Pengajian Bapak 22/10/2010

Pada hari jumat 22 oktober 2010 pengajian bapak-bapak Forum Pengajian Jumat (FPJ) diisi oleh ustadz Zulkarnaen. Tema yang disampaikan adalah misi dakwah untuk masa depan Islam yaitu dakwah terhadap anak-anak kita yang akan menjadi generasi Islam mendatang.

Sebagai orang tua kita sering menghadapi hubungan yang kurang serasi dengan anak-anak kita yang disebabkan karena kesibukan orang tua. Kita bisa merujuk pada surat lukman ayat 12-19 untuk membina hubungan dengan anak-anak kita. Hal penting yang harus ditanamkan kepada anak adalah agar tidak menjadi musyrik. Hal lainnya adalah mendidik agar anak menghormati kedua orang tuanya. Juga mengajarkan kepada anak kita agar selalu memperhitungkan semua tindakannya yaitu selalu berlaku jujur sebab Allah selalu mengawasi tindakan kita. Selanjutnya adalah mengajarkan akan pentingnya solat, serta menegakkan amar makruf. Hal penting lainnya adalah menanamkan sifat kesabaran.

Orang tua adalah cerminan figur bagi anak-anaknya, sehingga apa yang dilakukan oleh orang tua sering ditiru oleh anak-anaknya, jika orang tua sering berbuat buruk maka anak-anaknya mudah meniru keburukannya, sebaliknya bila orang tua bersikap baik maka anak-anak akan meniru kebaikannya. Kedekatan orang tua terhadap anak-anaknya akan berpengaruh baik terhadap perkembangan anak-anaknya.

Anak-anak kita harus diarahkan untuk meraih pendidikan yang tinggi selain diajarkan tentang Islam, sehingga anak-anak kita menjadi cendekiawan muslim yang konsern terhadap dakwah Islam di masa datang, dan sebaiknya anak-anak kita juga dibekali dengan pengetahuan idiologi Islam. Semua itu sebagai bekal dakwah bagi anak-anak kita di masa depan.

Sesuai dengan sabda Rasullulah bahwa negara Islam dalam bentuk khilafah akan berdiri lagi di masa depan, untuk itulah harus kita siapkan anak-anak kita agar nantinya bisa mengisi dengan berbagai keahlian dan keilmuan yang akan mempunyai manfaat bagi negara Islam. (BPK)

2 comments:

Abu-Abu said...

Bila niat tlah terucap
Tanda siap bertanggung jawab

Bila perkara tlah tetap
Bersiaplah dengan hati yang mantap

Belumlah disebut taat
Bila masih melalaikan shalat

Belumlah disebut menegakkan shalat
Bila masih enggan membayar zakat

Belumlah disebut beruhul jadid
bila kaki masih berat ke masjid

Tanda engkau ikut Rasulmu
Bila ucap bersatu dalam lakumu

Tanda paham kan dunia
Laksana pengembara hidupnya

Tanda hati bisa melihat
Bila ia menangkap akhirat

Tanda orang mengenal isyarat
Tahulah ia sungguh kiamat tlah dekat

Tanda orang siap berjihad
Bila yang diminta tolong hanya Dia Yang Ahad


Carilah olehmu ilmu
Yang boleh merubah lakumu

Carilah olehmu cita
yang tidak bersandar pada manusia dan harta

Carilah olehmu cinta
yang membawamu pada Dia semata

Carilah olehmu bekal
Yang ketika di kubur tak ikut tertinggal


Sesiapa yang melihat hidup itu ujian
Pertanda ia masih punya iman

Sesiapa yang dijauhi ketenangan
Diam di masjid adalah jawaban

Sesiapa yang akrab dengan Al Quran
Tahulah ia sebenar-benar petunjuk jalan


Kebaikan ilmu bukanlah jabat pangkat hormat dan salut
Melainkan bila terhadap-Nya dirimu bertambah takut

Kebaikan harta bukanlah emas segunung Uhud
Melainkan bila dengannya engkau infaq dan zuhud


Tinggalkan kesenangan semu
Maka setan tak menjadi tamu

Tinggalkan segala ragu
Maka bertemu apa yang dituju


Ketika yang lain beda baju bertikai
Tetaplah engkau dengan baju Islam yang dipakai

Ketika banyak bendera saling berseteru
Cukuplah kalimat tauhid sebagai bendera pembaharu

Sekalipun yang tersisa hanya engkau yang satu
Cukuplah ALLAH menjadi penentu

Apabila ALLAH telah memberi restu
Langit bumi berserta isinya kan jadi pembantu

Sungguh kemenangan itu dekat
Bagi mereka yang menjaga syarat

Sungguh segala syarat tlah jelas
Tiada lain Al Quran yang mempertegas

Dan sungguh kemenangan itu adalah pasti
Untuk yang nafas kesabarannya tiada berhenti

(Abu-Abu)

Abu-Abu said...

AsWmWb,Dalam konteks muslimah, pencerdasan diarahkan untuk membangun profil muslimah yang siap mencetak generasi pejuang, menjadi isteri salehah pendamping para pejuang sekaligus yang siap mengajak dan memimpin para muslimah untuk perubahan ke arah Islam. Pada saat yang sama, diupayakan pengokohan fungsi keluarga muslim, agar menjadi keluarga-keluarga yang tegak atas dasar ketaatan kepada Allah, menjadikan syari’at Islam sebagai standar sehingga setiap keluarga muslim mampu berfungsi sebagai mesjid, madrasah, rumahsakit, benteng pelindung dan kamp perjuangan yang siap melahirkan generasi pejuang dan pemimpin umat, yang berkualitas mujtahid sekaligus mujahid. Kesemuanya itu diarahkan untuk mewujudkan masyarakat taat syariat, dimana pemikiran, perasaan dan aturan masyarakatnya diikat oleh pemikiran, perasaan dan aturan yang sama, yakni Islam.

Adapun strategi yang dibutuhkan untuk meraih target ini tidak lain adalah dengan menggencarkan dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat, tak terkecuali muslimah. Hingga Islam dipahami secara utuh sebagai solusi masalah-masalah kehidupan mereka. Dengan cara ini, akan muncul para muslimah tangguh yang memiliki kecerdasan politik tinggi dan siap memperjuangkan Islam secara bersama-sama..

Tentu saja, upaya besar ini mengharuskan adanya sinergi dari semua komponen umat yang sudah sadar, khususnya dari kalangan simpul umat (para tokoh masyarakat), baik di tingkat grassrott, hingga tingkat atas. Di tangan merekalah tersimpan potensi perubahan, disamping terbeban tanggungjawab besar membawa umat ini meraih kemuliaan mereka kembali sebagai khoyru ummah.

Sesungguhnya, kewajiban memperjuangkan Islam adalah konsekuensi keimanan yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak. Dan kita semua, tak akan bisa menghindar dari misi mulia ini, kecuali kita siap menghadapNya tanpa hujjah. Semoga, kita semua termasuk yang bisa kembali ke Haribaan-Nya dengan membawa hujjah yang nyata. Hingga di akhirat, kita layak bersanding dengan Rasulullah tercinta dan barisan para pejuang radhiyallahu anhum di sisinya. Amin
Maaf pak zul ana minta izin tambahan.(abu-Abu)