Pengajian Outdoor Majelis Taklim Fajar Islam

Pada hari sabtu tanggal 22/01/2011 Majelis Taklim Fajar Islam melaksanakan pengajian outdoor yang dilaksanakan di Nuragingy park. Acara yang dipandu oleh Bapak Lukman Azis dimulai pada jam 3.15 pm. Sebelum tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz Zainal Arifin, bapak Agus Hermawan menyampaikan pengumuman yang berisi beberapa kegiatan Forum Pengajian Jumat (FPJ).

Isi pengajian yang disampaikan ustadz Zaenal Arifin antara lain adalah manusia selain diharuskan untuk bersyukur kepada Allah SWT, juga diharuskan untuk bersyukur kepada sesama manusia. Rasa syukur pertama kepada manusia kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita Iman dan Islam sebagai agama kita. Manusia lain yang patut kita memberikan rasa syukur adalah kedua orang tua kita. Selain itu kita harus bersyukur kepada para sahabat dan guru-guru kita yang mengajarkan agama Islam terhadap kita. Rasa syukur kita lakukan dengan cara mendoakan mereka.

Tugas kita di bumi ini adalah melaksanakan dakwah, dalam berdakwah seharusnya dilakukan dengan cara berjamaah seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sesama umat muslim seharusnya bersatu dan bantu membantu dalam dakwah. Seorang muslim seharusnya mencintai sesama muslim seperti mencintai diri sendiri dan menjadikan hatinya satu dengan muslim yang lain, sesungguhnya seorang muslim dengan muslim lain diibaratkan satu tubuh, jika satu tubuh sakit maka bagian tubuh lainnya juga merasa sakit. Isi sebagian syariat Islam berbicara tentang persaudaraan sesama muslim, inilah pentingnya persatuan diantara sesama Muslim.

Dalam mengarungi kehidupan ini kita akan mengalami berbagai banyak cobaan dan rintangan, untuk itulah kita harus sabar dan selalu minta pertolongan kepada Allah SWT sebab sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat. Kita harus terus meminta ampunan kepada Allah SWT, sebab Allah maha pengampun. Allah menurunkan syariat Islam untuk dilaksanakan, karena salah satu fungsi syariat Islam diterapkan di dunia ini adalah untuk meringankan dosa nanti di akherat. Misalnya hukum potong tangan akan memperingan hukuman dosa mencuri di akherat nanti karena sudah di hukum di dunia, hanya saja pada saat ini tidak semua hukum Syariat Islam bisa dilaksanakan karena tidak adanya Negara Islam.

Allah SWT sangat mencintai manusia yaitu orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad yang baik, dan orang-orang yang melakukan kebaikan yang terus menerus. (BPK)

3 comments:

Anonymous said...

Suasana pengajian Outdoor ternyata menyenangkan. Bikin lagi dong pengurus.

Anonymous said...

Kata “Al-INSAN’ dan ‘AN-NAS” dalam Al-Qur’an keduanya diartikan MANUSIA. Sedangkan kata MANUSIA itu sendiri berasal dari dua suku kata Arab, yaitu MAN (makhluk Allah yang berakal) dan NUSIA (Yang diberi sifat lupa). Sifat lupa adalah fitrah manusia yang kadang bisa mendatangkan pahala serta bahagia, dan kadang bisa menuai dosa serta murka. Sifat lupa yang mulia adalah apabila kita mau melupakan masa lalu yang penuh gelisah, marah, fitnah dan noda, demi menyapa bulan pemurah yang penuh ampunan, berkah dan hikmah. (Dinukil oleh Tim AlBuruj dari tausiah ust. Abdul Baits Muchtar, Lc.MA, Pengasuh Pondok PesantrenAl-Buruj Jepara /www.pondok_alburuj.com).

Anonymous said...

Perbedaan antara MATI dan TIDAK HIDUP (lihat tafsir surat An-Nahl:22). Mati adalah raga atau organ yang tidak bernyawa, sedangkan tidak hidup adalah raga bernyawa tapi tidak punya jiwa untuk memahami, mendengar, melihat, menghayati terhadap keagungan Pencipta kehidupan. Banyak orang di alam kehidupan ini yang tidak hidup, namun tidak sedikit orang yang sudah pindah ke alam kematian yang masih tetap hidup. Lalu, masih hidupkah kita sekarang?. (Dinukil oleh Tim AlBuruj dari tausiah ust. Abdul Baits Muchtar, Lc.MA, Pengasuh Pondok PesantrenAl-Buruj Jepara / www.pondok_alburuj.com).