat 88 yaitu tantangan terbuka pada manusia dan jin untuk membuat Al Qur’an
* Surat Hud (11) ayat 13 yaitu tantangan untuk membuat 10 surat.
* Surat Yunus (10) ayat 38 yaitu tantangan untuk membuat 1 surat
* Surat Al Baqarah (2) ayat 23-24 yaitu tantangan untuk membuat surat yang serupa

Tantangan-tantangan tersebut tidak bisa dijawab/dilaksanakan oleh manusia pada umumnya dan orang arab pada khususnya (sebab Al quran ditulis dalam bahasa arab).

Kemungkinan bahwa Al Qur’an dibuat oleh Muhammad terbantah oleh Al Quran yang tercantum dalam surat Al Ankabut (29) ayat 48 yang artinya : “Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelumnya (Al Qur’an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu, sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis) niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya”.
Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang tidak bisa membaca dan menulis, jadi sangat tidak mungkin Al qur’an ditulis oleh nabi Muhammad SAW.

Jika kemungkian pertama dan kemungkinan kedua tidak mungkin, maka hal yang pasti adalah Al Qur’an wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada manusia, hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Hud (11) ayat 14 yang artinya : “Maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu, maka (katakanlah) : ketauilah bahwa (Al Quran) itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (masuk islam)?”

- Kemukjizatan Al Quran dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya bisa dilihat dari susunan tata bahasa yang sangat indah, misalnya bisa ditemukan dalam surat Al Qamar (54) dimana dalam surat tersebut seluruh ayat mempunyai akhiran huruf Ra. Ditinjau dari segi science, banyak para ilmuwan yang membuktikan bahwa Al Qur’an berbicara tentang rahasia keilmuan, misalnya tentang proses bayi dalam kandungan (Surat Al Mukminun (23) ayat 12 s/d 14), tentang masalah kelautan (Surat Ar Rahman (55) ayat 19-20 dan surat Al Furqan (25) ayat 53). (BPK)

Pesantren Kilat

P E N G U M U M A N
Salam,
Ikhwan-akhwat rahimakumulloh, berkaitan dengan rencana keberangkatan putra/putri kita ke PONDOK MODERN DARUSSALAM, GONTOR. Maka kajian untuk Bapak-bapak dan juga Ibu-ibu untuk jum'at ini ditiadakan.
Mengingat ada beberapa hal penting yg perlu di bicarakan berkenaan dengan rencana tersebut. Berikut ini hal-hal yg perlu diperhatikan menyangkut keperluan anak laki-laki selama di Pondok :
Sarung (2x), peci (songkok), sabuk/ikat pinggang, kemeja polos, celana training, kaos (T-shirt), sandal jepit, buku tulis, pena dst ( keperluan tsb dpt dibeli di Pondok kl tdk sempat dipersiapkan). Dan juga celana panjang polos hitam/darkblue, sepatu olah raga.
Untuk keperluan anak perempuan : Gamis, jilbab, pakaian olah raga (kaos tangan panjang), sepatu olah raga, rok dan baju keatasan panjang, sandal jepit, serta buku tulis dan pena.
Selama di Pondok baik laki-laki ataupun Perempuan tidak diperkenankan membawa Mobile Phone, i-pod, gamewatch, dan sejenisnya.
Dan sebagai gambaran kegiatan selama di Pondok adalah sbb :
Minggu 6 Desember:
Tiba di Bandara Surabaya. Rombongan Putra & Putri berangkat menuju Pondok Gontor. Istirahat di Wisma Darussalam di Gontor 1.
Senin 7 Desember:
4:00-5:00 Bangun, Sholat Shubuh berjamaah di Wisma
5:00-6:00 Mandi & Sarapan
6:00-7:00 Persiapan untk berangkat menuju kampus Pondok Gontor
7:00- 9:00 Keliling ke seluruh pondok
9:00-11:00 Berkumpul sekaligus ramah tamah dgn pimpinan pondok
12:00-13:00 Sholat Dzuhur berjamaah dan makan siang
14:00 Berangkat menuju kampus Putri 1
17:00 Tiba di kampus Putri 1, mandi, Sholat Maghrib
18:00-19:00 Ramah tamah bersama pimpinan Pondok Putri 1
20:00 sholat Isya & istirahat
Selasa 8 Desember:
4:00-5:00 Bangun Sholat Shubuh berjamaah
5:00-6:00 Keliling melihat area pondok
6:00-7:00 Mandi & sarapan
7:00 Berangkat menuju kampus Putri 3
7:00-9:00 Ramah tamah bersama pimpinan
9:00-11:00 Keliling area kampus Pondok Putri 3
11:00-12:00 Sholat dhuhur & makan siang
13:00 Peserta Pria berangkat menuju kampus Putra 1
17:00-18:00 Tiba di kampus Putra 1, mandi, Sholat Maghrib
18:00-18:30 Membaca Al Qur'an
19:00-19:30 Makan malam & Sholat Isya
20:00-21:00 Briefing kegiatan
21:00-4:00 Istirahat
Rabu 9 Desember dan hari belajar efektif belajar lainnya:
03:30-04:30 Bangun pagi, Sholat shubuh berjama'ah
04:30-05:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a-do'a (bimbingan)
05:00-05:30 Belajar kosakata bahasa arab
05:30-06:30 Olahraga dan keliling kampus
06:30-07:00 Mandi dan persiapan masuk kelas
07:00-07:30 Sarapan Pagi
07.30-08:15 Belajar di kelas Materi 1
08:15-09:00 Istirahat 1 dan sholat dhuha
09:00-09:45 Belajar di kelas Materi 2
09:45-10:00 Istirahat 2
10:00-10:45 Belajar di kelas Materi 3
10:45-11:00 Istirahat
11:00-11:45 Belajar di kelas Materi 4
11:45-12:15 Persiapan Shalat Dzuhur
12:15-13:00 Sholat Dzuhur berjama'ah dan baca Al Qur'an
13:00-15:00 Makan siang dan free program
15:00-15:30 Sholat Ashar berjama'ah
15:30-16:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
16:00-17:00 Kegiatan ekstrakurikuler
17:00-17:30 Mandi dan persiapan sholat maghrib
17:30-18:15 Sholat Maghrib berjama'ah
18:15-18:45 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
18:45-19:30 Makan malam
19:30-20:00 Shalat Isya' berjama'ah
20:15-21:00 Evaluasi harian/ menulis resume
21:00-04:00 Istirahat.
Jum'at (hari libur) diisi dgn kegiatan ekstrakurikuler:
03:30-04:30 Bangun pagi & sholat Shubuh
04:30-05:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
05:00-06:30 Olahraga
06:30-07:00 Sarapan pagi
-
-
10:00-10:45 Persiapan Sholat Jum'at
10:45-12:15 Sholat Jum'at
12:15-13:00 Makan siang dan free program
-
15:00-15:30 Shalat Ashar berjama'ah
15:30-16:00 Mengaji Al Qur'an dan hafalan do'a do'a (bimbingan)
-
17:00-17:30 Mandi 7 persiapan sholat magrib
17:30-18:15 Shalat Maghrib berjama'ah
dan seterusnya....
Demikian pengumuman yg bisa saya sampaikan, untuk lebih lanjutnya kita bicarakan pada hari Jum'at. Jazakalloh..
Wasalam,
Koordinator.

Pengajian Umum 30/10/2009 : Tafsir Surat Al Ma'un

Pengajian Jumat 30 Oktober 2009 kali ini diisi oleh Ustadz Zaenal A. Pada pengajian ini Ustadz Zaenal menjelaskan tentang Surat Al Ma’un. Sebelumnya diterangkan bahwa pentingnya kita mengkaji Al Qur’an, sebab Al Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang mutaqin. Al Qur’an mengandung perintah-perintah yang bersifat fardlu ain misalnya sholat, dan mengandung perintah-perintah yang bersifat fardlu kifayah misalnya memandikan dan menguburkan mayat.

Adapun penjelasan dari surat Al Ma’un adalah :
- Barang siapa memelihara anak yatim sampai dewasa, maka akan mendapat pahala di surga bersama-sama dengan Nabi Muhammad SAW. Barang siapa mengambil harta anak-anak yatim, maka perutnya akan memakan api neraka.
- Definisi anak yatim adalah anak yang ditinggal mati ayahnya sampai batas anak tersebut bisa mandiri.
- Orang-orang yang tidak memberi makanan kepada orang miskin adalah termasuk orang-orang yang mendustakan agama.
- Orang-orang yang lalai adalah orang-orang yang dalam shalat tidak tepat waktunya (mengakhirkan waktu sholatnya hingga terlewat), atau dengan kata lain orang-orang yang melalaikan waktu shalat.

Beberapa sifat yang dicela oleh Allah SWT:
1. Membiarkan anak yatim.
2. Tidak suka menolong orang miskin.
3. Orang-orang yang sholat tetapi tidak menjaga waktu shalatnya.
4. Orang-orang yang mengerjakan kebaikan tetapi bukan karena Allah SWT (karena Riya dan lain-lain).
5. Orang yang tidak suka menolong sesama sedangkan dia mempunyai kemampuan.

Pesan dari (inti sari) surat Al Ma’un:
1. Meyakinkan kita adanya hari pembalasan .
2. Manusia yang tidak mempunyai keyakinan terhadap hari kebangkitan termasuk ke dalam seburuk-buruk manusia.
3. Peringatan yang sangat keras terhadap orang yang memakan harta/haknya anak yatim.
4. Peringatan keras terhadap orang-orang yang melalaikan shalat yaitu yang tidak tepat waktu dan tidak khusyu’ dalam shalatnya.
5. Menjelaskan sifat-sifat orang munafik, yaitu orang-orang yang tidak suka memberikan pertolongan kepada orang lain.

(BPK)

Silaturahim Forum Pengajian Jumat

Setelah selama bulan Ramadhan pengajian rutin ditiadakan dan diganti dengan shalat terawih bersama, serta beberapa kali pengajian ditiadakan berkaitan dengan suasana idul fitri, untuk pertama kalinya hari jumat tanggal 9 oktober 2009 Forum Pengajian Jumat memulai lagi kegiatannya dengan mengadakan acara Silaturahim. Pada kesempatan tersebut Forum Pengajian Jumat juga menggalang dana untuk diberikan kepada korban bencana alam di Padang. Acara silaturahim ini diisi tausyiah oleh Ustad Zulkarnaen, ringkasan materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :


- Sesungguhnya Allah mencintai dan sayang kepada orang mukmin, sehingga langkah-langkah orang mukmin dibimbing oleh Allah SWT, sebagaimana yang difirmankan dalam Surat Al-Hasyr ayat 18 : "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." Dalam surat tersebut Allah mengingatkan orang-orang yang beriman agar segala tindakan yang dilakukan berorientasi kepada kehidupan akhirat.

- Allah tidak menyukai orang yang fasik, yaitu orang-orang mukmin yang tidak mau berhukum kepada aturan Allah SWT. Hukum yang diturunkan Allah untuk manusia mempunyai 3 dimensi, yaitu : 1. Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, 2. Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, 3. Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya.


- Hidup manusia sangat singkat, manusia bila tidak memanfaatkan waktunya yang singkat tersebut akan merugi, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Asr : "Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran".

- Allah menciptakan manusia untuk memakmurkan bumi dalam rangka taat dan beribadah kepada Allah SWT.

- Orang yang bijaksana adalah orang-orang yang menghitung-hitung persiapan untuk kehidupan akhirat.

- Allah menguji manusia dengan rasa takut, orang yang mendapat musibah/cobaan hendaknya menghadapi dengan kesabaran.

- Sesama orang muslim adalah bersaudara, untuk itu jika melihat muslim yang lain mendapatkan musibah hendaknya memberikan pertolongan, sekurang-kurangnya memanjatkan do'a untuk yang tertimpa musibah.

- Banyaknya cobaan-cobaan saat ini yang diberikan Allah kepada umat Islam hendaknya dipahami sebagai pengingat bagi umat Islam karena telah jauh dari menjalankan syariat Islam yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.


- Syariat Islam harus ditegakkan di muka bumi ini untuk kemaslahatan semua umat manusia. Syariat Islam akan sempurna dijalankan dengan berdirinya khilafah Islamiyah. (BPK)

Liputan : Great Debate: Does God Exist?

Pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2009 jam 6.30 pm bertempat di Central Lecture Block Theatre 6,University of New South Wales, dilangsungkan acara menarik debat terbuka yang mengambil tema : “Apakah Tuhan Itu Ada?”.
Debat terbuka ini menampilkan 2 pembicara yaitu :
1. Uthman Badar, mantan presiden Muslim society of USYD (University of Sydney), sebagai pembicara affirmative.
2. Alan Zeino, mantan presiden Atheist society of UNSW (University of New South Wales), sebagai pembicara negative.

Pelaksanaan debat di atur dalam 5 sesi yaitu:
1. 25 menit penyampaian oleh pembicara affirmative Uthman Badar
2. 25 menit penyampaian oleh pembicara negative Alan Zeino
3. 15 menit respon oleh pembicara affirmative Uthman Badar
4. 15 menit respon oleh pembicara negative Alan Zeino
5. Debat silang antara 2 pembicara selama 25 menit

Debat yang dihadiri oleh peserta tidak kurang dari 600 orang melebihi kapasitas gedung yang disediakan ini berjalan sangat menarik. Pada sesi pertama Uthman Badar menyampaikan secara rinci argumentasi adanya keberadaan Tuhan. Bahwa segala sesuatu/makhluk yang ada di dunia ini adalah TERBATAS dan TERGANTUNG kepada yang lainnya. Diberikan berbagai contoh bahwa mulai dari benda terkecil misalnya atom, kemudian manusia, tata surya dan sebagainya adalah terbatas dan tergantung pada makhluk lain. Segala sesuatu yang terbatas dan tergantung kepada makhluk lain adalah bukan PENCIPTA. Dengan berbagai contoh data Uthman Badar membuktikan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah terbatas dan tergantung kepada lainnya. Segala sesuatu ini yang ada di dunia ini ada yang menciptakan, dan bukan terjadi secara kebetulan. Zat yang tidak terbatas dan tidak tergantung kepada makhluk lain adalah zat yang layak disebut sebagai pencipta, yang dalam bahasa inggris disebut GOD atau Tuhan.

Pada sesi kedua Alan Zeino menyampaikan secara umum bahwa banyak terjadi perbedaan pandangan diantara para penganut agama siapa yang paling benar diantara nabi-nabi mereka. Banyak terjadi perselisihan diantara para penganut agama misalnya antara agama Kristen dan Islam, atau diantara sesama agama Islam misalnya suni dan syiah, atau banyaknya sekte-sekte dalam agama Kristen/Katolik. Jika demikian halnya maka sangat mungkin terjadi semua agama salah, maka bagaimana mungkin kita mengikuti ajaran sebuah agama. Semua yang ada di dunia ini terjadi karena proses EVOLUSI, manusia sebagai bagian dari dunia adalah bukan sesuatu yang istimewa tetapi nothing (bukan siapa-siapa), karena itulah manusia tidak butuh Tuhan untuk mengatur dirinya menjadi baik ataupun buruk. Agama menjadikan orang-orang mengambil suatu kesimpulan yang cenderung salah. Sayangnya Alan Zeino tidak memberikan argumentasi yang lebih dalam tentang teori evolusi yang dipahaminya, dia lebih banyak menyoroti fakta para penganut agama yang kondisinya tidak baik.

Pada sesi selanjutnya Alan Zeino menolak untuk memberikan respon dan debat silang, dan mempersilahkan Uthman Badar untuk melanjutkan argumentasi dan penjelasannya, moderator mampersilahkan waktu yang tersisa sepenuhnya dipergunakan oleh Uthman Badar karena Alan Zeino menolak untuk mempergunakan waktu yang diberikan, sehingga argumentasi dan opini yang diberikan oleh Uthman Badar terlihat menonjol. Opini menjadi agak seimbang ketika dilakukan sesi tanya jawab dan dialog dengan para peserta, para peserta yang cukup banyak berasal darai kalangan atheis memberikan pertanyaan-pertanyaan yang cukup tajam kepada Uthman Badar, misalnya: bila Tuhan itu ada mengapa tidak ada wujudnya, kitab mana yang benar diantara pemeluk-pemeluk agama karena masing-masing agama menganggap kitab merekalah yang paling benar, dan berbagai pertanyaan lainnya. Uthman Badar berusaha menjawab semua pertanyaan tersebut dengan argumentative sehingga terjadilah sebuah dialog yang cukup seru tetapi sehat. (Bambang PK).

I'tikaf di Masjid Turki - Mount Druitt

Pada hari Jumat tanggal 18 September 2009, bertempat di Masjid Turki – Mount Druitt, untuk pertama kalinya Forum Pengajian Jumat (FPJ) melaksanakan I’tikaf dan Qiyamul Lail. Acara dimulai jam 11 malam dengan melakukan tadarus, dilanjutkan dengan kajian Islam yang mengambil tema “Memaknai Idul fitri”, dilanjutkan dengan shalat Qiyamul Lail yang diimami oleh Ustad Ardi Hanan, kemudian dilanjutkan dengan makan sahur bersama, dan acara diakhiri dengan shalat subuh berjamaah.

Pada kajian Islam kali ini yang memberikan materi bahasan adalah Ustadz Noorsyamsi dan Ustadz Ahmad Migdad. Pada kesempatan pertama Ustadz Noorsyamsi menyampaikan bahwa bulan Ramadhan akan terasa cepat berlalu bagi mereka yang mencari pahala sebanyak-banyaknya, tetapi bagi mereka yang melakukan ibadah puasa hanya sekedar melaksanakan kewajiban saja akan terasa begitu lama. Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi orang-orang yang telah banyak melakukan ibadah, hanya saja telah terjadi salah kaprah bahwa idul fitri adalah perayaan yang berupa bersenang-senang saja, tetapi melupakan apa sesungguhnya esensi dari bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, sehingga seringkali yang didapatkan selama berpuasa di bulan Ramadhan adalah rasa lapar dan haus saja.

Banyak sekali muslimin dan muslimah setelah berlalunya bulan Ramadhan kembali melakukan sifat-sifat yang buruk. Seharusnya setelah bulan Ramadhan berlalu, kita kembali kepada fitrah manusia yaitu fitrah kembali kepada Islam yaitu tunduk kepada Allah SWT, bukan hanya sekedar ucapan tetapi juga sikap dalam hidup sehari-hari kita. Islam tidak bisa diambil dan diterapkan sebagian-sebagian saja, tetapi diambil dan diterapkan secara keseluruhan, untuk itulah dibutuhkan kesungguhan dan perjuangan yang terus menerus untuk melaksanakan kehidupan Islam dalam diri kita, sehingga kita mendapatkan ridla Allah baik di dunia maupun akhirat.

Pada kesempatan kedua ustadz Ahmad Migdad membawakan materi yang diberi judul “Idul Fitri dan Takbir yang hilang”. Isi dari materi tersebut antara lain adalah ada 2 hal yang mendasari umat muslim bergembira di hari raya Idul Fitri, yaitu :
1.Telah berhasil melaksanakan ibadah puasa
2.Sabda Rasullulah bahwa kebahagiaan puasa Ramadhan akan didapatkan pada saat berbuka dan pada saat hari raya Idul Fitri.

Pada hari raya Idul Fitri umat Islam mengumandangkan takbir, dan pada saat ini adalah saat mereka saling memaafkan dengan perasaan haru. Tetapi banyak hal-hal yang dilakukan oleh umat Islam pada saat Idul Fitri kurang islami, misalnya meninggalkan khotbah sebelum khotbah selesai, berpakaian yang sering berlebihan dan lain sebagainya.

Idul Fitri dari tahun ke tahun di banyak negara banyak mengalami kesedihan-kesedihan, sehingga takbir pada saat Idul Fitri dikumandangkan tidak menunjukkan suatu kegembiraan, hal ini disebabkan banyaknya negari-negeri di mana umat Islam berada mengalami kondisi penjajahan baik secara fisik maupun secara idiologis. Banyak kita saksikan umat Islam yang masih mengalami kemiskinan, kelaparan, penindasan di berbagai negara, juga banyak ajaran-ajaran Islam yang tidak dilaksanakan misalnya masih maraknya perjudian, riba, dan berbagai kemaksiatan yang lain. Hal ini terjadi disebabkan karena tidak tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi ini. Hanya Amirul mukminin yang bisa menerapkan hukum-hukum Islam dan menegakkannya di muka bumi ini, sehingga takbir kegembiraan untuk seluruh umat Islam di muka bumi ini dapat dirasakan. Takbir yang ada saat ini adalah takbir yang hilang, karena masih banyaknya kesedihan-kesedihan yang dialami umat Islam. (BPK)

I’tikaf dan Qiyamul Lail

Assalamu'alaikum wr wb

Forum Pengajian Jumat (FPJ)

Insya Allah akan mengadakan I’tikaf dan Qiyamul Lail

Waktu : Jumat 18 September 2009

Jam : 11.00 pm s/d Selesai

Tempat : Masjid Turki – Mount Druitt,
Corner Luxford Rd and Hythe St – Mount Druitt (Depan Mc Donald)

Acara :
- 11.00 pm – 12.00 pm : Tadarus
- 12.00 pm – 02.00 am : Kajian Islam tema : “Memaknai Iedul fitri”
- 02.00 am – 02.30 am : Break / Tadarus
- 02.30 am – 03.00 am : Qiyamul Lail
- 03.00 am – 03.30 am : Tadarus / Persiapan Sahur
- 03.30 am : sahur bersama
- 05.15 am : Shalat Subuh berjamaah

Besar harapan kami agar kiranya saudara-saudara seiman, khususnya yang ada di Western Suburb dapat ikut serta di dalam acara i'tikaf bersama ini, untuk bersama-sama serta berlomba-lomba di dalam meraih pahala dari Allah SWT.

Juga untuk meramaikan masjid terutama di fase 10 terakhir Ramadhan, karena selama ini masjid Turki tidak pernah dipakai untuk i'tikaf oleh para jema'atnya.

Wassalamu alaikum wr.wb

Buka Puasa Bersama Majelis Taklim Western Suburb

Pada hari Ahad tanggal 6 september 2009, bertempat di Jim Southee Community Centre - 117 James Cook Dr. - Kings langley, diadakan buka puasa bersama Majelis Taklim di Sydney Western Suburb yang terdiri dari Majelis Taklim Al-Ikhlas, Fajar Islam dan Forum Pengajian Jumat (FPJ). Selain buka puasa bersama juga diisi ceramah yang dibawakan oleh tamu dari Indonesia yaitu Ustadz Agus Setiawan.

Acara yang dipandu oleh Bapak Iwan Natapradja ini dimulai dengan pembacaan ayat al Quran yang dibawakan oleh ananda Ismail, kemudian dilanjutkan dengan ceramah oleh Ustadz Agus Setiawan, dan dilanjutkan dengan solat Isya dan Tarawih berjamaah.

Isi ceramah yang disampaikan oleh ustadz Agus Setiawan berkaitan dengan mukjizat dan berbagai kebaikan al Quran. Ceramah dimulai dengan memberikan satu ilustrasi kisah pada suatu masa dimana hidup seorang yang tidak mempunyai tangan dan kaki tetapi selalu bersukur dan berdoa kepada Allah SWT : "Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku melebihi nikmat yang Engkau berikan kepada orang lain". Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah tersebut adalah jika orang yang tidak mempunyai tangan dan kaki selalu bersyukur kepada Allah, maka seharusnya kita yang diberi kesempurnaan badan lebih pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Banyak nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, salah satunya diantaranya adalah diturunkannya al Quran Nur Karim. Al Quran diturunkan bukan hanya untuk umat Islam saja, tetapi untuk semua manusia di bumi ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang kafirpun tidak bisa membohongi hatinya akan kemukjizatan al Quran, hal itu terbukti dari kisah para tokoh kaum Quraisy yang mencuri dengar ketika Nabi Muhammad SAW membacakan ayat-ayat al Quran, banyak orang kafir yang tunduk hatinya setelah dibacakan ayat-ayat al Quran.

Para sahabat Nabi ketika ditanya apa yang dirasakan atas diturunkannya al Quran, mereka menjawab : "Sebuah kebaikan yang besar". Telah terbukti pada saat ini dan juga nantinya, bahwa terdapat banyak mukjizat di dalam ayat-ayat al Quran yang bisa dibuktikan secara ilmiah.

Al Quran diturunkan juga sebagai penawar dalam hati kita. Hati kita bila masih hidup akan merasa sakit ketika melakukan dosa, Allah SWT menurunkan al Quran untuk penawar hati apabila kita melakukan perbuatan dosa, al Quran juga meringankan beban apabila kita menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan kita sehari-hari. (BPK)

Tarawih, 4 sep 2009

Salam,

Ikhwan-akhwat rahimakumulloh, seperti biasa kegiatan FPJ di bulan Ramadhan thn ini di isi Tarawih bersama. Hanya saja kali ini kebetulan giliran di rumah kediaman AbuAtha, dan diisi sedikit kultum yg isinya kurang lebih mencoba menganalisa sebuah Fakta yg terjadi dlm kehidupan kaum Muslim-muslimah saat ini.
Seiring dgn bergesernya waktu dan Zaman, kiranya Uswah/keteladanan merupakan barang berharga yg semakin langka bagi umat saat ini.
Setelah Rasululloh saw yg dinyatakan sbg teladan terbaik (uswatun hasanah), disusul generasi para sahabat yg Rasul juluki sebagai Bintang-gemintang, kemudian generasi tabi'in dan tabi at tabi'in yg msh termasuk dlm kategori generasi terbaik ( khayr Qurun), umat saat skrg ini semakin kehilangan orang-orang yg layak diteladani.
Ulama memang banyak, para ustadh begitu melimpah, para da'i dan mubalighpun lama kelamaan tak terhitung jumlahnya. Namun tentu tidak semua para pengemban dakwah ini sukses menjadi teladan bagi keluarga dan umatnya. Baik dlm hal kwalitas keimanan, ketakwaan, ahlakul karimah maupun kewara-an serta ketawaduan dan keikhlasan di dlm mengemban dakwahnya. Sehingga kita umat saat ini tidak ada bedanya seperti yatim piatu, yg tiada tempat untuk mengadu, berlindung dan minta pertolongan di dlm menyelesaikan permasalahan umat saat sekarang ini. Ditambah gerak pergaulan umat Islam yg kini makin luas dan beragam. Akibatnya pergeseran Aqidahpun terjadi. Baik dlm lingkup pemikiran keagamaan maupun sekat2 agama yg sebelumnya relatif rapat dan tertutup utk di kompromikan.
Salah satu buah pergeseran ini adalah adanya keberanian kaum Muslim ataupun Muslimah utk memilih pasangan hidupnya dari kalangan non-muslim. Padahal gejala ini sdh dianggap sbg suatu penyimpangan dari mainstream aqidah Islam krn byk mengandung lebih banyak Madaratnya ketimbang manfa'atnya. Ironisnya, pernikahan beda agama ini justru banyak terjadi di kalangan Muslim Intelek yg notabene memiliki pengetahuan keislaman lebih mapan dari rata2 kebanyakan orang, krn adanya dukungan dari kalangan yg menyatakan dirinya pengemban dakwah. Na'udzubillah.
Mereka beralasan pelarangan nikah tsb adalah pelanggaran hak azasi manusia dan dianggap tdk relevan dgn fitrah manusia utk saling mencintai. Lagi2 pola pikir demikian akibat dari terkontaminasinya cara pikir kapitalis yg menganut azas bebas/liberal utk melahirkan org2 sekuler. Krn keyakinan mrk bahwa Islam tidak melarang adanya pernikahan tsb, berdasarkan kepada asumsi yg disandarkan pd Firman Alloh swt,

"...... dan dihalalkan mengawini wanita2 yg menjaga kehormatan, diantara wanita2 yg beriman dan wanita2 yg menjaga kehormatan diatara orang2 yg diberi Al-kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dgn maksud menikahinya, tdk dgn maksud berzina dan tdk pula menjadikannya gundik2..... QS: Al Maa-idah :5

dan juga sebuah hadits yg diriwayatkan Ibnu Jarir, yg menjelaskan bahwa Rasululloh saw bersabda : "Kita boleh kawin dgn perempuan2 Ahlul-kitab, tetapi mrk non-muslim tdk boleh mengawini perempuan2 kita"

Shg pemahaman yg berkembang kemudian, siapapun yg percaya Tuhan dan mempunyai Kitab suci sbg pegangan dlm beragama, maka termasuk Ahlul-kitab. Itulah bahayanya sebuah Ijtihad seseorang yg tidak mempunyai kapabelitas sbg seorang Mujtahid shg membuahkan fatwa yg menyimpang dari mainstream Islam.
Krn sekilas dpt disimpulkan, seorang muslimah tdk boleh dinikahi pria non-muslim dan pria muslim tdk boleh menikahi wanita musyrik/kafir, tetapi boleh menikahi wanita Ahlil-kitab.
Padahal perlu di garis bawahi dan diperhatikan, agama2 selain Islam yg ada saat sekarang ini, cendrung telah mengalami bayak penyimpangan teologis secara mendasar baik di zaman ketika agama tsb exist apalagi di zaman sekarang ini, sehingga label Ahlul-kitab nampaknya cukup jauh dari kenyataan empiris krn dlm prakteknya mrk musyrik thd Alloh swt.
Apalagi di dalam ayat lain Alloh dgn tegasnya mengatakan bahwa "Ina dina indalohil Islam/agama yg benar dan diterima disisi Alloh hanya Islam". Juga dlm suraah Al-baqarah 221

"Dan janganlah kamu nikahi wanita2 musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yg mu'min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang2 musyrik dgn wanita2 mu'min sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yg mu'min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke Neraka, sedang Alloh mengajak ke Surga dan ampunan dgn izin-Nya. Dan Alloh menerangkan ayat2Nya kepada manusia supaya mengambil pelajaran"

Secara logis larangan tsb seharusnya bisa diterima, krn jika seorang pria non-muslim menikahi wanita muslimah, dgn posisinya sbg kepala keluarga memungkinkan utk memaksa istri dan anaknya utk mengikuti aqidah yg bukan Islam. Selain itu, harus dipertimbangkan lg faktor konsekuensi praktik di lingkungan rumah-tangga, ada kekhawatiran jika pria muslim menikahi wanita non-muslim, maka anak2nya kelak akan murtad. Sebab secara fsikologis dan bathin dlm keseharian seorang ibu biasanya cendrung lebih dekat kepada anak2nya, sehingga dia lebih mudah mempengaruhi utk diikuti anak2nya. Jika itu terjadi berarti pria muslim yg semestinya menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka, dia telah gagal membentenginya.
Maha benar Alloh dgn segala firmannya.

Akhirnya utk menyikapi lebih bayaknya mudarat yg akan menimpa pria muslim akibat pernikahan beda agama, alangkah baiknya kita hindari krn perkara tsb selain syubhat yg meragukan jg akan timbulnya lg hal2 yg lebih banyak madharatnya ketimbang manfa'atnya. Juga upaya tsb sebagai hak mendasar bagi sebuah agama yg tak ada kompromi dlm mengatur umatnya utk mencapai tatanan hidup yg ideal sesuai dgn Al-quran dan hadits.
wallohu a'lam bisawab.

Tabligh Ramadhan

Assalamu alaikum wr.wb.

Ikhwan-akhwat Rahimakumulloh, perlu saya beritahukan bahwa insya Alloh pada tgl. 6 sept 2009.
Majlis taklim Al-ikhlas bekerja sama dgn Majlis taklim Fajar Islam akan menyelenggarakan Tabligh Ramadhan, yg insya Alloh akan diselenggarakan di :

Jim Southee Community Centre.
117 James Cook Drive
Kings Langley.

Hari Minggu, 6 september 2009
Jam 17.00 (iftaar bersama dan dilanjutkan dgn sholat Tarawih berjama'ah)

Dengan Narasumber Ustd. H. Agus Setiawan (tamu Indonesia).

Kiranya pemberitahuan ini, boleh dianggap sebagai undangan resmi dari pihak penyelenggara untuk kaum Muslimin dan muslimat yg berada di west sydney, khususnya jema'at Forum Jum'at Malam.


Wasalam,
AbuAtha.

Pengajian Umum 21/8/2009 : Keutamaan Bulan Ramadhan

Pengajian umum Forum Pengajian Jumat kali ini diisi oleh Ustadz Cecep Solehudin, ceramah dimulai setelah melakukan sholat Isya dan sholat Taraweh berjamaah.

Pada kesempatan ini Ustadz Cecep membahas tentang keutamaan bulan Ramadhan, ringkasan ceramahnya adalah sebagai berikut:

Hadist Rasullulah SAW : “Bahwa umur umatku antara 50 s/d 70 tahun dan sangat sedikit yang melewati itu”.

Bila dibandingkan waktu setelah hidup di dunia yaitu kehidupan akherat, maka kehidupan dunia ini sangatlah singkat. Untuk itu kita harus bertanya kepada diri kita apakah yang telah kita lakukan sebagai persiapan dalam kehidupan yang singkat ini untuk mempersiapkan kehidupan akherat nanti. Tanpa bekal yang cukup maka kita akan mengalami kehidupan neraka di akherat nanti.

Bulan Ramadhan merupakan bulan ampunan, barang siapa menemukan bulan Ramadhan dan dalam bulan Ramadhan tidak mendapatkan ampunan dari Allah SWT maka akan termasuk ke dalam orang-orang yang merugi.

Rasullulah SAW menyampaikan keutamaan bulan Ramadhan adalah :

1. Bulan yang agung dan penuh berkah, bulan dimana pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup serapat-rapatnya dan semua syetan dibelenggu, maka barang siapa yang tidak mendapat keberkahan di Bulan Ramadhan termasuk orang-orang yang merugi.

2. Dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam dimana lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam Lailatul Qadar. Barang siapa yang bangun malam pada malam Lailatul Qadar maka Allah SWT akan mengampuni segala dosa-dosanya.

3. Allah SWT menjadikan Bulan Ramadhan sebagai kewajiban Ibadah bagi kita. Allah SWT mengatakan semua ibadah adalah untuk umatnya kecuali puasa adalah untuk Alah SWT, dan Allah SWT yang akan langsung membalasnya. Kebaikan di bulan Ramadhan ini akan dibalas dengan berlipat-lipat kebaikan oleh Allah SWT.

4. Barang siapa melakukan ibadah sunah di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan ibadah wajib di bulan lain, barang siapa melakukan ibadah wajib di bulan Ramadhan maka pahalanya 70 kali lebih banyak dibandingkan dengan ibadah di bulan lain.

5. Barang siapa yang memberi makan orang berpuasa di bulan Ramadhan maka dia akan mendapatkan 3 hal yaitu : diampuni dosa-dosanya, akan dibebaskan dari api neraka, dan mendapat pahala sama dengan pahalanya orang yang berpuasa.

Pengajian ditutup dengan do'a untuk kepulihan saudara kita Adjie Natapradja yang mengalami musibah kecelakaan (BPK).

Berita Duka

Assalamu'alaikum wr wb

Salah satu Jamaah Forum Pengajian Jumat Akhi Adjie Natapradja hari ini mengalami musibah kecelakaan. Mohon doanya agar cepat sembuh dan diberi kesabaran atas musibah ini.

Saat ini Akhie Adjie sedang di rawat di Royal North Shore Hospital - St. Leonard.

wassalamu'alikum wr wb

BPK

Pengajian Umum 14/8/2009 : Ayat-ayat Cinta



Materi pengajian Jumat 14 Agustus disampaikan oleh Ustad Zulkarnaen, Judul pengajian Jumat kali ini adalah Ayat-Ayat Cinta dan kaitannya dengan bulan Ramadhan.

Dalam Al Quran terdapat ayat-ayat cinta, tetapi kita sering terlewatkan untuk menikmati ayat-ayat tersebut, sebagai contoh Surat Al Ahzab Ayat 43 yang berbunyi : “Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”.

Pada dasarnya orang mukmin dan Allah terdapat hubungan cinta yang sangat kuat. Ada suatu kepastian dari Allah, bahwa sesuatu yang dicintai apabila disebut namanya akan memberikan getaran dalam hati sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Al Anfal Ayat 2 yang berbunyi : “ Sesungguhya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal”. Dalam ayat ini bila kita sebut nama Allah kita tidak bereaksi berupa getaran dalam hati kita maka harus kita koreksi kecintaan kita pada Allah SWT, kemungkinan hati kita telah menjadi keras.

Allah memanggil dengan mesra kepada umatnya untuk melakukan ibadah Ramadhan sebagaimana terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Bulan Ramadhan dijadikan Allah menjadi bulan ampunan bagi umatnya.

Islam datang mengajarkan untuk memegang hukum dalam 3 hal:
1. Hukum hubungan manusia dengan Allah dalam bentuk ibadah
2. Hukum hubungan antara manusia dengan dirinya, misalnya dalam hal makan, pakaian dan lain-lain.
3. Hukum hubungan manusia dengan manusia lainnya

Ketiga hukum di atas harus kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari agar kita terhindar dari murkanya. Tetapi karena rahmat Allah, Allah akan memberikan ampunan apabila kita bertaubat dan meminta ampun. Hanya saja bila hubungan antara manusia kurang baik maka Allah memerintahkan untuk menangguhkan ampunannya apabila 2 orang mukmin saling tidak bertegur sapa pada bulan Ramadhan, meskipun bulan Ramadahan adalah bulan ampunan. Dalam bulan Ramadhan 3 hukum itu harus kita perhatikan secara benar agar mendapat ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadhan.

Beribadah saja seperti sholat, dan puasa di bulan Ramadhan tidaklah cukup, karena bila mengabaikan hukum-hukum Allah yang lain akan bisa masuk dalam kategori fasik, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Maidah Ayat49 yang berbunyi : “Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”.

Untuk dikabulkan doa kita ada syarat-syarat yaitu mengimani dan menjalankan yang diperintahkan Allah serta meninggalkan segala larangannya.
Bulan Ramadhan adalah latihan pengendalian diri pada garizah (naluri) yang berhubungan dengan jasmani, misalnya makan, minum dan hubungan suami istri. Dimana hal-hal yang halal pada bulan-bulan lain tetapi diharamkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan pada siang hari. (BPK)

Ibrah: Kisah Ashabul Kahfi

http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=432

Kisah ini begitu kesohor. Dengan kekuasaan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menidurkan sekelompok pemuda yang berlindung di sebuah gua selama 309 tahun. Apa hikmah di balik ini semua?

Ashhabul Kahfi adalah para pemuda yang diberi taufik dan ilham oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga mereka beriman dan mengenal Rabb mereka. Mereka mengingkari keyakinan yang dianut oleh masyarakat mereka yang menyembah berhala. Mereka hidup di tengah-tengah bangsanya sembari tetap menampakkan keimanan mereka ketika berkumpul sesama mereka, sekaligus karena khawatir akan gangguan masyarakatnya. Mereka mengatakan:

رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُوْنِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا

“Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak akan menyeru Rabb selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang jauh.” (Al-Kahfi: 14)
Yakni, apabila kami berdoa kepada selain Dia, berarti kami telah mengucapkan suatu شَطَطًا (perkataan yang jauh), yaitu perkataan palsu, dusta, dan dzalim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan perkataan mereka selanjutnya:

هَؤُلاَءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُوْنِهِ آلِهَةً لَوْلاَ يَأْتُوْنَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ كَذِبًا

“Kaum kami ini telah mengambil sesembahan-sesembahan selain Dia. Mereka tidak mengajukan alasan yang terang (tentang keyakinan mereka?) Siapakah yng lebih dzalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (Al-Kahfi: 15)
Ketika mereka sepakat terhadap persoalan ini, mereka sadar, tidak mungkin menampakkannya kepada kaumnya. Mereka berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memudahkan urusan mereka:

رَبَّنَاآتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

"Wahai Rabb kami, berilah kami rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami." (Al-Kahfi: 10)
Mereka pun menyelamatkan diri ke sebuah gua yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala mudahkan bagi mereka. Gua itu cukup luas dengan pintu menghadap ke utara sehingga sinar matahari tidak langsung masuk ke dalamnya. Kemudian mereka tertidur dengan perlindungan dan pegawasan dari Allah selama 309 tahun. Allah Subhanahu wa Ta’ala buatkan atas mereka pagar berupa rasa takut meskipun mereka sangat dekat dengan kota tempat mereka tinggal. Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang menjaga mereka selama di dalam gua. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ

“Dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.” (Al-Kahfi: 18)
Demikianlah agar jasad mereka tidak dirusak oleh tanah. Setelah tertidur sekian ratus tahun lamanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala membangunkan mereka لِيَتَسَاءَلُوا (agar mereka saling bertanya), dan supaya mereka pada akhirnya mengetahui hakekat yang sebenarnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِْينَةِ

"Berkatalah salah seorang dari mereka: ‘Sudah berapa lama kalian menetap (di sini)?’ Mereka menjawab: ‘Kita tinggal di sini sehari atau setengah hari.’ Yang lain berkata pula: ‘Rabb kalian lebih mengetahui berapa lamanya kalian berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kalian pergi ke kota membawa uang perakmu ini’.” (Al-Kahfi: 19)
Di dalam kisah ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang nyata. Di antaranya:
1. Walaupun menakjubkan, kisah para penghuni gua ini bukanlah ayat Allah yang paling ajaib. Karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai ayat-ayat yang menakjubkan yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi mereka yang mau memerhatikannya.
2. Sesungguhnya siapa saja yang berlindung kepada Allah, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala melindunginya dan lembut kepadanya, serta menjadikannya sebagai sebab orang-orang yang sesat mendapat hidayah (petunjuk). Di sini, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bersikap lembut terhadap mereka dalam tidur yang panjang ini, untuk menyelamatkan iman dan tubuh mereka dari fitnah dan pembunuhan masyarakat mereka. Allah menjadikan tidur ini sebagai bagian dari ayat-ayat (tanda kekuasaan)-Nya yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah dan berlimpahnya kebaikan-Nya. Juga agar hamba-hamba-Nya mengetahui bahwa janji Allah itu adalah suatu kebenaran.
3. Anjuran untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat sekaligus mencarinya. Karena sesungguhnya Allah mengutus mereka adalah untuk hal itu. Dengan pembahasan yang mereka lakukan dan pengetahuan manusia tentang keadaan mereka, akan menghasilkan bukti dan ilmu atau keyakinan bahwa janji Allah adalah benar, dan bahwa hari kiamat yang pasti terjadi bukanlah suatu hal yang perlu disangsikan.
4. Adab kesopanan bagi mereka yang mengalami kesamaran atau ketidakjelasan akan suatu masalah ilmu adalah hendaklah mengembalikannya kepada yang mengetahuinya. Dan hendaknya dia berhenti dalam perkara yang dia ketahui.
5. Sahnya menunjuk wakil dalam jual beli, dan sah pula kerjasama dalam masalah ini. Karena adanya dalil dari ucapan mereka dalam ayat:

فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِيْنَة

“Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota membawa uang perakmu ini.” (Al-Kahfi: 19)
6. Boleh memakan makanan yang baik dan memilih makanan yang disenangi atau sesuai selera, selama tidak berbuat israf (boros atau berlebihan) yang terlarang, berdasarkan dalil:

فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ

"Hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu." (Al-Kahfi: 19)
7. Melalui kisah ini kita dianjurkan untuk berhati-hati dan mengasingkan diri atau menjauhi tempat-tempat yang dapat menimbulkan fitnah dalam agama. Dan hendaknya seseorang menyimpan rahasia sehingga dapat menjauhkannya dari suatu kejahatan.
8. Diterangkan dalam kisah ini betapa besar kecintaan para pemuda yang beriman itu terhadap ajaran agama mereka. Dan bagaimana mereka sampai melarikan diri, meninggalkan negeri mereka demi menyelamatkan diri dari segenap fitnah yang akan menimpa agama mereka, untuk kembali pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
9. Disebutkan dalam kisah ini betapa luasnya akibat buruk dari kemudaratan dan kerusakan yang menumbuhkan kebencian dan upaya meninggalkannya. Dan sesungguhnya jalan ini adalah jalan yang ditempuh kaum mukminin.
10. Bahwa firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوا عَلَى أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَسْجِدًا

“Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: ‘Sungguh kami tentu akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atas mereka’.” (Al-Kahfi: 21)
Di dalam ayat ini terdapat dalil bahwa masyarakat di mana mereka hidup (setelah bangun dari tidur panjang) adalah orang-orang yang mengerti agama. Hal ini diketahui karena mereka sangat menghormati para pemuda itu sehingga sangat berkeinginan membangun rumah ibadah di atas gua mereka. Dan walaupun ini dilarang –terutama dalam syariat agama kita– tetapi tujuan diceritakannya hal ini adalah sebagai keterangan bahwa rasa takut yang begitu besar yang dirasakan oleh para pemuda tersebut akan fitnah yang mengancam keimanannya, serta masuknya mereka ke dalam gua telah Allah Subhanahu wa Ta’ala gantikan sesudah itu dengan keamanan dan penghormatan yang luar biasa dari manusia. Dan ini adalah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap orang yang menempuh suatu kesulitan karena Allah, di mana Dia jadikan baginya akhir perjalanan yang sangat terpuji.
11. Pembahasan yang berbelit-belit dan tidak bermanfaat adalah suatu hal yang tidak pantas untuk ditekuni, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَلاَ تُمَارِ فِيْهِمْ إلاَّ مِرَاءً ظَاهِرًا

“Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang keadaan mereka, kecuali pertengkaran lahir saja.” (Al-Kahfi: 22)
12. Faedah lain dari kisah ini bahwasanya bertanya kepada yang tidak berilmu tentang suatu persoalan atau kepada orang yang tidak dapat dipercaya, adalah perbuatan yang dilarang. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan:

وَلاَ تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا

"Dan jangan pula bertanya mengenai mereka (para pemuda itu) kepada salah seorang di antara mereka itu." (Al-Kahfi: 22)
Wallahu a’lam.

(Diambil dari Taisirul Lathifil Mannan karya Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullahu)

Pengajian Bapak 7/8/2009 : Tafsir Surat Al Kahf

Pengajian Jum’at untuk Bapak-bapak tanggal 7 Agustus 2009 diisi oleh Ustadz Zaenal Arifin membahas tentang keutamaan surat Al Kahf.

Al Qur’an diturunkan kepada manusia :
1.Sebagai Hidayah
2.Sebagai Pengobat
3.Sebagai pemisah antara yang haq dan batil

Surat-surat dalam Al Qur’an mempunyai manfaat atau keutamaan tertentu, misalnya surat An-nas mempunyai keutamaan untuk berlindung dari godaan syetan. Adapun surat Al-Kahf, menurut hadist yang diriwayatkan oleh Imam Albani : “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahf sesuai dengan yang diturunkan, maka akan menjadikan sinar bagi pembacanya pada hari kiamat dari tempat tinggalnya sampai ke Mekah. Dan barang siapa membaca 10 ayat yang terakhir, Dajjal (pemaksa) tidak akan mampu mempengaruhi orang itu.”

Surat Al-Kahf mengandung 4 sejarah:

1. Sejarah Ashabul Kahfi, ada beberapa pemuda Muslim yang konsisten menjalankan ajaran Allah tetapi dimusuhi masyarakatnya. Karena ancaman dari masyarakatnya, pemuda-pemuda tersebut mendapatkan ilham dari Allah untuk melarikan diri dan bersembunyi di sebuah goa, kemudian oleh Allah ditidurkan selama 310 tahun, dan ketika bangun seluruh masyarakat sekitarnya telah menjadi Muslim semua.
Sejarah ini merupakan hiburan bagi Nabi Muhammad ketika menghadapi kendala yang berat dalam berdakwah. Hikmah yang bisa diambil dari dari sejarah ini adalah dalam menjalankan perintah Allah SWT selalu banyak menghadapi ujian.

2. Sejarah Shohibul Janatain, dalam sejarah ini dikisahkan bahwa Allah memberi nikmat pada seorang lelaki kekayaan yang melimpah ruah, tetapi begitu kaya dia lupa pada siapa yang memberi kekayaan tersebut, serta bersikap sombong dan takabur. Hikmah dari sejarah ini adalah agar kita tidak takabur dan sombong, tetapi harus selalu menjadi orang yang pandai bersyukur karena Allah SWT akan mudah mencabut semua kenikmatan tersebut.

3. Sejarah Nabi Musa dan Nabi Khaidir, Nabi Musa berpendapat pada suatu forum bahwa dialah yang paling pandai. Allah tidak menyukai kesombongan ini sehingga Allah memberi ilham kepadanya untuk berjumpa dengan seorang hamba Allah yang saleh yaitu Khaidir. Hikmah yang bias diambil dari sejarah ini adalah seorang yang berilmu harus Tawadlu dan tidak merasa malu atau segan untuk berguru kepada yang lebih rendah ilmunya. Bila telah berilmu janganlah merendahkan orang lain karena Allah tidak menyukai sikap sombong.

4. Sejarah Dzulkarnaen, kisah tentang seorang yang berkuasa dan mempunyai kekuatan yang besar tetapi dia memanfaatkan kekuasaan tersebut untuk kebaikan dengan ikhlas, sehingga mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Hikmah yang bias diambil dari kisah ini adalah seorang yang menjadi pemimpin harus melaksanakan dengan ikhlas agar tidak menghancurkan dirinya sendiri.

Hubungan surat Al-Kahf dengan Dajjal (pemaksa):
Dajjal akan muncul di antara Palestina dan Damaskus dan mempunyai kekuasaan yang sangat luas di dunia kecuali di Mekah dan Madinah, serta akan membawa 4 fitnah besar yaitu:

1. Fitnah Agama, yaitu bias memaksa manusia untuk menyembah dirinya.

2. Fitnah Harta, yaitu mampu memanggil awan untuk menurunkan hujan dalam sekejap di daerah yang kekeringan dan menyuburkan daerah tersebut.

3. Fitnah Ilmu, yaitu seakan-akan mengetahui hal-hal yang ghaib yang di luar kemampuan orang biasa.

4. Fitnah Kekuasaan, yaitu bisa menguasai seluruh bagian dunia ini kecuali Madinah dan Mekah.

Hal-hal yang bisa mendatangkan keselamatan dari pengaruh Dajjal:
Dajjal bisa terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari saat ini, untuk menghindari pengaruh jahat dari dajjal hal-hal yang bisa dilakukan adalah :

1. Memilih teman-teman yang baik
2. Bersabar bersama-sama orang yang beribadah
3. Jangan silau pada kesenangan dunia
4. Mengerti hakekat dunia yang sebenarnya, bahwa dunia hanya sementara saja, sehingga orang yang tidak serius akan ditelan oleh masa dan menjadi orang yang merugi (ayat 45).
5. Rendah hati/tawadlu (ayat 69).
6. Ikhlas (ayat 110), beramal soleh dengan ikhlas dan tidak musyrik adalah jalan untuk langsung bertemu Allah SWT.
(BPK)

Pengajian Bapak 31/7/2009 : Tawakal

Salam,

Ikhwan-akhwat rahimakumulloh, alhamdulillah kajian bapak2 pada malam itu di sampaikan Oleh Ustadh Zulkarnaen.
Adapun materi yg di sampaikannya masih ada kaitannya dgn materi pengajian pd tgl 3july lalu, yaitu mu'zijat Al-quran. Sehingga kalau di runut ke atas utk mengimani al-quran ini diperlukan adanya ketawakalan. Karena keduanya satu kesatuan yg tidak dpt dipisahkan.
Sebab definisi dari Tawakal itu sendiri adalah menyerahkan segala urusan dan kemauan kita kepada kemauan dan keputusan Alloh swt.
Maka seseorang baru bisa dikatakan beriman jikalau di dalam dirinya ada ketawakalan terhadap Alloh swt. sedangkan Iman itu sendiri yaitu megakui adanya suatu zat yg maha tinggi.
Oleh karena itu jikalau kedua hal itu tadi sdh kita fahami menjadi satu kesatuan keyakinan, maka secara otomatis kita akan mengimani adanya Qadha dan Qadr nya Alloh swt. Yg mana di dalm hal ini setiap perbuatan dan kejadian yg terjadi terhadap manusia tidak akan terlepas dari kehendaknya Alloh swt. Sebab setiap kejadian dan perbuatan manusia terbagi dalam 2 dimensi, yaitu dimensi pertama dimensi yg dikuasi Manusia, dan yg kedua adalah dimensi yg menguasai Manusia.
Sebagai contoh : (dimensi yg dikuasai) ketika kita menguasai suatu keahlian (mengendarai mobil) tentunya kita bisa memperlakukan mobil kita semaunya baik pelan, cepat, belok ataupun mundur hati2 maupun sembrono..namun ketika kita sdh berhati2 bahkan waspada sekonyong2 ada org nyebrang secara mendadak sehingga kita menabraknya (inilah yg dikatakan sebagai dimensi yg menguasai manusia) kita tidak bisa mengelaknya dan diluar dugaan manusia. Maka tindakan yg dilakukan oleh seseorang yg beriman adalah tentunya pasti akan berhenti menolongnya dan bertanggung jawab. Disinilah letak penilaian Alloh swt dalam memberikan pahala-Nya. Wallohu 'alam bishawab.
Demikianlah inti ringkasan pengajian pd malam itu, mohon ma'af kalau ada salah dan khilaf serta mohon koreksi dari ustadh Zul itu sendiri, jikalau dalam penyampaian ini saya sedikit ber-improvisasi.

Wasalam,
AbuAtha

Liputan: Pengajian Maquarie 24 juli 2009

Salam,

Afwan/ma'af untuk kajian Bapak2 tgl 24/07/09 tidak dapat kami upload. Berhubung ustadh yg seyogyanya mengisi kajian bapak2 yaitu ustadh Zaenal Arifin,tidak dpt hadir dikarenakan sakit. Sehingga kegiatan malam itu di isi dengan tadarus Al-quran bersama. Namun keesokan harinya tgl 25/07/09 saya bersama keluarga datang memenuhi undangan dari bapak Robi selaku ketua dari pengajian Maquarie, yg alhamdulillah pd kesempatan malam hari itu tauziah diisi oleh ustad Muhammad Nursyamsi. Dengan tema, "Membangun kembali peradaban Islam".
Kalau di simak materinya tidak jauh berbeda dgn topik yg pernah kita bawakan pd beberapa bulan yg lalu, hanya lebih sempurna dan cukup greget bagi yg mendengarnya. Maka tak heran ketika menginjak Sesi tanya jawab, baik dari Akhwat maupun ikhwan yg notabene para mahasiswa yg sedang menuntut ilmu disini begitu antusias.Dan yg bikin saya terperanggah semua pertanyaan-pertanyaannya berbobot, sampai2 ustadh Noor sedikit kurang siap dlm menjawab beliau hanya menjawab garis besarnya saja, karena jawabanya memerlukan waktu panjang lebar supaya dpt difahami dan itu tdk dpt disampaikan dikarenakan keterbatasan waktu.
Kesimpulannya.... saya bangga punya generasi2 muda Islam spt mereka yg kritis dlm berfikir namun open minded utk menerima kebenaran2 yg datangnya dari Alloh, bahkan sebelum dimulainya pengajian para akhwatnya tadarusan Al-quran dahulu secara bergantian yg dipimpin oleh mbak Mita. Dan utk Ust Noor well done...saya anggap tauziahnya berhasil, karena paling tidak beliau telah memberikan nuansa baru dalam menyampaikan Dakwah Islam ditinjau dari sisi yg berbeda.

Wasalam,
AbuAtha