Pengajian Bapak 17/12/2010 - Tafsir surat Al Qaari'ah dan Al'aadiyaat

Pada hari Jumat 17/12/2010 pengajian FPJ diisi oleh ustadz Zaenal Arifin. Pengajian malam ini membahas tafsir Al qaari'ah dan Al'aadiyaat.

Pengajian dimulai dengan membahas kewajiban manusia. Kewajiban manusia terbagi dua yaitu fardlu ain dan fardlu kifayah. Fardlu ain adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu yang tidak boleh diwakilkan kepada orang lain misalnya shalat, untuk itu kita diwajibkan untuk mengetahui tata cara shalat dan menjalankannya secara benar. Fardlu kifayah adalah kewajiban yang apabila sudah dilaksanakan oleh satu atau sebagian dari umat maka gugurlah kewajiban tersebut, misalnya menguburkan jenazah.

Pembahasan selanjutnya adalah tafsir surat Al qaari'ah. Surat Al qaari'ah menjelaskan tentang hari kiamat. Al qaari'ah artinya adalah gempa. Ketika hari kiamat terjadi manusia dalam kedaan kebingungan dan mencari keselamatan sendiri-sendiri. Pada hari kiamat manusia diibaratkan seperti belalang yang berterbangan, artinya manusia-manusia amat kebingungan karena dahsyatnya hari kiamat. Gunung-gunungpun seperti kapas yang beterbangan. Pada hari kiamat nanti akan ditimbang antara amal keburukan dan amal kebaikan manusia. Maka apabila timbangan kebaikan lebih berat dari keburukan maka manusia tersebut akan berada dalam kesenangan dan dimasukkan dalam surga, sedangkan bila keburukan lebih berat dari kebaikan maka manusia dalam keadaan celaka dan dimasukkan dalam neraka yang sangat panas. Panasnya api neraka lebih panas 70 kali dari panasnya api di dunia.

Hari kiamat pasti akan terjadi tetapi waktunya tidak diketahui, hanya nabi mengabarkan bahwa hari kiamat terjadi pada hari Jumat dimana matahari tidak terbit dari timur melainkan terbit dari barat.

Pembahasan terakhir adalah tafsir surat Al'aadiyaat. Surat Al'aadiyaat menjelaskan tentang sifat manusia yang mempunyai sifat tamak dan rakus. Menurut nabi Muhammad SAW sebaik-baik manusia adalah apabila dia mendapatkan rizki orang itu bersyukur. Dalam surat ini Allah SWT mengatakan sesungguhnya kebanyakan manusia itu ingkar terhadap nikmat Allah SWT dan tidak pandai bersyukur. Kebanyakan manusia cinta terhadap dunia sehingga merka menjadi tamak dan rakus, mereka tidak sadar bahwa harta dunia yang mereka miliki itu akan ditanya oleh Allah SWT dan akan memberatkan mereka nanti di akherat. (BPK).

0 comments: