Pengajian Umum 3/12/2010 - Membentuk Keluarga Islami

 Pada hari Jumat tanggal 3 Desember 2010, pengajian umum FPJ yang dilaksanakan 1 bulan sekali setiap jumat pertama diisi oleh ustad Muhamad Dajuhari. Isi daripada ceramah tersebut antara lain adalah salah satu kewajiban umat Islam adalah menjaga keluarganya dari api neraka, sebagaimana firman Allah :”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Dari keluarga Islami yang terbentuk ini akan melahirkan sebuah masyarakat yang Islami. Dalam Al Quran terdapat beberapa tipe-tipe keluarga sebagai ibrah bagi kita semua. Misalnya keluarga Lukman, keluarga Nabi Ibrahim. Ada 5 hal bagaimana Nabi Ibrahim sukses membina keluarganya, yaitu :


1. Dalam suatu keluarga dalam mengarungi kehidupan ini harus mempunyai visi hidup. visi hidup di dunia bukan hanya mencari harta saja, visi yang dicontohkan oleh nabi Ibrahim adalah dalam suatu keluarga harus mempunyai visi dakwah. Dakwah artinya mengajak ke arah kebaikan dan meninggalkan segala keburukan. Dalam melakukan dakwah lakukanlah dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh kaumnya (orang yang diajak bicara) agar mudah dipahami apa yang disampaikan.

2. Sebagai orang tua harus menjadi figur yang dibanggakan oleh anak-anaknya, dengan cara menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, salah satunya adalah dengan sering-sering mengajak keluarga ke tempat pengajian. Kalau ada surga di dunia ini adalah keluarga sakinah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : “Keluargaku adalah surgaku”. Komunikasi yang baik diantara suami istri sangat diperlukan, sehingga anak-anak merasakan kedamaian dalam keluarga. Menjadi suri teladan itu membutuhkan ilmu oleh karena itu dituntut untuk selalu belajar.

3. Selalu berdoa kepada Allah SWT. Manusia diwajibkan untuk berikhtiar, namun ketentuan di tangan Allah SWT, oleh sebab itu kita dianjurkan untuk tidak bosan-bosan berdoa dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.

4. Tidak pernah ragu terhadap semua perintah Allah SWT. Apapun yang diperintahkan Allah SWT sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia sendiri. Yang benar adalah datangnya dari Allah SWT untuk itu harus kita laksanakan dengan tanpa ragu-ragu baik itu berupa kewajiban maupun larangan. Sekaligus kita tidak ragu-ragu bahwa Allah SWT akan menolong kita. Sebagaimana dicontohkan nabi Ibrahim ketika menerima perintah Allah SWT untuk meninggalkan anaknya Nabi Ismail dan istrinya Siti Hajar di padang pasir sehingga datang pertolongan Allah dengan ditemukannya sumber mata air yang sekarang kita kenal dengan sumber air Zamzam.

5. Melakukan dialog diantara keluarga. Ketika nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail melalui mimpi, maka nabi Ibrahim melakukan dialog dengan anaknya Nabi Ismail bagaimana melaksanakan perintah ini sehingga nabi Ismail dengan ikhlas melaksanakan perintah ini. Dialog dalam keluarga sangat diperlukan untuk menjaga saling pengertian diantara anggota keluarga.

Acara ditutup dengan sepatah kata dari Koordinator Forum Pengajuan Jumat (FPJ) bapak Agus Hermawan yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji. (BPK)

2 comments:

Abunadhif said...

jazzakallah Khair, Mas BPK yang selalu meng update website kita, juga selamat datang kembali kepada Ibu Nani dan Pa Agus beserta istri setelah pulangnya dai Baitullah.
Selama bulan Zuhijah ini hampir setiap penceramah membahas tentang Sirrah2 nabi Ibrahim AS, Alhamdulillah banyak sekali yang bisa kita ambil pelajaran dari Sirrah2 nabi Ibrahim dan Ismail AS.

AbuAtha said...

Wa iyakum, semoga saja semua ibrah tsb bisa menjadi pemicu kita dalam beribadah, jazakalloh khoir Mas Bambang dan juga Pa Adji atas semua effort utk FPJ semoga Alloh swt menggantikan dgn pahala yg setimpal, amin